Happy Reading
Jangan lupa vote and coment guys !😚Dalam perjalanan tidak ada pembicaraan di antara mereka.walaupun mereka terlihat lebih dekat namun diantara mereka masih ada rasa canggung.
Ardan tiba tiba menghentikan motor nya di tepi jalan.Membuat tubuh Rere sedikit terhuyung ke depan mengenai punggung tegap cowok itu.
“Kenapa berhenti?” tanya Rere
“Makan dulu,” jawab Ardan sembari melepas helm di kepalanya lalu turun dari atas motor yang disusul Rere.
Mereka melangkah menuju kedai yang berada disana.Kedai itu tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil.
Ardan menuntun Rere untuk duduk di dekat jendela.“Maaf gue gak ngajak lo ke cafe” kata Ardan.
“Ya gapapa,gue sih makan di mana aja,” jawab Rere dengan senyuman.
Ardan mengangguk kemudian ibuk pemilik kedai tersebut menghampiri mereka berdua.“Den Ardan tumben kesini,” ucap bu Anik.
“Iya bu,soal nya Ardan lagi sibuk,” jelas Ardan.
“Tumben bawa cewek,biasa nya juga sama temen temen nya,”
“Iya,dia juga teman saya kok bu.”
“Pacar juga gak papa kok den.Den Ardan ganteng,neng nya juga cantik”
Ardan dan bu Anik itu sudah akrab,karena setiap berkumpul mereka selalu mampir disini hanya untuk mengisi perut mereka.Selain rasa nya yang enak harga nya juga terbilang cukup murah.
“Doain aja bu.”
Rere yang mendengar perkataan Ardan jadi ingin tersenyum namun ia tahan agar cowok itu tidak mengetahui nya.Lagi pula Rere tidak ingin berharap lebih pada cowok di depan nya ini.
Seperti yang kalian tau,banyak perempuan di sekolah yang menyukai Ardan mana mungkin cowok itu akan menyukai dirinya yang tidak lebih cantik dari pada penggemar nya.
“Ibuk jadi lupa,aden mau makan apa?” tanya bu Anik.
“Seperti biasa aja deh bu.Kalau lo Re?” tanya Ardan pada Rere.
Rere menatap Ardan.” Samain aja deh.”
“Samain aja katanya bu.” Bu Anik mengangguk dan meninggalkan mereka.
Tak berselang lama makanan yang mereka pesan sudah datang.
“Silahkan,pesanan buat calon pasangan baru.”
“Ibuk bisa aja bercandanya,” ucap Ardan.
“Makasih bu,” ucap Rere dengan sopan.
“Aduh.suara neng teh lembut,pantas den Ardan suka,” kata bu Anik membuat Rere tersipu.
“Jangan di gituin bu,nanti dia nya gak mau makan” sahut Ardan.
“Kenapa atuh den,” seru bu Anik bingung.
“Itu pipinya udah merah pakek nunduk terus lagi,” tunjuk Ardan kearah Rere.Mendengar itu Rere mengangkat kepalanya dan mendelik kearah Ardan.
“Yaudah ibuk kerja dulu,” pamit bu Anik.
“Makan gih,” titah Ardan.
Cowok itu terus memperhatikan Rere yang sedang memakan makannanya membuat Rere jadi merasa tidak nyaman.Rere memakan makananya dengan pelan.
“Kenapa,gak enak?” tanya Ardan.
Rere melihat kearah Ardan.”Enak kok.” Jawab Rere kemudian melanjutkan makannya.Ardan mengambil makanan milik Rere,menaruh nya di depan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regina
Teen FictionCinta itu sederhana. Cinta itu rumit. Cinta mungkin mampu membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan juga rapuh dalam waktu yang sama. Ini adalah cerita mereka Regina anasya dengan ardan orlando.