Ima memberikanku kotak makan dari Shihyun. Karena aku terlalu malas untuk makan, Shihyun dengan baik hatinya mengirimkan makanan ke gedung sekolahku.
Sekolahku dan Shihyun berbeda gedung. Tapi kita masih dalam satu lingkungan.
"Manja sekali." Ujar Ima sembari memberikan kotak makan itu padaku.
Aku hanya bisa memberikan senyuman padanya. Karena memang aku merasa manja sekali dengan Shihyun.
Semenjak hari dimana perwakilan agensi Haruto datang, aku menjadi tidak nafsu makan. Belajarpun aku menjadi malas.
Aku membuka bekal makanan dari Shihyun. Meskipun bukan nasi dengan lauk pauk tapi aku menyukainya. Shihyun tau ketika aku malas makan makanan berat, aku tetap harus makan buah, sayur dan sashimi.
Dulu, ketika aku seperti ini, Haruto yang akan memberikan kotaknya padaku. Dia tidak peduli akan dimarahi karena menungguku menghabiskan makanan yang dia bawakan.
"Makan sampai habis. Sashiminya jangan dihabiskan semua. Makan secukupnya."
Aku saat itu akan mengerucutkan bibirku karena sebal. Dia tahu aku menyukai sashimi tapi dia selalu melarangku makan terlalu banyak.
"Mau kucium, hah?" tanyanya karena aku mengerucutkan bibir.
"Menyebalkan."
Haruto tertawa karena aku marah padanya. Entahlah, Haruto selalu tertawa ketika aku sudah mulai kesal dengannya.
"Lucu sekali sih." Ujarnya dengan mencubit pipiku gemas.
"Sakit." Kesalku.
Dia gemas sih boleh. Tapi sakit rasanya pipiku.
Dan sekarang tidak ada yang seperti itu lagi. Kita akan merasa kosong setelah dia pergi. Kita baru akan tahu seberapa berarti dia setelah dia pergi.
Ah tidak.
Haruto tidak pergi.
Dia tidak sepenuhnya pergi meninggalkan diriku. Dia sekarang sedang mengikuti peraturan agensinya. Dia pasti akan kembali. Tapi, kapan?
Sampai aku sudah tidak mampu menunggunya? Dan mencari sosok lain yang bisa menggantikannya? Lalu siapa?
Haruto terlalu sempurna.
Siapa yang bisa menghilangkan dia dari hati dan pikiranku.
Memikirkan dia selalu membuat mataku berkaca-kaca.
Harumi, kamu bukan perempuan lemah.
Ayo bangkit!
***
"Boleh aku tidak ikut pergi?" tanyaku pada Shihyun.
Dia mengatakan rencana liburan bersama untuk penghuni asrama. Dan tujuannya adalah Korea Selatan.
Disatu sisi aku senang, setidaknya aku akan mencari tahu dimana keberadaannya. Dan disisi lain aku takut, dengan melihatnya akan membuat diriku yang sudah mulai kembali normal, menjadi down kembali.
"Kenapa? Karena disana ada Haruto?"
Aku terdiam. Belum bisa menjawab pertanyaan Shihyun.
"Bukannya kamu rindu? Aku bisa membantumu bertemu Haruto." Tawarnya.
Sedikit membuatku memikirkan ulang keputusanku. Tapi aku tetap takut dengan opsi keduaku.
"Haruskah aku bertemu dengannya?"
Shihyun meraih tanganku. Menggenggamnya erat.
"Bukankah kamu tahu kalau Haruto masih peduli padamu?"
Aku mengangguk. Iya aku tahu dia masih peduli. Justru karena itu, aku takut.
"Aku harus bagaimana?" tanyaku pada Shihyun.
Shihyun tersenyum, lalu menganggukan kepala.
"Pergi. Temui dia. Tanyakan bagaimana perasaan dia sebenarnya."
"Terima kasih."
Shihyun meraih tubuhku, memelukku seperti biasanya. Dia selalu memberiku kekuatan dengan pelukan darinya.
***
Shihyun POV
Untuk kesekian kali aku merengkuh tubuhnya. Sebenarnya, pelukan ini juga kuperlukan. Karena aku juga butuh kekuatan.
Disaat dia terlihat lemah karena laki-laki yang ada dihatinya. Saat itu juga, aku merasa sakit. Perempuan yang ada dihatiku, secara tidak sadar melakukan hal yang menyakitkan.
Dia tidak bersalah. Karena dia tidak tahu. Karena selama ini tidak ada yang tahu. Bahkan dengan Haruto.
Aku terlalu pandai menyembunyikan perasaan ini. Sangat rapi aku menyimpannya. Bahkan baunya pun tidak tercium.
"Haruto menyayangimu. Sangat."
Ucapankan itu memiliki arti berbeda. Haruto yang ku sebutkan, itu diriku. Diriku yang menyayangi Harumi terlalu dalam.
Aku ingin selalu bisa memberikan kekuatan untuknya.
Ingin selalu memeluknya disaat seperti ini.
Tidak apa dia tidak tahu.
Tapi aku akan mengusahakan hal yang membuatnya bahagia.
Haruto.
Aku janji padamu.
Aku tidak akan egois.
Harumi, I love you more than you know.
To be continued
22 January 2019
Cerita ini udah aku bikin draf sampai part 6, jadi tinggal update aja sih.
Junghwan bakalan aku update besok, soalnya aku gak bikin draf. Biasanya langsung ngetik kalau mau update.
Aku deg deg an banget. Besok bakalan terlewati dengan cepat.
Jangan lupa ⭐ dan komennya.
Adik aku perlu dukungan kalian hehe
Thanks ❤️❤️