36. Tragedi

1.4K 171 19
                                    

Vote dulu sayang ❤️❤️



























Aku memejamkan mataku dan menghela nafas dalam-dalam.

Setelah aku merasa sudah siap mental, aku berjalan memasuki bagian first class penerbangan ke Jepang.

Hyungsuk hyung dan member lain memberiku semangat begitu aku berdiri. Mereka tahu aku begitu tertekan dengan keadaan ini. Harumi hilang, aku menjadi sangat diam dan tidak ada semangat untuk hidup lagi. Semuanya berubah begitu Harumi mengirim pesan padaku.

Tahu kan bagaimana perasaan kalian ketika ada orang yang paling kalian sayang, yang selama ini ada untuk kalian, lalu dia menghilang. Harumi tidak pernah menghilang dari hidupku sejak pertama aku mengenalnya.

Harumi adalah kelemahanku.

Hilangkan dia dariku, lalu aku akan menghilang juga.

Pramugari sempat bertanya apa tujuanku mendatangi area first class. Melihat bunda Akina mendatangiku, aku akhirnya mendapatkan ijin untuk masuk.

"Harumi sedang dengan Shihyun?" Tanyaku pada bunda Akina.

Bunda mengangguk dan menepuk pelan bahuku. Mencoba membuatku mengerti. Dan aku pasti akan mengerti.

Aku berjalan mengikuti bunda menuju kursi dimana ayah Harumi berada. Saat itu aku berjalan melewati Harumi dan Shihyun. Aku melihat tatapan Harumi yang ketakutan. Dan disampingnya Shihyun melihat tanpa ekspresi padaku tapi tangannya memegang erat Harumi.

Aku tersenyum pada Harumi. Memberitahukan kalau aku akan baik-baik saja setelah ini.

Ayah Harumi yang menyadari kedatanganku dengan bunda Akina menatap penuh tanya.

"Ini Haruto." Kata bunda Akina memperkenalkanku.

Ayah Harumi terlihat tidak suka dengan kedatanganku.

Aku tahu itu dan aku sudah merasakan aura-aura tidak mengenakkan dari ayah Harumi.

"Ada yang perlu di perjelas?"

Tanpa menanyakan apa maksud kedatanganku, ayah Harumi lebih bertanya apa aku perlu penjelasan. Tentu aku perlu penjelasan. Kenapa setelah mereka membiarkan Harumi sendiri dan berpikir dia tidak memiliki keluarga, mereka mengambilnya dan menjadikan Harumiku sebagai boneka.

Harumiku pasti ingin bahagia. Tidak seperti sekarang, dipaksa untuk bahagia. Bukan karena memang Harumi merasa bahagia.

"Aku tidak ingin berbicara dengannya. Isamu bawa dia pergi."

Isamu menatapku dan memberikan kode bahwa dia tidak bisa melawan. Bunda Akina pun memberikan kode yang sama.

Aku paham, berbicara baik-baik denga  ayah Harumi tidak akan menyelesaikan semuanya.

Aku kembali ke tempat dudukku dengan harus melewati Harumi dan Shihyun kembali. Begitu aku melewati Harumi, dia menahanku. Aku tersenyum padanya dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Harumi.

"Aku sayang kamu."

Harumi tersenyum mendengarku mengatakan itu. Ungkapan sederhana yang tentunya menenangkan hatiku dan Harumi.

Kalimat sederhana tapi memiliki makna yang besar untuk hati kita yang gundah.




***






Harumi berlari secepat mungkin saat dia bisa melepaskan tangan Shihyun. Hal itu otomatis membuat para pengawal berusaha mengejar Harumi.

Hina sudah berjaga-jaga dengan pengawalnya untuk membawa Harumi. Nakamoto Yuta juga sudah bersiaga. Tsuyoshi tidak tahu di pesawat tadi ada Yuta yang sudah siap untuk membawa Harumi pergi.

Akina adalah dalang dari semuanya. Dia tidak suka putri satu-satunya itu harus menuruti semua apa yang suaminya inginkan. Terlebih lagi, selama ini Harumi tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya darinya.

"Mobil mobil!" Teriak Hina dan menunjuk satu mobil yang sudah terbuka dan siap membawa Harumi pergi.

Pintu keluar VIP tidak begitu ramai sehingga membuat semuanya terorganisir. Dan semuanya lebih terorganisir karena Yuta sudah mensabotase tempat ini.

Harumi melihat Haruto yang menggunakan masker berlari ke arahnya.

"Ayo!"

Haruto menggandeng tangan Harumi lalu berlari menuju mobil. Begitu Harumi masuk, mobil langsung dijalankan dan keluar dari area bandara secepatnya.

Harumi masih mencoba menstabilkan napasnya. Sampai dia akhirnya tersenyum dan memeluk Haruto.

"Menikah saja denganku. Mau ya?"

Bukan Haruto, melaikan Harumi yang melamarnya.

Haruto tertawa dan mengalihkan pertanyaa  Harumi dengan merapikan rambut Harumi.

"Haru!" Kesam Harumi karena diabakan Haruto.

"Menikah tidak akan semudah ini sayang."

Haruto mencoba memberi pengertian.

"Aku ikut denganmu. Tinggal di dormmu saja bisa? Aku takut jauh dari kamu. Aku tidak percaya sama siapapun lagi mulai sekarang."

Haruto paham, Masaki yang awalnya mendukungnya tiba-tiba berpihak pada Shihyun. Isamu yang awalnya tidak menyukai hubungan mereka pun akhirnya yang membantu mereka berdua bersama kembali.

Tidak ada yang bisa di percaya.

Itu kesimpulan yang Haruto dan Harumi pikirkan.

"Terus kamu yang masak dan bersih-bersih dorm?"

Harumi menganggukan kepala, dia tidak peduli harus melakukan apa. Asalkan dia bersama Harutoㅡ


BRAK!!!









To be continued












19 April 2019















Segini aja ya?

Nangung banget ya??

Besok deh lanjutannya..

Hehe

[3] IDOL - Haruto | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang