17. Ice Cream

2.1K 239 6
                                    

Harumi pikir kesunyian yang sudah menjadi temannya berhari-hari akan membuatnya terbiasa. Nyatanya, pada hari ke delapan Harumi sudah tidak tahan dengan kesunyian ini.

Dia memutuskan untuk pergi jalan-jalan didekat villa. Haruto sempat memperingatkannya untuk tidak pergi dari villa sendirian, karena Harumi tidak mudah mengingat jalan. Tetapi, rasa bosan yang sungguh menyiksa ini membuatnya tidak mengindakan peringatan Haruto.

Meskipun sibuk, Haruto selalu menelepon Harumi setiap malam. Nomor baru Harumi hanya diketahui oleh Haruto dan member Treasure. Begitupun sebaliknya, Harumi juga mengetahui nomor member Treasure. Jika terjadi sesuatu pada Harumi, dia tidak perlu hanya menunggu Haruto. Dia bisa menghubungi member lain untuk membantunya.

Harumi memakai sweater dan topinya, dia tahu minimarket yang dekat dengan villa. Cuaca yang begitu cerah membuat Harumi menginginkan sekotak ice cream dan mungkin beberapa camilan lainnya.

"Mau pergi kemana nona?" tanya ahjumma yang tinggal di villa ini. Ahjumma itu membantunya membersihkan villa juga memasakkan makanan untuknya.

Harumi masih belum terlalu mengerti, tetapi dari raut wajah ahjumma, Harumi menebak ahjumma itu menanyakan tujuan dia pergu meninggalkan villa.

"I will buy ice cream."

Ahjumma itu mengerti, lalu mengijinkannya pergi. "Be careful."

Harumi memberi hormat lalu meninggalkan villa.

Begitu Harumi melangkahkan kaki keluar villa, dia bisa melihat sekeliling villa yang ternyata jauh lebih indah. Biasanya Harumi hanya menatap sebagian sisi villa dari kamarnya, memang sangat indah. Terutama saat malam hari. Sayangnya, dia terlalu kesepian. Dia merindukan Ima dan Shihyun. Tapi dia tidak bisa menghubungi mereka. Keluarganya akan dapat menemukan tempat persembunyiannya saat itu juga. Dia tidak ingin kembali ke keluarga Sato.

Harumi mengembangkan senyumannya karena keputusannya untuk berjalan-jalan itu tepat. Dia bisa merilekskan sedikit tubuh dan fikirannya.

Dari villa menuju minimarket, hanya perlu berjalan lurus. Karena itu Harumi berani. Dia tidak akan tersesat, dan juga tidak akan ketahuan. Villa ini jauh dari Seoul dan tidak ada cctv di jalan ini.

"Selamat datang."

Suara penjaga minimarket itu menyambut Harumi. Harumi segera melangkah menuju tempat ice cream. Lalu berjalan menuju snack dan beberapa cup mie instan.

Seteleh menyelesaikan pembayaran Harumi kembali, tepat saat itu ada mobil berhenti di depan minimarket. Mobil yang sama dengan dia gunakan dan Haruto tempo hari.

"Haruto?"

Harumi berjalan cepat menuju Haruto berada, lalu memeluk erat Haruto. Dia rindu sekali.

"I miss you." Lirihnya.

"Me too. Ayo!"

Haruto melepas pelukan Harumi lalu mengajakkan masuk kedalam mobil. Membawa Harumi kembali ke villa.





***





Ima menatap Shihyun dengan pandangan kesal, kenapa laki-laki itu tidak menjelaskan apapun saat Harumi menghilang. Bagaimana bisa mengatakan dirinya seoranh sahabat Harumi ketika dia merasa tenang-tenang saja sekarang ini.

"Ada apa denganmu?" tanya Sakura pada Ima

"Aku ingin tahu dimana Harumi." Jawab Ima dengan nada sedih. Dia sungguh rindu dengan Harumi, dia memang aneh. Tapi dia sahabat dekatnya.

Semenjak pulang dari Korea, Harumi menghilang darinya. Bahkan sekarang nomor ponselnya sudah tidak aktif. Dia bertanya pada Shihyun, tapi laki-laki itu selalu bilang dia tidak tahu. Nomor baru Harumi-pun dia tidak tahu. Ima sungguh tidak akan percaya dengan shihyun.

Ima yakin setidaknya Shihyun tahu sedikit informasi. Apa yang membuat Harumi menghilang. Dia sempat bertanya pada ibu asrama, dia mengatakan Harumi menghilang. Dia tidak terlihat ada di Jepang. Dimanapun dinegara ini.

"Aku harus memaksanya!"

Ima berdiri lalu berjalan dengan langkah lebar-lebar menuju kursi Shihyun. Begitu sampai dia menarik tangan Shihyun dan membawanya pergi ke tempat yang sepi.

"Aku hanya ingin tahu, ada apa dengan Harumi. Kalau tidak tahu dia dimana, katakan saja apa yang terjadi dengannya."

Shihyun menghela nafasa jengah.

"Oke. Harumi pergi, entah kemana aku tidak tahu. Dia pergi karena dia tidak ingin dijadikan boneka keluarganya."

"Boneka?"

"Orang tuanya menjodohkan Harumi. Tapi Harumi tidak mau."

"Dengan siapa? Iya aku tahu kenapa dia tidak mau. Jelas itu karena dia kekasih Haruto."

"Iya, dihatinya hanya ada Haruto." Nada bicara Shihyun membuat Ima curiga kalau Shihyun ini memiliki rasa pada Harumi.

"Siapa? Jangan bilang itu kamu. Saat itu kamu juga tiba-tiba pulang. Iya kan?"

Tebakan Ima membuat Shihyun berpikir untuk menjawab jujur atau tidak.

"Benarkan?"

"Iya."









To be continued









16 February 2019







Gimana ya menurut kalian cerita ini?
Huhu

Thanks pokoknya deh

Jangan lupa ⭐

[3] IDOL - Haruto | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang