Akhirnya setelah kami bekerja keras, festival pun akhirmya datang. Kali ini Ryo dan Chiya mengatasi proyek kafe maid dan butler, kemudian Terra dan Ketua Kelasnya Cocoa yang mengatasi Drama.
Setelah itu, Aku dan Cocoa menjadi main chara di Drama yang berjudul Shirayukihime no densetsu. Yaitu cerita versi modifikasi dari Putri Salju sekaligus parodi game RPG yang lagi trend saat ini. Sebenarnya ini ide dari Si Otaku itu padahal dia yang ngurus proyek Kafe maid dan butler.
Ngomong-Ngomong karakter utama dalam Drama kali ini sudah pasti Cocoa, karena dia yang paling cocok sebagai putri salju. Sedangkan aku sebagai Pangeran yang menyamar jadi pengembara biasa. Kuakui peranku ini cukup keren.
Sebenarnya waktu tampil kami diadakan pada siang hari, mungkin aku berkeliling sekolah dulu.
Baru buka saja tempat ini sudah mulai ramai oleh pengunjung, tapi untuk saat ini yang datang kebanyakan. orang-orang dewasa dan orqng dari sekolah lain, sih.
Di sini ada beraneka lapak yang tersedia untuk pengunjung. Kalau dilihat-lihat banyak tempat yang belum pernah kulihat. Ada pameran seni dari klub seni gabungan, ada pertandingan voli klub voli laki-laki melawan klub voli perempuan, manga yang diadaptasi dari sebuah novel milik klub sastra perempuan oleh klub manga laki-laki, dan masih banyak lagi.
Rasanya kalau cuma menunggu waktunya cukup bosan juga, ya. Apa karena aku jalan sendiri, ya?
Tiba-tiba saja ada seseorang yang menutupi mataku dengan tangannya. Dari baunya aku sudah tau siapa pelakunya.
??? : Tebak siapa aku?
Agato : Cocoa, aku tahu itu kau.
Cocoa : Langsung ketahuan, ya?
Agato : Kamu juga lagi nganggur? Ku kira lagi latihan drama.
Cocoa : bagaimana kami bisa melakukannya kalu pemeran pangerannya ada disini. Karena yang lainnya belum datang ayo kita mampir ke tempat Chiya dan Ryo.
Agato : Iya, ayo pergi.
.
.
.
Kami pun sampai di kafe Maid dan Butler. Tidak ada nama atau tema yang tertulis di papan kecuali sub temanya tertulis Demi-Human. Sub yang aneh tapi keren.
Tanpa pikir panjang, kami masuk kedalam kafe kemydian kami disambut oleh kedua orang yang kami kenal.
Ryo dan Chiya : Selamat datang.
Ryo : oh, ternyata kalian.
Ryo berpakaian serba hitam-putih layaknya butler sungguhan hanya saja wajahnya di rias pucat seperti vampire. Sedangkan Chiya menggunakan seragam maid dan menggunakan telinga kelinci di kepalanya.
Agato : Oh, penampilan kalian berdua boleh juga.
Ryo : Tidak kusangka di kelas Chiya ada siswi yang sangat ahli dalam menata rias.
Cocoa : Bando telinga kelincinya lucu sekali. Tapi rasanya aku pernah lihat bando kelinci itu disuatu tempat.
Chiya : kamu sudah tahu ya? Sebenarnya bando ini kami pinjam dari manajer Fleur de Lapin tempat Syaro bekerja.
Ryo : Pantas saja aku merasa tidak asing dengan bando itu. Selain itu bagaimana kalian bisa dapatkan bando sebanyak ini?
Chiya : Tentu saja, kami buat sendiri sisanya.
Ryo : *Menimpal* Hoi, bukannya itu plagiat? Kenapa dari awal gak buat sendiri saja? Situ lagi ngepromosiin Kafe lain?
Chiya : *Terkejut* Beneran?!
Ryo : Ah, Harusnya kata terakhir tadi gak perlu disebutkan.
Ryo hari ini bersemangat sekali, ya. Mungkin alasannya karena Chiya sendiri, sih. Selain itu mereka itu sedang bekerja bukan? Kenapa mereka malah ngelawak sih?
Agato : Sebenarnya tugas kalian ini jadi apa?
Ryo : Tentu saja jadi pelayan.... *suram* dengan servis Lawakan. Soalnya nih anak hobi Ngelawak mulu.
Cocoa : Kalau tidak salah, karena ketika rapat Ryo dan Chiya melakukan Manzai. Aksi mereka menarik perhatian anggota lainnya.
Agato : Beneran?!
Kemudian pelanggan baru datang dan mereka menyambutnya. Dan dimulai lah aksi Iconic mereka. Kudengar mereka sering melakukannya di ama usa.
Tujuan kami bukan hanya melihat proyek kelas 3-F. Aku sudah memesan 1 meja untuk kami berdua. Karena kami adalah "Tunangan" dari kelas 3-F dan 2-2. Kalau soal uang, mereka bilang aku tidak perlu membayarnya karena kami orang special.
Yah alasan kedua karena ini kelas kami.
Setelah selesai makan, Kami pergi berkeliling lagi. Kami masih punya beberapa jam untuk latihan lagi.
Di perjalanan kami tidak sengaja bertemu Tateyuki dan Chino dengan seragam sekolah mereka. Tapi, apa cuma mereka berdua?
Tateyuki : Kak Agato!
Agato : Tateyuki, Sedang melihat-lihat? Mana yang lain?
Tateyuki : Hm? Cuma kami berdua aja, kok!
Agato : *Kaget* Cuma Berdua?!
Cocoa : Fufufu... Jadi begitu, ya.
Agato : *Melirik* Hohoho... aku paham, Cocoa.
Tateyuki : Paham soal apa?
Hm... sepertinya Tate-kun tidak paham apa yang kami bicarakan. Di sisi lain wajah Chino mulai memerah.
Chino dan Tate-kun datang ke festival ini berdua tanpa teman lainnya. Yang berarti mereka itu sedang kencan, itulah dugaan pertama yang terlintas di dalam pikiranku.
Cocoa : Jadi adikku tersayang sedang kencan, ya~
Chino : Bu-Bukan begitu. Kami hanya kebetulan bertemu di jalan. Maya dan Megu bilang mereka ada urusan penting jadi mereka akan menyusul.
Agato : Iya, Iya. Kami cuma bercanda, kok. Oh, iya. Nanti siang jam 2 kami akan tampil di drama jangan lupa datang, ya!
Tateyuki : Serius? Cerita apa yang akan Kakak tunjukan?
Cocoa : Itu Rahasia.
Chino : Legenda Putri Salju bukan?
Cocoa : Bagaimana Chino tahu?!
Agato : Grup Chat bukan? Aku yakin Terra yang beritahu bocoran proyek kita.
Cocoa : Oh, Benar juga.
??? : Akhirnya ketemu juga. Ayo kita latihan!
Seseorang sedang memanggil kami dari belakang yang muncul entah darimana. Aku tahu kalau itu Terra dinilai dari suaranya. Sepertinya Tate-kun bereaksi biasa-biasa saja. Dulu, dia harus menghindar dari pandangan Aniki atau Terra karena dia sudah dianggap sebagai pemberontak. Aku sudah mengetahui ini dan pura-pura tidak tahu untuk saat ini.
Setelah Terra memanggil kami, Aku dan Cocoa harus berpisah dengan Chino dan Tate-kun. Beberapa jam lagi kami akan tampil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Unilord Beginning] Rise Up, Fall Down
FanfictionCerita ini belumlah berakhir, setelah Agato Dan Cocoa mulai berpacaran. Sebuah cerita baru terbuka, kali ini karakter dengan Nama "Perisai" datang ke Kota yang Agato tinggal saat ini dengan tujuan tertentu. . . Author Note : mohon maaf jika ada kes...