"permisi, apa ada yang bernama Bang Hyuri?" aku menoleh ada seseorang memanggil ku dari arah pintu, jelas aku tau siapa dia
"woah, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba seorang Kim Doyoung mencari mu?" aku hanya mengangkat kedua bahu ku
"aku, ada apa?" kata ku dari tempat duduk ku
"aku ingin mengambil seragam atas nama Wang Jia, ada sama kamu?" dia berjalan ke arah ku, aku melihat beberapa perempuan dikelas ku manahan jeritan mereka
"kau siapa nya? Setau ku kak Jia tidak memiliki adik laki-laki"
"aku tidak tau aku siapa nya dia, tapi kakak ku meminta ku untuk mengambil seragam nya yang ada di Bang Hyuri"
"siapa kakak mu?" aku memang seperti ini banyak tanya
"kenapa kau banyak tanya sekali? Kakak ku Kim Junkyu, bisa berikan seragam nya? Karena aku ingin pulang" astaga kenapa dia nyolot sekali
"aku tidak kenal Kim Junkyu, dan aku harus memberikan seragam ini langsung ke kak Jia" iya, karena ada beberapa masalah yang ingin aku bicara kan dengan kak Jia, karena organisasi relawan disekolah ini dulu diketuai oleh kak Jia, dan dia masih aktif hingga saat ini
"astaga, sebentar, aku akan telfon kakak ku" Doyoung menekan nomor kemudian tersambung ke kontak yang bernama Kak Junkyu
"halo?"
"ada apa? Apa seragam nya sudah di kamu?" suara lelaki yang amat sangat tidak familiar di pendengaran ku
"perempuan ini tidak percaya, dan ingin bertemu langsung dengan kak Jia itu, memangnya dia siapa mu sih?" nada bicara Doyoung sangat ketus
"dia pacarku, ajak saja dia kerumah Jia sedang ada dirumah kita" kata cowok itu
Woah, kak Jia memiliki pacar adalah suatu keajaiban karena dia seseorang yang sangat awkward dengan orang-orang apalagi lelaki
"apa-apaan? Kenapa harus aku sih?"
"kan, aku sudah bilang biar aku kesana saja, aku tidak enak sama adik mu Junkyu" yang barusan aku kenal suara nya, dan itu memang suara kak Jia
"biarlah, dia kan satu sekolah biar kamu disini bersama ku lebih lama" aku bergidik ngeri membayangkan gaya berpacaran kak Jia
"aku matikan" Doyoung memutuskan panggilannya "jadi kau mau memberi seragamnya atau ikut kerumah ku?" tanya nya
"kau beri aku alamat nya saja, nanti aku naik bus kesana" aku berjalan berdampingan dengan pangeran nya sekolah, tidak terima kasih, aku tidak ingin menjadi bahan bully-an satu sekolah
"aku juga naik bus bodoh, aku belum memiliki SIM, jadi lebih baik kita bersama saja, repot nanti kalau kau tersasar ke suatu tempat" habis berbicara seperti itu dia pergi meninggalkan ku
"hey! Tunggu sebentar" aku memasukan barang ku asal dan membawa seragam kak Jia dan tidak ku masukkan
Aku berlari mengejar Doyoung, kaki nya sangat panjang, dia sudah jauh didepan ku, dasar dia yang mengajak pergi bersama tapi dia meninggalkan ku
"cepatlah, kenapa lama sekali jalan mu?" dia menengok sebentar kemudian lanjut berjalan
"kaki mu sangat panjang, tolong sadar diri" ucap ku sedikit berteriak
"lalu? Salah ku jika kaki ku panjang, kau bisa berlari untuk menyamai langkah ku" seorang Kim Doyoung pangeran sekolah ternyata sangat menyebalkan
"yang benar saja, sini kau gendong aku agar aku tetap dekat dengan mu" aku sedikit berlari
"naik ke punggung ku kalau kau bisa" kali ini dia berhenti
"kau ini mau meledek atau bagaimana? Aku tau kau tinggi, bagaimana aku bisa naik ke punggung mu kalau kau berdiri tegak lurus seperti itu?" Dia tertawa memperlihatkan gigi nya yang dikawati itu
"itu kesepakatannya, kalau kau berhasil aku akan menggendong mu sampai halte" aku tersenyum
"oke, tunggu disitu" aku berlari ke arah nya, dia berbalik memunggungi ku, dan HAP aku berhasil naik dipunggung nya
"ayo kita jalan" aku tersenyum ke arah nya
Astaga, wajah kita sangat dekat
Dia langsung membuang pandangannya jadi ke arah depan, dan lanjut berjalan
"kau berat sekali" satu kalimat itu berhasil membuat pipi nya tercubit karena aku langsung mencubit nya
"tidak sopan" kata ku sambil terus menarik pipi nya
"sakit, astaga lepaskan" aku melepaskannya dan tersenyum kembali
"kau seperti bayi besar" ucap ku, tangan ku reflek memegang pipi nya
"Bang Hyuri! Apa yang kau lakukan bersama nya?" aku menoleh mendapatkan kakak ku Bang Yedam sedang berdiri menatap ke arah ku
"aku akan kerumah nya, ingin bertemu kak Jia" ucap ku masih di gendongan nya
"kau kenal Yedam?" aku mengangguk menanggapi pertanyaan Doyoung
"dia kakak ku" jawab ku
"iya aku tau, kau sudah bilang akan bertemu kak Jia hari ini, maksud ku sedang apa kau berada di gendongan Kim Doyoung?" aku tertawa, dasar kakak overprotektif
"aku menang tantangan, jadi dia harus menggendong ku sampai halte, dadah sampai bertemu dirumah jelek!" aku menjulur kan lidah ku "ayo jalan lagi bayi besar" Doyoung mendengus mendengar ucapan ku
"aku pergi dulu bersama adik mu ini" kata Doyoung ke arah Kak Yedam kemudian lanjut jalan dengan aku yang masih ada di gendongan nya
Saat sampai halte Doyoung menurunkan ku, dia menghela nafas
"apa aku seberat itu?" tanya ku, aku jadu tidak enak
"tidak seberat itu, hanya sedikit" katanya
"bilang saja aku sangat berat ya kan?" aku menatap nya, dia sekarang juga jadi menatap ku
"tidak, pipi mu bahkan sangat tirus, tidak seperti pipi ku" dia memegang pipi nya
Astaga, dia sangat menggemaskan
"baayiiii"
++++++
Okay buku ini sepertinya tidak akan ada konflik karena isi buku ini hanya untuk gemes-gemesan eheheheh ((sepertinya))
Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
really • silver boys [✔️]
FanficHalu time with silver boys and another YG trainee (YG Treasure Box trainee) - semi baku