"kenapa diam saja?" aku mendongak mendapatkan Doyoung disana "nih minum"
"terima kasih" aku mengambil minumannya, sebenarnya aku lagi kepikiran sesuatu, lebih tepatnya aku sedang kepikiran kak Jia, apalagi sekarang kak Yedam juga tidak berbicara dengan ku jika tidak perlu
"kau kenapa sih? Lagi ada pikiran?" aku beralih pada Doyoung yang dari tadi memperhatikan ku, semenjak omongan nya waktu itu dia memang terus bersama ku
"Doyoung, apa kak Jia sering datang kerumah mu?" tanya ku
"baru beberapa hari belakangan ini dia kerumah ku lagi, kenapa?" aku menghela nafas, apakah itu pertanda baik?
"aku ingin menemuinya, beberapa bulan yang lalu itu hal paling bodoh yang pernah aku lakukan" Doyoung mengangguk paham "bahkan sekarang kakak ku enggan untuk berbicara dengan ku"
"nanti kerumah ku saja, biasanya akhir pekan seperti ini kak Jia akan datang kerumah"
"tapi aku ragu, apa kak Jia akan memaafkan ku?" Doyoung hanya mengangkat bahu nya
"aku baru kenal kak Jia semenjak dia menjadi pacar kakak ku, kan kau yang sudah mengenal kak Jia dari lama"
"maaf nih aku menguping kalian, tapi Hyuri percayalah padaku kalau kak Jia akan memaafkan mu" aku menoleh mendapatkan kak Hain disana
"kenapa kakak yakin sekali?" tanya ku
"apa kau lupa masalahku dengan dia?" kak Hain menaik turunkan alisnya "sudah ya, aku ingin ke kakak mu dulu, dadah"
"memangnya dia ada masalah apa dengan kak Jia?" tanya Doyoung begitu kak Hain menghilang dari pandangan
"mau tau saja, ini urusan perempuan tau" jawab ku
"lagian kenapa kak Jia terkenal sekali sih? Dan kau kenapa kenal kak Jia? Kita kan masuk saat angkatan kak Jia lulus" aku tidak tau sejak kapan Doyoung jadi banyak berbicara
"kan dia satu organisasi dengan ku, dia masih aktif sampai sekarang, bahkan adik kelas kita saja banyak yang kenal kak Jia" Doyoung menganggukkan kepala nya mendengar jawaban ku
"yasudah nanti saja ke rumah ku, izin dulu ke kakak mu itu, aku ke kelas duluan ya" Doyoung pergi meninggalkan ku di kantin, aku mengangguk sambil melambaikan tangan ku
****
"aku pulang" suara kak Junkyu memenuhi rumah nya, iya sekarang aku sudah dirumah Doyoung "kau masuk saja"
Tidak lama terlihat kak Jia masuk sendirian, dia tampak kaget melihat ku, tapi setelahnya dia tersenyum, lalu beralih ke Doyoung
"jadi kalian sudah tidak berantem lagi kan?" tanya nya
"kok malah aku sih kak? Kakak kan yang marahan dengan Hyuri?" Doyoung sialan, aku melirik ke kak Jia, kalau kalian kira kak Jia memasang tampang sinis kalian salah, kak Jia tersenyum
Senyumannya membuat ku merasa makin berdosa, ada apa dengan ku beberapa bulan yang lalu? Sampai-sampai berani pergi berdua dengan pacarnya
Suara pintu terbuka, menampakkan kak Junkyu disitu, dia diam ditempatnya
"kenapa? Sini" ucap kak Jia, kak Junkyu tersenyum melihat pacranya itu tersenyum
"kau mau dikamar ku saja?" kak Jia menggeleng
"tidak usah, memangnya kamu tidak ingin bermain playstation?" kak Jia tertawa, kenapa dia tertawa seperti itu? Itu membuat aku makin merasa tidak enak, sialnya Doyoung ikut tertawa
"Jia...." kak Junkyu merengek, sangat berbeda saat bersama ku, kak Junkyu yang ini terlihat seperti anak kecil
Kak Jia lagi-lagi tertawa
"sudahlah" ucapnya, tapi kemudia tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali
"kak Junkyu, ayo temani aku" Doyoung berdiri dari duduk nya
"mau kemana?" tanya ku
"ah itu aku ingin...-" Doyoung menggantungkan kalimat nya
"Hyuri, temani aku saja yuk, kita ke minimarket depan aku ingin membeli sesuatu" kak Jia berdiri, aku menatap nya bingung, tapi kemudian ikut berdiri ketika melihat senyum nya
"jadi ada apa?" tanya kak Jia begitu aku dan dia sudah keluar, apa aku pernah bilang jika kak Jia sangat peka terhadap orang sekitarnya?
"aku... itu..... aku ingin minta maaf" aku menunduk, tapi kemudian kak Jia memegang wajah ku
"jangan menunduk seperti itu Hyuri, semua orang pernah melakukan kesalahan, aku senang kau meminta maaf pada ku, itu artinya kau merasa bersalah, tapi tolong jangan ulangi lagi, pada siapapun itu" aku mengangguk, kenapa besar sekali hati nya?
"aku tidak tau aku kenapa beberapa bulan lalu, bahkan kakak tidak memiliki celah sama sekali" kak Jia tertawa
"ada, tapi aku terlalu pintar menutupi nya, suatu keburukkan itu lebih baik di tutupi" kak Jia menggandeng ku, lalu tersenyum
"terima kasih" ucapku
"tidak apa, kau sudah ku anggap seperti adik ku sendiri, begitu pun Yedam" dia lagi-lagi tersenyum, definisi sesungguhnya dari ibu peri
*****
"aku sama Jia pergi dulu ya" ucap kak Junkyu
"iya hati-hati" jawab Doyoung yang masih fokus bermain playstation
Kak Jia dan kak Junkyu pergi, aku hanya memperhatikan Doyoung tidak mengeluarkan suara apapun
"sudah dibicarakan?"
"sudah" aku menghela nafas "aku lega sekali, terima kasih"
"kenapa terima kasih? Aneh sekali" dia melirik ku sebentar
"kalau bukan karena kau mengajak ku kesini aku tidak akan bertemu dengan kak Jia, dan membicarakan ini" dia mengangguk
"iya sama-sama, jangan di ulangi lagi, aku sudah bilang kan kalau kak Jia itu orang baik" aku melempar bantal ke arah nya
"kau mengenalnya baru beberapa bulan, aku sudah mengenalnya lebih dari 2 tahun" dia menekan tombol pause
"tapi aku lebih mengerti diri nya" dia menjulurkan lidah nya, dia menggemaskan sekali
"tidak bisakah kau berhenti untuk menjadi menggemaskan?" tanya ku
"tidak bisa, aku sudah menggemaskan sejak lahir" katanya "kau tidak ingin minum? Kau mendadak diam dari tadi"
"sudah lah, tidak usah membahas yang tadi-tadi, yang lalu biarlah berlalu, aku ingin menangis rasanya"
"menangis saja, tidak ada yang melarang mu" kata Doyoung sambil berjalan ke arah ku dengan gelas di kedua tangannya "ini minum dulu, setelahnya silakan menangis"
Dia menaruh gelas nya, kemudian merentangkan kedua tangannya
"sini jika kau butuh pelukkan"
REALLY • KDY
TAMAT+++++++++++
halo chingus
Really Officially tamat!!!yeaayy!!
Doyoung happy ending, seperti permintaan pulepulr eheheheHaruskah ku buat bonchap?
Jangan lupa vote dan komen ya Chingus
Thanks for reading!!!!!!
Luv luv luv luv
KAMU SEDANG MEMBACA
really • silver boys [✔️]
Hayran KurguHalu time with silver boys and another YG trainee (YG Treasure Box trainee) - semi baku