1.0 - KJK

125 34 0
                                    

Hari ini harus nya aku pergi bersama Junkyu, tapi entah mengapa dia membatalkan dua jam sebelum nya, jadi mau tidak mau aku tetap pergi, walaupun sendiri karena Miu tidak akan mau di ganggu akhir minggu seperti ini

drrrtt...drrrtttt

"Halo?" suara di seberang sana menyapa ku

"ada apa Doyoung?" tumben sekali Doyoung menelfon

"apa kakak sekarang sedang bersama kak Junkyu?" aku mengernyit bingung

"tidak, dia membatalkan janji nya dua jam yang lalu, ada apa? Apa dia tidak dirumah?" perasaan ku jadi mendadak tidak enak

"tidak ada kak, tapi jika kakak bertemu dengan kak Junkyu tolong kabari aku ya" aku mengangguk, tetapi berhenti saat melihat dua orang yang familiar dihadapan ku

"ah, Doyoung aku sudah bertemu dengan kakak mu, seperti nya dia sedang mencari kaset playstation baru" aku tertawa di akhir kalimat ku, tapi di ujung sana Doyoung menghela nafas seakan-akan tau apa yang aku maksud

"maafkan kakak ku" aki tersenyum mendengar suara Doyoung

"kau tidak perlu minta maaf, ini bukan salah mu, aku tutup ya?"

"iya, hati-hati ya kak"

"iya Kim Doyoung, daaah" Doyoung hanya membalas dengan bergumam, aku langsung memutuskan panggilannya

Aku memutuskan untuk mengikuti mereka berdua, astaga apa yang aku lakukan? Menyakiti diri sendiri?

Setelah lama berkeliling Junkyu meninggalkan Hyuri sendirian, seperti nya dia akan ke toilet

Aku berjalan ke arah Hyuri yang sedang duduk sendirian

"Hai Hyuri" aku duduk di depan nya sambil tersenyum

"eh? Hai kak Jia? Sama siapa?" kau fikir sama siapa?

"yang pasti aku kesini tidak bersama Junkyu, karena pacar ku sedang sibuk" aku masih tersenyum ke arah nya "sibuk dengan teman bermain playstation nya"

"kak...-"

"kenapa Hyuri? Kenapa harus aku?" tanya ku

"dulu kak Jia sendiri yang bilang kepada ku kalau perasaan suka tidak bisa dipaksakan kan?"

"ah itu, omongan ku dua tahun yang lalu?" dia mengangguk

"kak Jia bahkan tidak marah saat kak Hain berkata dia juga menyukai kak Yoonbin"

"jelas aku tidak marah, karena Yoonbin bukan pacar ku, tapi sekarang berbeda Hyuri, Junkyu pacar ku, apa kah aku tidak pantas marah?" dia diam tidak menjawab pertanyaan ku

Aku melihat Junkyu dari arah pantulan kaca toko yang berada di depan ku

"pacar ku sudah kembali, lebih baik kau tidak usah memberi tau nya kalau kau bertemu aku disini, dan aku berharap kalau kau akan menyadari dimana sepantasnya kamu berada, yang pasti bukan disini" aku tersenyum "karena disini tempat ku"

Aku berjalan pergi meninggalkan Hyuri disana, aku mendengar suara Junkyu

"siapa?"

"dia kakak kelas ku dulu"

Aku tertawa, bahkan di nada bicara nya tidak terselip nada bersalah sama sekali

******

"kau mau ke kantin?" aku mengangguk, sekarang Miu yang bertanya, karena sebenarnya aku sedang tidak bersemangat ke kantin, iya karena kejadian akhir minggu lalu

Aku melihat Junkyu dengan beberapa teman nya seperti biasa, tapi aku pura-pura tidak melihat nya

"cepatlah" ucap ku ke Miu

"kau tidak makan?" aku menggeleng

"aku sudah kenyang" Miu memasang wajah bingung, tapi dia mengalah

"baiklah" dia pergi meninggalkan ku tepat saat Junkyu sampai di depan ku

"Hey" aku hanya melirik nya tidak bersuara "kau sakit? Ada apa? Kau tidak membalas pesan ku dari semalam" kenapa kau masih peduli Kim Junkyu? Perdulikan saja playstation-buddy mu

"aku sibuk" dia mengangguk

"nanti aku antar kau pulang, tunggu di kelas mu ya, aku kembali dulu ke kelas" dia mengelus rambut ku, rasanya seperti penuh kasih sayang, tapi sepertinya hanya perasaan ku saja

"apa kau masih belum meluruskan masalah mu dengan si brengsek itu?" aku menggeleng

"si brengsek yang mana? Satu-satu nya yang brengsek bukannya Park Brengsek Jihoon?" dia mendengus

"tolong jangan sebut nama nya"

"baiklah" dia menatap ku sebentar kemudian mulai memakan makanannya "kau tau? Kau bisa bercerita kapan saja" dan melanjutkan makan nya

"tenang saja Miu" aku tersenyum

****

Apa aku menunggu Junkyu? Jawabannya adalah Tidak.

Tapi percuma, karena sekarang dia sudah ada didepan ku dengan motornya

"kenapa kau tidak menunggu ku?" dia turun dari motor nya dan duduk disebelah ku

"kenapa harus?" tanya ku ketus

"karena kau pacar ku" katanya, aku tertawa "kenapa tertawa? Apa ada yang lucu?"

"kau tau Junkyu? Tiga hari yang lalu ada seorang lelaki, dia bilang dia menyukai ku" aku menatap lurus ke depan "aku bilang terima kasih, tapi aku menjawab tidak, karena aku sudah memiliki mu....

Dan kau tau lagi Junkyu? Satu hari setelah nya pacar ku itu membatalkan janji nya dengan ku, apa aku sedih? Tentu saja iya, dia membatalkan dua jam sebelumnya" dia terdiam, aku masih ingin meneruskan ucapan ku

"dan yang paling membuat ku sedih adalah..."

"maafkan aku, aku juga sudah mendengar nya dari Doyoung, tapi percayalah bahwa ak....-"

"apa kau akan minta maaf jika Doyoung tidak memberi tau mu?" aku menatap nya, tapi dia diam tidak membalas pertanyaan ku "aku tidak akan marah kalau kau bilang pada ku Junkyu, ini sudah berapa minggu sejak kau menolak pergi bersama ku dan memilih bermain playstation dengan nya? Saat kau setuju dengan ajakan ku aku sangat senang, tapi kau malah membatalkan nya, dan aku juga mendapat tontonan gratis, tontonan yang sangat menyakitkan"

Bus yang aku tunggu akhirnya datang juga, tapi dia masih diam tidak menatap ku

"aku pulang dulu ya"

++++++++

Halo lagi chingussss
Kan konflik Junkyu sudah keluar heheheh
Kayak nya sih konflik Junkyu-Jia akan jadi yang terseru, dan beberap chapter kedepan seperti nya akan fokus konflik Junkyu-Jia

Jangan lupa vote dan komen ya chingus
Makasih udah baca

really • silver boys [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang