Mereka sudah sampai di tempat parkir rumah sakit. Gani keluar dari mobil dan langsung mengambil pakaian gantinya saat ia dan Al hendak melangkahkan kaki terdengar suara tamparan, Al tidak mempedulikan itu tapi berbeda dengan Gani ia mencari sumber suara dan benar saja ada seorang anak gadis seumurannya baru saja menampar wanita paru baya. Gani menguping pembicaraan mereka.
"karena mama papa meninggal. Mama tu gk pantes di sebut istri" gadis itu membentak wanita yang dipanggil mama dan mamamya hanya diam lebih tepatnya menangis dalam diam.
Gani tidak sanggup lagi melihat drama itu ia akirnya berlalu namun sebelum itu ia melihat wajah gadis itu, mata sipit hidung mancung dengan rambut panjang yang diurai. Ia akan mengingat wajah gadis itu gadis yang berani menyakiti hati seorang ibu.
***Gani masuk ke dalam rumah sakit langsung menuju ruangan Agatha sebelumnya ia sudah memberi tau Al dimana ruangan Agatha. Gani langsung menerobos masuk saat sampai depan pintu ruangan Agatha dan ia melihat Agatha sedang tertawa bersama Al pemandangan yang indah menurutnya.
"tha kapan sadar? Kok gk manggil dokter? Gani panggilin ya"
"udah kok tadi dipanggilin sama Al, gani kelamaan kata Al gani masih liatin orang yang lagi tengkar" rajuk Agatha
"cieee yang nyariin Gani" tawa Gani pecah seketika saat melihat wajah cemberut sahabatnya.
Al yang melihat itu hanya terdiam ia bahkan sampai lupa berkedip untuk pertama kalinya ia melihat bintangnya tertawa dan sangat manis. Jantung Al akan meloncat keluar jika saja Gani tidak berhenti tertawa, Agatha menyadari itu kalau Al sedang memperhatikan sahabatnya ia kemudian mendekatkan diri ke telinga Al dan membisikan sesuatu.
"jangan lupa kedip bentar lagi matamu loncat keluar loh. Kalo suka sama dia kamu harus berjuang dari sekarang" ucap Agatha yang membuat Al sangat terkejut karena Agatha sudah ada di dekatnya.
Gani yang melihat wajah terkejut Al pun tertawa kali ini ia tertawa terbahak-bahak. Al yang sudah tida bisa mengontrol jantungnya saat melihat tawa Gani langsung izin ke kamar mandi sebentar. Agatha hanya tersenyum kecil melihat tingkah Al ia bersyukur akirnya ia bisa tenang meninggalkan Gani.
***Sinar matahari dengan beraninya menorobos masuk ke setiap kamar rumah sakit menganggu tidur semua penghuni kamarnya termasuk seseorang yang masih tertidur pulas. Al tersenyum kecil melihat reaksi Gani yang terganggu dengan sinar matahari ia kemudian membangunkan gadis itu bagaimanapun mereka harus tetap ke sekolah.
"gani bangun niat sekolah gk lo? Gue tinggal ni"
"hemmm bentar lagi"
"ehh bangun udah mau telat loh" Al membangunkan Gani dengan sangat lembut
"iyaaaa bawel ini udah bangun"
"yah udah sana mandi kata Agatha lo harus sekolah" gani yang mendengar nama Agatha langsung bangun dan masuk ke kamar mandi di ruangan Agatha.
Gani selesai dengan segala macam persiapan untuk sekolah mereka berpamitan pada Agatha dan keluar rumah sakit menuju sekolah dalam perjalanan keduanya hanya diam enggan membuka suara untuk memecah keheningan. Mereka sampai di sekolah Al memarkir mobil Gani di parkiran saat hendak keluar dari mobil Al berpesan untuk mereka pulang bersama karena ia ingin mengambil pakaiannya di rumah sakit. Mereka berdua keluar dari mobil berjalan menuju kelas masing-masing banyak pasang melihat ada juga yang bergumam mempertanyakan ada hubungan kakak kelas mereka Al dengan si anak badung Gani.
***Gani sampai di kelas menyebalkannya ia langsung duduk di bangku paling belakang di pojok dekat tembok dan langsung menidurkan dirinya sebelum teman sebangku menyebalkannya datang. Bel masuk berbunyi keberuntungan bagi Gani teman sebangkunya tidak masuk karena sakit, jam pelajaran pertama di mulai pak Gio masuk namun tidak sendiri ia membawa seseorang.
"selamat pagi anak-anak" sapa pak Gio ramah
"pagi pak ganteng" sapa anak cewek yang sengaja menggoda pak Gio
" kita kedatangan murid baru. Baik silahkan perkenalkan dirimu"
"hai nama aku Ludgardis Charlotte Alessandra. kalian boleh panggil aku Sandra. Semoga kita berteman baik" salam si anak baru sambil tersenyum manis
"oke Sandra kamu silahkan duduk di sebelah Gani jika ada yang ingin bertanya sesuatu tentang Sandra nanti setelah istirahat saja ya. Gani tolong angkat tanganmu biar Sandra bisa duduk" pinta pak Gio
Gani yang merasa terpanggil pun melepas hadsate yang sedari tadi dipakainya dan bangkit dari tidurnya mengangkat tangannya. Ia sama sekali tidak terganggu dengan kedatangan anak baru tersebut, setelah Sandra duduk Gani melanjutkan tidurnya tidak mempedulikan jam pelajaran yang sedang berlangsung toh pak Gio tidak akan menghukumnya. Pelajaran selanjutnya seni budaya dan gurunya tidak masuk karena cuti melahirkan jadinya jam sekarang anak-anak bebas. Ada beberapa murid yang menghampiri Sandra mulai menanyakan segudang pertanyaan mereka.
"Sandra pindahan dari mana? Udah punya pacar?" Tanya aldo si cowok playboy
"kenapa Sandra pindah? Bosen ya di sekolah lama? Apa kena masalah" tambah valdy sahabat aldo
Sandra hanya senyum menanggapi pertanyaan mereka sepertinya ia risih dengan kehadiran anak-anak cowok tersebut, Gani yang merasa terganggu pun bangkit dari tidurnya menuju kantin ia ingin mendinginkan otaknya. Sandra memperhatikan teman sebangkunya itu seperti pernah bertemu tapi entah dimana. Gani sampai di kantin ia memesan es jeruk kesukaannya menyegarkan otaknya kembali bagaimana bisa anak perempuan yang ia lihat kemarin di rumah sakit sekarang jadi teman sebangkunya. Benar Sandra adalah perempuan yang Gani lihat di rumah sakit perempuan yang menampar mamanya sepertinya takdir sedang ingin bermain dengan Gani baru kemarin ia mengklaim Sandra perempuan berambut panjang hidung mancung bermata sipit itu sebagai orang yang dibencinya karena berani menyakiti hati seorang ibu tapi apa sekarang Sandra jadi teman sebangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
FantasyAl pov "Cewek unik. Lo selalu tersenyum saat bareng sahabat lo tapi nangis saat sendirian di pantai dan lo sok judes depan anak sekolahan. Siapa lo sebenarnya Gani?" Gani pov "Lo cowok pertama yang berhasil runtuhin benteng pertahanan gue"