2

175 16 1
                                    

Seperti yang dijanjikan kemarin, aku dan Agatha menemui guru itu di kantin saat istirahat. Agatha sudah menungguku di depan kelasku. Aku dan Agatha beda kelas, dia ada di kelas unggul.

" Sebenarnya siapa bapak guru itu? Kenapa dia tau aku kesakitan? Aku bahkan tidak bilang."

"Dia itu guru bahasa Jerman kita. Makanya kau itu jangan suka membolos saja kerjanya. Guru sendiri tida kenal"

"Kau sudah tau kan aku tidak betah di kelas itu...siapa nama guru itu?"

"Selalu saja beralasan. Sampai kapan kau mau bandel terus..."

"Ahh kau mengoceh lagi.. sudahlah aku akan tetap seperti ini...siapa nama guru itu tha?"

"Pa Andrian.. dia itu yang selalu membantu anak-anak yang kerasukan"

" Kapan anak sekolahan sini kerasukan? Aku bahkan tidak tau.."

" Kau itu hanya masuk sekolah pada hari sabtu, sisahnya keluyuran bagaimana kau tau keadaan sekolah..."

"Hehe.. sudahlah sayang jangan ceramahi aku lagi.."

Agatha sahabat baikku yang selalu menemani aku dalam keadaan apapun dan tidak pernah meninggalkan aku apapun alasannya.

Saat sampai di kantin pak Adrian sudah menunggu kami. Dia tersenyum ramah saat melihat kami. Benar-benar terlihat seperti orang baik. Dia mempersilakan kami duduk.

"Kau Gani kan? Si anak nakal dari Xb."

"Ohh bagaimana bapak tau? Apa kita pernah bertemu?"

"Dasar bodoh itu karena namamu selalu dibicarakan di rapat.. maaf pak temanku ini sedikit bodoh"

"Kalian benar-benar kombinasi yang tidak sempurna.. Gani kau itu terkenal di kalangan guru karena selalu ada di rapat kami.."

"Ahhh begitu..oke pak apa yang ingin bapak bicarakan?"

"Emm...apa yang kau rasakan kemarin itu sejak kapan kau alami?"

"Kemarin itu pertama kalinya aku mengalami hal seperti itu.."

"Baguslah berati aku tidak terlambat"

Lelaki paru baya ini mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti sama sekali. Dia terlihat seperti orang baik tapi aku tidak akan mudah percaya. Bisa saja dia suruhan ayah untuk memata-matai aku.

"Gani kau tidak apa? Apa terjadi sesuatu lagi?"

"Ahh tidak pak..aku baik-baik saja"

"Emm..pak apa yang terjadi pada Gani kemarin? Apa dia mengalami penyakit serius?"

"Heeee Agatha kau ingin sahabatmu ini sakit ya? Seenaknya berkata begitu?"

"Aku bertanya karena khawatir bodoh. Sudah kau diam saja."

"Ini kan urusan ku kenapa dia yang marah-marah (berkata dalam hati).. yah sudah aku diam saja toh aku tidak mengerti juga"

"Begini Agatha, Gani itu mengalami sesuatu yang tidak bisa dialami orang biasa. Makanya aku meminta kalian ke sini untuk membuktikan sesuatu."

"Yah aku memang bukan orang biasa pak..aku sahabatnya Agatha si bintang sekolah"

"Yah baiklah cukup bercandanya..sekarang kau lihat telapak bapak dan katakan apa yang kau lihat."

Aku melihat telapak pak Adrian sangat lama aku bahkan tidak bisa berkedip. Sesuatu muncul di tangannya seperti bekas luka namun masih berdarah dan bernanah. Semakin jelas semakin membuatku tertantang untuk melihat, tapi hatiku sakit saat melihat luka itu. Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Guru itu tersenyum padaku.

Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang