13

26 6 1
                                    

Hari ini, Gani menjalani kesehariannya seperti  biasa, makan siang bersama Al dan Sandra juga sudah menjadi kebiasaan. Gani sudah tidak kasar lagi dengan Sandra, Al juga sudah mulai membuka diri untuk berteman dengan Sandra. Setelah hari yang panjang di Sekolah, Gani pulang dengan Al, ia sudah jarang membawa kendaraan sendiri karena Louis tidak suka Gani harus memakai celana ke Sekolah lalu harus repot-repot mengganti dengan seragam lagi.  Gani sampai di rumah dan tidak melihat Louis, tumben sekali kakaknya tidak ada. Gani memilih untuk mengwhatsapp kakaknya daripada harus berkeliling untuk mencarinya.

“Bang dimana?”

“Di Rumah Sakit dek, kan abang udah bilang kemarin..nanti mau dibawain apa?”

“es krim aja bang..jam berapa pulangnya?”

“nanti sore jam 17.00 udah pulang kok”

“ohh yaudah, hati-hati ya bang”

Setelah mendengar kabar dari Louis, Gani menjadi lebih tenang. Ia naik ke kamarnya mengganti seragamnya dan turun untuk mencari makan. Tetapi sepertinya bibi sedang sibuk menyiapkan makanan untuk Ayahnya yang pasti ada tamu, sehingga ia memutuskan untuk memesan makanan saja. Gani makan di kamarnya, ia sangat tidak suka berpapasan dengan tamu Ayahnya, ia makan dengan diam di kamar sambil menunggu Louis pulang. Gani sudah selesai makan tetapi Louis belum juga pulang, wajar saja karena memang belum waktunya Louis pulang. Ia hanya tidak sabar menanti kakaknya dan mengajak kakaknya keluar dari rumah sebentar sampai tamu Ayahnya pergi. Gani bahkan belum tahu siapa tamu Ayahnya, tetapi lebih baik menghindar karena ia tidak ingin pura-pura sopan di depan tamu itu. Gani mengirim pesan ke Al, ia ingin mengungsi sebentar ke rumah Al.

“bang…lo di rumah gak?”

“kenapa emangnya? Lu kangen?”

“iya nich…dedek kangen bwang”

“jijik…”

“ya makanya..lu di rumah gak?”

“iye..”

“yaudah..bukain pintu gue di depan”

“adanya arwah lo dsni…gua lagi di halaman rumah..lagian rumah gua ada gerbangnya”

“yahh padahal mau gue kibulin”

“lo jadi kesini kagak? Bacot batdah dari tadi”

“dihhh babang emosiii…ini lagi otw sabar napa”

Setelah mengirim pesan ke Al, Gani langsung mengambil jaket, dompet dan langsung bergegas ke rumah Al. karena mereka masih satu kompleks perumahan, ia hanya perlu jalan kaki sebentar menuju rumah Al. lebih baik menunggu Louis di rumah Al, daripada harus bertemu dengan tamu Ayahnya. Setelah sampai di depan rumah Al ia langsung membuka gerbang sendiri dan melihat temannya itu sedang duduk di halaman rumah sambil tiduran menatap langit. Dasar jomblo kurang kerjaan.

“woe ngenes banget sih lu” teriak Gani

“wah maling ya kamu….masuk rumah orang sembarangan”

“iyaa malingg kenapaaaa..lagian elu tiduran sambil senyum-senyum sendiri” Al tertawa mendengar lelucon Gani, ia tersenyum karena senang Gani datang ke rumahnya.

Mereka berbincang sebentar di halaman rumah Al, Gani bercerita kenapa ia harus datang ke rumah Al di siang bolong seperti ini dan Al mengusulkan agar Gani harus memberitahu Louis mengenai keberadaanya. Ia langsung menyetujui dan mengirim pesan pada Louis.

“bang..aku di rumah Al nanti langsung ke sini aja. Ayah ada tamu”

“oke sayang”

Setelah membaca pesan dari Louis, ia langsung menaruh kembali Handphonenya ke saku jaketnya. Mereka mulai bercerita lagi, dari hal-hal sederhana sampai membicarakan Basket, Gani memang sangat ingin belajar bermain Basket. Ia ingin mencoba olahraga baru. Setelah lama bercerita, Al masuk sebentar untuk mengambilkan mereka minum dan jajan. Sepertinya memang halaman rumah Al cukup nyaman untuk dijadikan tempat mengobrol, sangat teduh dan nyaman. Mereka duduk sambil bercerita hingga mamanya Al pulang dari kantor, beliau turun dari mobil dan menyapa sebentar lalu masuk ke dalam rumah. Mereka berdua menghabiskan waktu hanya dengan bercerita terutama Al, ia bercerita hari-harinya yang membosankan karena dirinya yang sulit menjalin pertemanan. Al hanya punya dua orang teman dekat yang ternyata kembar dan mereka berdua sudah pindah ke Los Angeles bersama orangtuanya karena Papanya yang harus pulang ke tanah kelahiran.

Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang