6

99 8 1
                                    

Al jalan mendekati Gani yang sedang duduk di kursi pojok kantin sambil mengomel tentang kesialannya hari ini. Al langsung duduk di hadapannya tanpa permisi.

"stel ngapain sendirian di sini?" Tanya Al

"lagi napas. Lo gak liat gue lagi kesel" aduh Gani pada Al

"lah kan gue gak salah. Lo kenapa cerita aja sama gue"

"jadi gini lo inget kan cewek yang waktu itu kita ketemu di rumah sakit? Dia tu…."
Gani pun curhat pada Al betapa kesalnya dia hari ini, Al mendengarkan semua curahan Gani dengan sabar terkadang menasehati gadis itu. Di saat Gani sedang bercerita datang teman setim basket Al menghampiri mereka yang sedang asik bercerita.

"eh Al lo kok bisa kenal Gani?” Tanya salah satu anak laki-laki tersebut

"emang lo kenal sama gue?" sambar Gani

"kenal lah lo kan pernah menang balap lawan temen gue. Kenalin gue David Leonardo" sambil mengulurkan tangannya
Gani hanya ber’oh ria tanpa membalas jabatan tangan David sampai Al menginjak kakinya mengode gani untuk menerima uluran tangan David.

"eh iya sorry tadi ngelamun kak. Lo kan udah kenal gue jadi santai  aja gk usah pake kenalan segala kak" Gani berusaha ramah karena ia menghargai teman Al itu

"iyaa.. ehh Gani lo besok kosong gk? Mau jalan sama gue gak?" tawar david
Al yang mendengar tawaran David pada Gani langsung kaget, ada rasa takut dalam hatinya. Takut jika saja Gani menerima tawaran itu dan itu artinya ia harus menunggu lebih lama lagi untuk bintangnya.

"besok gue gak bisa kak. Kalo bisa nanti gue kabarin"

"oke dah minta nomor whatsapp lo dong biar nanti gue chat lo"

Gani pun memberikan nomornya setelah itu David bersama dua temannya pamit pergi. Hati Al seperti di tusuk beribu jarum ia tidak menyangka segampang itu Gani menerima seorang lelaki dalam hidupnya bukankah Gani sendiri yang bilang kalau ia tidak percaya pada semua orang namun apa yang baru saja ia lihat.

"kok lo mau aja sih jalan ama dia?"

"santai aja kali cowok kaya dia tu udah biasa gue hadapin"

"lah itu lo tau dia cowok kaya apa masih mau aja lo heran gue"

"palingan nanti dia bosen terus pergi udahlah gak usah di urusin gak penting. Lagian ngapa lo yang sewot kan gue yang di ajak jalan"

Jleb. Hati Al seperti ditambah luka baru lagi tapi benar siapa dia kenapa harus marah saat Gani jalan dengan lelaki lain? Ia hanya lelaki yang mengangumi bintangnya dalam diam tidak mampu menggapai bintangnya ah bukan tidak mampu tidak sanggup menampakan dirinya di hadapan bintangnya.
                                          ***

Setelah kejadian di kantin Gani dan Al kembali ke kelas masing-masing. Gani dengan moodnya yang sudah membaik karena Al dan karena saran dari Al untuk tidak perlu memikirkan Sandra maka ia pun seperti lupa akan kejadian di kelas tadi, sedangkan Al masih dengan hati dan pikiran yang campur aduk memikirkan Gani. Kenapa bintangnya seperti itu menyakiti dirinya sendiri karena kesalahkan orang lain.
Kali ini Gani beruntung orang yang dihindarinya tidak ada di kelas ia bisa tidur dengan bebas tanpa gangguan sekarang, baru saja ingin menidurkan kepalanya Sandra datang dan mengajak bicara Gani.

"hai kamu Gani kan? Kenalin aku Sandra" sapa Sandra ramah

"berisik banget sih lo kalo udah tau gk usah nanya lagi napa"

"ihh biasa aja dong kamu bener ya kata anak kelas kamu tu kasar" rajuk Sandra

"iye gue kasar sono lo jangan ganggu tidur gue" kesal gani

"gak mau aku bakal ganggu kamu terus sampe kamu mau temenan sama kamu"

"duhhh berisik tau gak temenan aja noh sama papan tulis"

Sandra seakan tuli dengan amukan Gani ia tetap saja mengoceh tidak jelas sampai bel masuk untuk memulai pelajaran. Sandra seakan tidak menyerah ia terus menganggu Gani bahkan saat jam pelajaran ia tidak mempedulikan guru yang sedang mengajar sampai bel pulang berbunyi. Gani langsung menyambar tasnya ingin cepat-cepat bebas dari situasi menyebalkan seperti ini, saat ia hendak keluar dari kelas Sandra menahan tangannya.

"duh apalagi sih lo. Gak ada kerjaan ya gangguin orang mulu"kesal Gani

"aku tuh cuma mau kamu bisa bergaul sama yang lain"
"Serah gue lah mau bergaul apa gak lo urus aja diri lo sendiri"

"gak mau aku mau kamu berubah kamu gak boleh tau kaya gitu"

"ehh anak baru lo apaan sih ganggu banget deh"

Gani keluar kelas dalam keadaan kesal bagaimana bisa anak baru itu berbuat seolah dia sangat mengenal Gani.  Gani berjalan sambil menghentakan kakinya karena kesal bahkan Gani beberapa kali bertabrakan dengan anak-anak yang berjalan di koridor kelas sampai akirnya ada sebuah tangan kekar menyekalmya.

"kenapa muka lo kusut kaya gitu?"

"gak usah pegang-pegang lo"

"lah kenapa bibir lo kaya bebek gitu? Si Sandra lagi ya?"

"itu pinter. Yuk lah nyamperin Agatha lo yang nyetir"

Mereka sudah ada di kamar Agatha, Gani meminta Al untuk mencari makan untuk mereka dan ia asik berbincang dengan Agatha tentang harinya yang menjengkelkan. Hari itu mereka habiskan dengan mendengar cerita Gani tentang Sandra yang menyebalkan dan lelucon yang dilontarkan Al sesekali ia dan Gani bertengkar begitulah hari mereka berlalu.

Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang