7

32 5 2
                                    

Tiga bulan sudah Agatha di rawat di Rumah Sakit ditemani Gani dan Al. keduanya semakin akrab, sering berangkat sekolah bersama bahkan Al sering mengajak Gani menemaninya bermain basket di lapangan kompleks rumah mereka. Al juga sering mengantar Gani saat ia ingin jalan dengan David, begitu juga hari ini Gani meminta Al mengantarnya saat pulang dari Rumah Sakit.

“eh bang anterin gue dong”

“kemana? Jalan sama si pirang?”

“iye biasa lah bang”

“mandi dulu sono, bau lo”

“iyeiye bawel dah. Ini mau pulang dulu”

Hanya itu percakapan mereka di dalam mobil karena Gani sibuk berkirim pesan dengan David dan Al sibuk dengan hati dan logikanya. Ia benar-benar marah dengan dirinya sendiri kenapa membiarkan bintangnnya jatuh ke hati yang salah. Menyesal kenapa ia membiarkan Gani bertemu dengan lelaki seperti David. Mereka sampai di depan rumah Gani dan ia langsung melompat keluar dari mobil masuk ke rumah sambil berteriak pada Al untuk masuk menunggunya di ruang tamu. selama tiga bulan itu pula Al berusaha menguatkan hatinya melihat Gani bersama laki-laki lain.
Al tahu yang di lakukan Gani bersama David hanya untuk bersenang-senang, Al tahu betul hati bintangnya sudah lama mati.

“bang kenape lu? Ngelamun aja dari tadi”

“ha? Gak ih sembarangan lo kalo ngomong”

“tau ah bodoh amat bang. Berangkat ayo”

“yah udah ayo”

“tapi tungguin gue ya. Bentar doang kok”

“males ah lama mending gue ke rumah sakit nemenin Agatha”

“ihh kan gue mau kenalin lo ke temen-temen gue”

“lo punya temen?”

“wah kurang ajar lo sama adek sendiri”

Begitulah interaksi Al dengan Gani. Ia hanya bisa bercanda,mengejek atau membuat jengkel Gani. Bagi Gani, Al hanya seorang kakak pengganti Louis. Selama tiga bulan itu mereka berdua semakin mengenal satu sama lain

                                         ***

Mereka sampai di tempat janjian Gani dan David, dengan paksaan dari Gani akhirnya Al ikut menemani dirinya. Gani benar-benar hanya sebentar bertemu David, hanya untuk mengembalikan kalung yang diberikannya untuk Gani.

“eh kamu kok gk bilang-bilang mau ke sini yang”

“iya soalnya HPku gk nyimpen nomor kamu lagi, kita ngobrol di sana aja yuk”

“kenapa ko kamu ngomonng gitu? Kamu ngambek sama aku?”

“gak ngapain gue ngambek ama lo, nih gua balikin kalung lo. Kasih aja buat adek kelas yang lagi lo deketin”

“kamu cemburu? Astaga yang itu cuma temen”

“matamu cuma temen..dah ah males gua ngomong sama lo, pokonya kita putus…bye”

Gani jalan meninggalkan David yang masih kebingungan dengan Gani, bagaimana bisa Gani mengetahui semua itu padahal dirinya sibuk dengan Agatha.
Gani menghampiri Al, mengajaknya untuk pulang dan menghampiri Agatha di Rumah Sakit.

“lah beneran cepet dek?”

“iyalah kan udah gua bilang. Cuma mau mutusin dia”

“yahelah kalo mutusin kan bisa lewat chat”

“gak mau, nomornya udah gua apus udah gitu mau gua balikin kalunngnya dia”

Mereka berbincang ringan sambil jalan menuju mobil hingga sampai di Rumah sakit, menghampiri Agatha tetapi ketika sampai di kamar Agatha beberapa perawat sedang sibuk memasang alat bantu ke tubuh Agatha. Gani panik setengah mati melihat itu, ia takut. Takut ada yang pergi lagi. Hal itu tidak boleh terjadi lagi. Dan ternyata Agatha baru saja selesai melakukan hemodialisis dan para perawat membantunya memasang alat bantu untuk Agatha, untuk pertama kalinya Agatha melakukan itu tanpa ditemani Gani dan Gani merasa bersalah. Setelah para perawat selesai, Gani menghampiri Agatha duduk di sampingnya.

“Tha, maaf ya Gani terlalu sibuk sama hal yang berguna sampe Agatha harus sendirian tadi”

“gak kok, emang Agatha yang mau sendirian. Agatha harus bisa berani sendirian”

“jangan ngomong gitu lah Tha, kan Gani harus selalu temenin Agatha”

Agatha hanya tersenyum mendengar perkataan Gani, ia suka diperlakukan dengan lembut oleh Gani tetapi ia tidak boleh terlalu sering menyusahkan sahabatnya ini. Al yang menyadari situasi langsung mengalihkan pembicaraan mereka dengan leluconnya. Membantu menghibur kedua perempuan yang memikul banyak rahasia dan luka mereka.

Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang