PART 20

1.9K 62 0
                                    


@EzeZevanya

EzeZevanya i'm Came back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EzeZevanya i'm Came back.

Disukai oleh tiaraara dan 40.127 orang lainya.

View comment

keziagonza Miss you babe,😙
DerryWgsn aku kangen kamu. Kenapa nggak bales chat aku? @EzeZevanya
Gavin.ravendoH karena dia udah punya pacar @DerryWgsn
Liliana.eem syukur deh masih hidup, gue kira udah mati Lo bitch.
Sutantanta Miss you Elena, kampus suram tanpa wajah menggoda Lo.
DerryWgsn gue pacarnya @gavin.ravendoH
Antoni_fardelo woi @DerryWgsn @Gavin.ravendoH jangan berantem adek gue juga kagak mau sama Lo pada
Gavin.ravendoH @Antoni_fardelo yakin Elena nggak mau sama gue? Kok kemarin gue cium diem aja?
DerryWgsn bangsat!

***

    Elena menutup akun Instagram nya mengakhiri aksi membaca yang super unfaedah itu. Hari ini dia mulaiasuk kuliah setelah tiga hari bergelut dengan infus dan kasur rumah sakit yang super keras.

Rencana awal Elena akan berangkat dengan Kezia dan pulang dengannya tapi si sialan Kezia itu malah membatalkannya dengan alasan mobil Cikko masuk bengkel dan dia harus menjemput Cikko dirumahnya.
Dan akhirnya ia harus rela diantar Gavin.

Saga belum memperbolehkan Elena menyetir seorang diri karena alasan tangan kanannya yang masih digift, akan mempersulit Elena dalam mengendarai mobil.

Ponselnya berdering, tertera nama Gavin disana. Dengan malas dia menggeser tombol hijau yang berjingkat-jingkat minta dibelai.

"Gue turun sekarang." Singkat jelas padat. Elena menenteng tasnya dan berjalan keluar ke lobby apartemen.

Disana Gavin tengah menyenderkan bokongnya disamping mobil hitam kebanggaannya. Belum ada semenit Elena berdiri disampingnya Gavin, pria itu sudah menghadiahinya kecupan manis di pipinya.

"Morning kiss, hukuman kamu nanti aja didalam mobil," Elena sudah siap protes tapi Gavin menghelanya agar segera masuk kedalam mobil.

"Kenapa gu—" Elena menghentikan ucapannya saat menyadari kesalahannya. Sejak kejadian dirumah sakit itu, Gavin terus saja mengganggunya dengan hukuman tak masuk akal itu. Elena yakin pria itu tau, tau betapa sulitnya bagi Elena menggunakan kata-kata itu apalagi untuk Gavin.

"Udah tau apa kesalahan kamu?" Tanya Gavin jahil.

"Gavin please jangan buat mood gu—em aku jadi berantakan!" Protes Elena.

"Biar kamu terbiasa,"

"Gu-shit! aku nggak terbiasa dan nggak akan bisa!"

"Jangan pesimis gitu, aku yakin kamu bisa," semangat Gavin, tak lupa ia memberi Elena kecupan singkat lagi dipipi, sebelum melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta.

My Bad Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang