PART 41

1.6K 63 6
                                    

Budayakan vote dan comment nya gaes 🤙🤙🤙

Warning!
Kalian wajib, kudu, harus nonton mulmed👆👆 karena bakalan ada hubungannya sama cerita part ini.. oke dah yaa.. enjoy this part!!!

Cekidot 👇👇👇👇👇

**************************


   Ting.

Elena memutar bola matanya, bertepatan dengan dentingan lift yang membawa mereka—Danu dan Elena di atap gedung ini.

Berkali-kali wanita itu menghela nafas menahan segala emosi di dada, sungguh saat ini Elena benar-benar ingin meledak. Bagaimana tidak? Pertama karena Sarah dengan entengnya meninggalkan Elena dengan Danu, walaupun dia bodyguard sekaligus orang kepercayaan Saga tapi tetap saja Elena benci orang asing.

Yang kedua dan mungkin yang paling membuat Elena emosi adalah lokasi makan malam yang berada di atap hotel. Oh ayolah! Ini hanya makan malam, kalian duduk, makan, sedikit berbincang dan setelahnya pulang tak perlu sampai atap kan?

Tapi mau bagaimana lagi, kalau bukan karena Tante Sarah dan paman Eduardo, tak mungkin dia mau repot-repot naik Sampai ke atap hanya untuk makan malam.

Gelap

Itulah yang Elena tangkap saat pertama kali menapakkan kakinya dilantai rooftop.

"What the.." wanita itu berbalik untuk memaki Danu tapi sepertinya pria itu tau niat Elena sehingga dia memilih meninggalkan Elena disini. Sendiri.

"Really?" Tanya Elena pada dirinya sendiri.

"C'mon! Siapapun jangan bercanda!" Seru Elena lantang. Ia tak peduli jika satu kota sekalipun mendengar teriakannya.

Tiba-tiba suara alunan piano berdenting indah. Seketika lampu kelap-kelip menyala disekelilingnya, bagaikan bintang yang berpijar diantara kegelapan. Walaupun tak menambah penerangan sama sekali Elena tetap terkesima dengan apa yang tengah dilihatnya.

Sebuah mobil remote dengan lampu yang cukup meriah menabrak kakinya, ada sebuah surat yang digulung rapi diatasnya. Dengan rasa penasaran, Elena meraih gulungan itu.

"Dear my Love. Thanks for everything, and enjoy this moments." Baca Elena dengan sedikit tertatih. Alisnya berkerut. 

'apa aku salah tempat? Sial! Sarah pasti sengaja mengerjai ku?' batin Elena.

Wanita ber-dress perak selutut itu berbalik menuju lift namun langkahnya terhenti saat suara itu mengalun menyanyikan lagu It's You milik Sezairi, suara berat khas pria yang sangat ia rindukan, walau kemarin malam pria itu mengecewakan.

Elena berbalik, memastikan bahwa apa yang dia dengar itu benar dan..  ya! Pria itu berdiri dipanggung yang entah sejak kapan ada disana, sekarang ia dapat melihat dengan lebih jelas lagi karena kini terang lampu menyorot Mereka. 

Gavin. Pria itu terlihat sangat mempesona dengan Tuxedo Hitam dan dasi kupu-kupu berwarna abu-abu perak. Tak hanya penampilan, namun lagu yang ia bawakan sungguh menggelitik denyutan indah di dadanya. Ia tak tau kalau suara Gavin begitu merdu dan indah ditelinganya. 

Apa lagu itu untukku? Pikir Elena.

Belum sempat memikirkan jawaban, fokus Elena teralihkan oleh Gavin yang kini berjalan perlahan, kearahnya tanpa mengakhiri lagunya.

Laki-laki itu menatap Elena dengan tatapan memuja, dan Sial! Elena merasa ada banyak kupu-kupu berterbangan diperutnya.

You..

My Bad Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang