PART 40

1.5K 57 3
                                    

Budayakan vote dan comment nya gaes 🤙🤙🤙

Dimulmed lagunya enak🤤🤤

Cekidot dah! 👇👇👇👇👇

*************************


Elena duduk di ayunan gantung yang ada di taman bagian depan rumah ini, kakinya menekuk sampai batas dada. Baru saja ia memejamkan matanya saat suara gaduh itu menelisik gendang telinganya.

"Sial! Tidak bisakah kalian membiarkanku tenang?" Geram Elena yang merasa kesal. Ia lelah dengan pikirannya yang terus berkelana, bertanya tanpa menemukan jawaban.

Masih dengan kekesalannya wanita itu masuk ke dalam rumah tanpa mau mencari tau sumber kegaduhan.

"Elena," sebuah Seruaan menghentikan langkah Elena yang baru menginjakkan kakinya di lantai teras. Wanita itu menegang, dan saat ia berbalik  Daniel lah yang ada disana.

'mau apa lagi dia?' batin Elena, sungguh wanita itu masih ngeri dengan kehadiran Daniel.

"Maaf nona, saya sudah berusaha menghadangnya tapi dia malah memberontak dan—" satpam itu menghentikan penjelasannya saat melihat Daniel jatuh bersimpuh dengan kedua lutut, kepalanya tertunduk dalam, kondisi Daniel saat ini sudah seperti orang kalah perang, dan benar-benar memprihatinkan.

"Maafkan aku Elena." Hanya tiga kata Yang mampu membuat hati Elena sedikit goyah. Ingat hanya sedikit, karena Sungguh sekeras apapun Elena, wanita itu akan goyah saat kata maaf itu dilontarkan untuknya.

"Aku tau kebodohanku dulu tak pantas mendapatkan ampunan mu, tapi aku mohon hukum aku saja El, jangan keluargaku."

"Kau boleh memukulku, melempari ku atau bahkan membunuh ku sekarang juga, tapi please jangan siksa keluargaku," Daniel terdengar sangat menyediakan dalam permohonannya. Namun tidak dengan telinga Elena yang sekarang memanas.

"Adikmu yang lebih dulu mengusikku!" Geram Elena yang merasa seakan-akan Daniel menuduhnya telah merencanakan semua.

what the fuck!

"Pergi dan jangan ganggu aku lagi ku mohon!" Elena melanjutkan langkahnya, namun sebuah tangan mencekal lengannya. Wanita itu tercengang dengan kecepatan Daniel, dan lebih tercengang lagi karena pria itu menyentuhnya.

Doubel shit!

Dia tau kaki jenjang milik Daniel bisa melangkah dua kali lipat lebih lebar dari langkah Elena.

"Ku mohon cabut semua tuntutan mu pada adikku, maka aku berjanji akan menjauhimu,"

"Bajingan! Menjauh dari ku!" Pekik Elena histeris, dia tak Sudi disentuh lagi oleh Daniel.

"I'm sorry Elena, Please ampuni aku—" Daniel semakin mengeratkan genggamannya dilengan Elena, saat wanita itu terus meronta meminta dilepaskan.

Supri petugas keamanan yang berjaga hari ini, langsung turun tangan menghentakan tangan Daniel dan menyeretnya menjauh dari Elena.

"Masuklah nona!" Pinta Supri sopan. Tanpa diminta dua kali, Elena langsung melesat ke masuk menuju kamarnya.

"Lepaskan aku! Aku harus mendapatkan ampunan Elena!" Teriak Daniel yang mulai kesetanan.

"Harap tidak membuat keributan disini tuan!" Tegur Supri yang sudah menyeret Daniel ke gerbang.

"Elena! Kumohon! Bebaskan aku dari rasa bersalah ini, bertahun-tahun aku dihantui olehnya, setiap saat aku merasa rasa bersalah itu mencekik ku. Maafkan aku Elena, kumohon bebaskan aku! Brengsek lepaskan aku!" Daniel menendang Supri, hingga pria malang itu terpental ke tanah.

My Bad Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang