PART 21

1.5K 56 4
                                    


Budayakan VOTE yes😚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

      Hening itulah yang terjadi didalam mobil yang tengah melaju dijalanan ini. Elena duduk diam disamping Gavin yang tengah mengendarai mobil agar tetap berada di jalurnya. Wanita itu menatap lurus, tatapannya kosong bahkan dia tak bergerak sama sekali dari tempat duduknya. Berkali-kali Gavin sudah mencoba mengajaknya bicara namun tak ada jawaban sama sekali dari mulut Elena, dengan geram Gavin menghentikan mobil putih mulus itu secara tiba-tiba membuat tubuh Elena terhuyung kedepan, untungnya Gavin lebih sigap dengan menarik bahu Elena agar tak berbenturan dengan dashboard mobil.

"Kamu kenapa?" Tanya Gavin pada Elena yang tengah menatapnya datar, tak ada emosi diwajahnya bahkan matanya. Kosong. Itulah yang dapat Gavin simpulkan.

"Kamu sakit?" Diam. Elena masih setia dengan kediamannya.

"Elena jawab aku!" Pinta Gavin mencoba meraih kembali bahu Elena namun ditepis.

"Elena what happen with you?!" Teriak Gavin yang tak dipedulikan sama sekali oleh Elena. Emtah apa yang ada didepan sana sampai Elena terus menatapinya.

"Siapa Daniel?" Tanya Gavin akhirnya, dan berhasil. Pria itu berhasil membuat Elena menatapnya bukan tatapan hangat melainkan tatapan siap membunuh, yang otomatis membuat Gavin mengerutkan dahinya.

'sebegitu berpengaruhnya kah Daniel?' batin Gavin.

"Bukan siapa-siapa dan jangan sebut nama itu lagi!" Geram Elena pada Gavin, wanita itu siap meluapkan segala emosinya pada Gavin tapi segera ia sadar kalau itu hanya akan membuat Gavin semakin penasaran dengan dirinya.

Dengan berat Elena menghela nafasnya, mencoba menenangkan dirinya walaupun saat ini ia ingin segera mengambil obat dan menenggaknya dalam sekali tenggak.

"Bisa kita pulang sekarang? Kepalaku pusing," pinta Elena dengan nada sedikit ragu di akhir kalimatnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Gavin melajukan kembali mobilnya.

***

    Diwaktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula seorang pria tengah menatap jalanan yang sudah mulai padat oleh kendaraan, bibirnya mengepulkan asap ke udara, hasil dari hisapan Putung rokok disela jari tengah dan telunjuknya.

Pria itu tengah menikmati perasaan de Javu yang ia rasakan saat ini. Sudah lama ia meninggalkan kota ini, melarikan diri dari sesuatu yang terjadi karena kebodohannya dimasa lalu.

Dan sekarang ia kembali, demi wanita itu. Wanita yang kini telah berubah seratus delapan puluh derajat dari yang dulu. Sejauh pertemuan pertama yang tak disengaja itu ia semakin bertekad mendapatkan maaf dari wanita itu, wanita yang telah ia hancurkan dimasa lalu.

"Tak peduli kau menolak ku aku akan terus berusaha mendapatkan maaf mu," janji Daniel dalam kegelapan. Ya pria itu Daniel. Pria yang mempunyai pengaruh dalam perubahan hidup Elena, gadis yang entah sejak kapan sudah mengambil seluruh perhatian bahkan hatinya. Dan itulah alasan terkuat kenapa ia mencoba kembali ke kehidupan Elena.

***

    Gavin tengah menyesap kopinya dikedai kopi yang ia jumpai saat ad meeting dengan kliennya kemarin. Kopi disini juga enak dan pas di lidah Gavin, selain itu tempatnya juga  bersih dan nyaman sehingga  Gavin  membuat janji dengan Toni disini.

My Bad Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang