PART 29

1.3K 54 4
                                    


Jangan lupa vote+ comment nya 😉

Dimulmed itu back song nya part ini😋🙊

Cekidot 👇👇👇

*****************************


Melamun. Adalah kegiatan rutin Elena selama tiga hari ini. Penyesalan, kekecewaan dan kemarahan menghantamnya secara bersamaan sampai-sampai ia tak tau harus meluapkannya dalam bentuk apa.

Disudut hatinya, Elena ingin lebih dari kata 'hanya seorang teman'. Dia ingin Gavin mengakuinya sebagai pacar seperti biasanya. Menggodanya membuatnya jengkel, itu lebih baik daripada mendapati tatapan dingin.

Sebuah tepukan dibahu membawanya kembali ke dunia. Kezia sudah berdiri disampingnya, wanita itu pun jadi pendiam setelah kejadian di hotel beberapa hari yang lalu. Mungkin karen ia mendapati Elena menangis disamping mobilnya dengan kondisi kacau. Dan itu hal yang tak pernah ia lihat selama empat tahun terakhir.

"Didalam ada Saga," ah ya Saga, kakaknya itu pun menjadi uring-uringan melihat kondisi Elena saat ini. Walaupun bagi Saga, Elena bukanlah orang yang periang bahkan terkesan pendiam saat bersamanya, tapi diamnya Elena kali ini berbeda. Terkesan menjauh dari dunia.

"Ngapain?" Kezia hanya mengangkat bahu acuh sebelum mendahului Elena masuk kedalam apartemen.

"Udah makan?" Tanya Saga langsung saat Elena sudah sampai diruang tv.

"Belum."

"Kenapa?"

"Males."

"Jawaban macam apa itu?" Desis Saga marah. Elena menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab "Aku belum lapar." Dengan nada malas.

"Siap-siap kita makan malam dirumah kakak," perintah Saga.

"Aku bisa makan dirumah ku." Tolak Elena sehalus mungkin.

"Mama yang minta," Elena menegakkan tubuhnya, menatap Saga dengan mata berbinar. Mama? Apa itu berarti... Santi ada disini?

Elena menatap Saga dengan mata berbinar, sedetik berikutnya Saga terpaku dengan apa yang tengah ia saksikan. Mata yang selalu memancarkan kepalsuan itu kini terlihat hidup. Saga tau betapa Elena menyayangi Santi. Keluarga satu-satunya dari pihak ayah-nya. Yang mengingatkannya akan sosok Reno.

"Apa Tante Santi ada disini?" Tanya Elena semangat, tapi berikutnya ia mengerutkan bibirnya karena Saga hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kak," rengek Elena, yang entah bagaimana tapi kini dia ingin memeluk Tante Santi, manusia duplikat ayahnya.

"Iya." Jawaban singkat yang mampu membuat hati Elena bungah. Dia berlari ke kamarnya, meraih cardigan warna nude, tanpa mengganti piyamanya.

Dan disinilah dia sekarang, diruang keluarga, duduk di sofa setengah berbaring, tubuhnya jatuh kedalam pelukan hangat tantenya. Santi. Manusia duplikat Reno-Ayahnya.

Santi lahir semenit setelah Reno menampakkan wujudnya didunia. Dengan kata lain Santi adalah saudara kembar ayahnya, walau bukan kembar identik tapi tetap saja ada beberapa hal yang membuat Elena merasakan kehadiran sosok Reno disini.

"Bagaimana kuliahmu?" Tanya Santi, tanpa menghentikan belaian lembut dirambut kucir kuda dengan sulur berantakan milik Elena.

"Masih sama, membingungkan. Tapi tidak terlalu membosankan," sahut Elena malas, entahlah setiap mengingat kuliah. Kampus. Dan segudang tugasnya membuat Elena tiba-tiba mual.

"Toni bilang kamu punya pacar, lalu bagaimana hubungan kalian?" Sial. Andai sekarang Toni ada dihadapannya mungkin Elena sudah melayangkan tangannya ke leher pria itu, mencekik dan mengguncangkan tubuhnya sambil berteriak 'what the hell are you talking about!' didepan mukanya yang kini memerah.

My Bad Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang