Chapter 1

3.8K 193 5
                                    

"Titah tiba! Titah tiba!" Teriak seorang perajurit berbaju kuning sambil menunggangi kuda dengan cepat menuju kearah istana tanpa mempedulikan para rakyat yang berusaha menghindari kuda yang ia tunggangi.

Prajurit itu turun dari kuda sambil berlari menuju pintu gerbang istana, seluruh penjaga gerbang membukakan pintu untuknya dan membiarkan prajurit itu masuk kedalam istana menuju tempat dimana Kaisar Qin sedang melaksanakan rapat dengan para pedana menteri.

Kaisar Qin menyengitkan keningnya mendengar suara berisik dari arah depan. "Ada keributan apa didepan?"

"Maaf, Yang Mulia pembawa titah istana datang membawakan laporan dari medan perang" Gumam Pedana menteri Yuan sambil membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada Kaisar Qin.

"Berikan Laporan itu kepadaku!" Teriak Kaisar Qin sambil menatap pedana menteri Yuan yang sudah mempersilakan prajurit itu masuk menyerahkan laporan kepada Kaisar Qin yang dengan cepat dibuka dan dibacanya.

Kaisar Qin tersenyum sambil menutup kembali laporan yang ia terima dan memberikan laporannya kepada kasim pelayan pribadinya. "Bagus...Bagus!" Teriaknya sambil tertawa bahagia tanpa mempedulikan pandangan wajah kebingungan dari para bangsawan yang ada didalam ruangan.

"Bayinu!" Teriak Kaisar Qin sambil menatap kearah seorang pria tua yang berada dideretan depan dari para bangsawan disana.

Pria tua itu keluar dari barisannya sambil membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada Kaisar Qin "Saya hadir, Yang Mulia"

"Kau tahu, dari saat ayahku duduk diatas tahta ini, hanya keluarga kalian yang selalu setia mengikuti, dan sekarang kau membuatku bangga karena memiliki pejabat setia seperti kau" Gumam Kaisar Qin masih tersenyum bahagia sambil menepuk-nepuk pahanya dengan tangannya.

"Hamba berterima kasih atas pujian anda, Yang Mulia" Guman Pria tua itu kembali menundukkan kepalanya mengucapkan terima kasih kepada Kaisar Qin.

"Dan seperti yang aku pikirkan sejak dulu, keluarga kalian sering mengeluarkan para prajurit unggul yang tidak tertandingi" Gumam Kaisar Qin kembali sambil menatap Bayinu yang masih menundukkan kepala dihadapannya.

"Kau tahu kenapa aku memujimu, Bayinu?" Tanya Kaisar Qin kembali membuat Pria tua itu menengadakan wajahnya menatap kearah Kaisar Qin.

"Maafkan hamba Yang Mulia, Hamba tidak tahu apa yang membuat anda memuji keluarga hamba" Gumam Bayinu sambil kembali menundukkan kepalanya karena takut mengucapkan kata-kata yang membuat Kaisar Qin marah.

"Anak-anakmu yang ada dimedan perang, mereka berhasil memenangkan perperangan ini!" Teriak Kaisar Qin kepada Bayinu dan membuat seluruh bangsawan yang ada didalam ruangan rapat saling berbicara satu sama lain kemudian mereka menatap Kaisar Qin dan berlurut menyembah Kaisar Qin.

"Hidup Yang Mulia untuk selama-lamanya!" Teriak seluruh orang didalam rapat sambil berlurut memberikan hormat kepada Kaisar Qin.

"Bangkit berdirilah!" Gumam Kaisar Qin kepada seluruh abdinya dan kembali berpaling menatap kearah Bayinu "Aku akan memberikanmu hadiah karena sudah mendidik anak-anakmu dengan baik dan tentu saja karena anak-anakmu telah memenangkan perperangan ini" Jelas Kaisar Qin sambil kembali tertawa bahagia dan membubarkan ruang rapat.

***

"Putri, bagaimana kalau kita kembali ke istana?" Gumam seorang pelayan wanita dengan wajah memohon kearah seorang wanita yang sedang berpakaian seperti seorang pria.

Wanita itu adalah putri ke dua kaisar Qin, Kaisar Qin memiliki tiga orang putri yang sangat cantik, putri pertamanya Putri Qin Mung yang sudah dinikahkan dengan pangeran dari negeri Wu, pernikahan itu dilakukan hanya untuk pernikahan politik agar kedua Negara tidak terjadi perperang.

THE GENERAL (Bayinu Wife Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang