Chapter 14

1.1K 127 7
                                    

# Selamat Membaca All ^o^

hangat dan nyaman, aku tidak tahu kalau tidurku bisa senyaman ini batin Ai sambil menggeliat mencari posisi nyaman untuk kembali tidur.

Ai merasa kepalanya berdenyut kencang membuatnya kesakitan sehingga ia membuka mata menatap seseorang tertidur di depannya dengan buram.

Ai membelak matanya dengan mulut terbuka ketika ia melihat Guang tertidur pulas di disampingnya.

"Kyaaa..!" teriak Ai sambil mendorong Guang dari ranjang sedangkan dirinya sudah meringkuk menjauh dari Guang.

"Apa yang kau lakukan!?" teriak Guang kesal karena terjatuh dari ranjang sambil menggosok punggungnya yang terasa sakit.

"Justru aku ingin bertanya padamu, kenapa kau berada di ranjangku!" teriak Ai panik menatap Guang yang hanya mengenakan pakaian tipis.

Ai mengalihkan pandangannya menatap kearah pakaiannya yang mengenakan pakaian yang sama tipisnya dengan Guang dengan cepat ia menutupnya dengan selimut.

"Putri.. anda tidak apa-apa?" teriak Jiang Er mengetuk dari depan pintu terdengar cemas membuat mereka berdua mengalihkan pandangannya menatap kearah Pintu.

"Tidak, Kami tidak apa-apa!" teriak Guang membuat Jiang Er terdiam sedangkan Ai membelakkan matanya menatap Guang dengan tatapan penuh ancaman.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Ai panik "Jiang Er tolong, di sini ada pria Mesu.." Teriakkan Ai terputus karena Guang menutup mulut Ai dengan tangannya.

"Berhentilah berteriak, Wangfei" Gumam Guang sambil tersenyum lembut kepada Ai membuat gadis itu merinding.

"Kau mau membiarkan para pelayan melihat penampilan kita dengan pakaian seperti ini" Gumam Guang melepaskan tangannya dari mulut Ai tanpa mempedulikan Ai yang terlihat ingin berbicara sesuatu namun tertahan.

Guang melangkah menuju lemari pakaian dan mengenakan pakaiannya namun pandangannya menatap kearah Ai yang masih terdiam mencerna perkataan Guang.

"Dan Lain kali berhentilah mendorong-ku dari ranjang, bagaimanapun juga aku adalah suamimu"

Mendengar perkataan Guang, Ai dengan cepat merangkak keluar dari selimutnya dan berjalan mendekati Guang.

"Kau suamiku?" Tanya Ai bingung tanpa mempedulikan pakaian tipis yang ia kenakan.

Guang mengernyitkan kening-nya terlihat risih dengan pakaian Ai walaupun tubuh gadis itu sudah menjadi miliknya.

"Tentu saja aku suamimu" Jelas Guang berjalan menuju meja untuk mengalihkan pandangannya menatap tubuh Ai.

"Tidak, aku menikah dengan.."

"Pangeran Yue Xin" Lanjut Guang memotong perkataan Ai sambil menuangkan air kedalam gelas kecil dan meneguknya dengan cepat.

Ai terdiam membisu menunggu Guang untuk menjelaskan maksudnya.

Guang tersenyum menatap Ai "Pangeran Yue Xin, gelar yang aku terima karena menikah denganmu, Wangfei" Gumam Guang menatap raut wajah Ai yang berubah mendengar perkataannya.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanyanya kembali dengan wajah datar mengingat gadis itu mabuk kemarin malam.

"A..apa maksud.." Gumam Ai terputus ia mulai merasakan denyutan kencang di kepalanya yang sebelumnya ia rasakan. 

"Ke..kenapa kepalaku.." Jelas Ai sambil menggenggam kepalanya namun pandangannya menatap kearah Guang yang sudah menyodorkan segelas cangkir air putih padanya.

THE GENERAL (Bayinu Wife Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang