"Sao Ye anda sudah kembali" Gumam Yuwen ketika melihat tuan mudanya datang didepan gerbang kediaman Bayinu dengan menggunakan kuda menuju kearah tempat istal kuda
Yuwen mengambil tali kekang kuda milik Yangfu membantu untuk meletakkan kuda pribadi ketempatnya
"Bagaimana keadaan Guang?"Tanya Yangfu cemas "Sebaiknya aku langsung melihat keadaannya" Jelas Yangfu langsung berlari masuk kedalam kediaman Bayinu.
"Amah!, Niang!" teriak Yangfu sambil berjalan kearah ruang keluarga dan mendapati kedua orang tuanya sedang duduk dengan wajah muram.
"Yangfu, kau sudah kembali!" Gumam Lien Hua menghampiri putranya sambil memutar-mutar tubuh putra sulungnya untuk mencari luka-luka yang mungkin ia dapat dari perperangan. "Kau tidak terluka-kan?" Tanyanya kembali cemas
"Niang, aku tidak terluka sedikitpun" Gumam Yangfu menenangkan ibunya karena ia tahu ibunya selalu cemas berlebihan kepada semua putranya.
Lien Hua menghela nafasnya dengan lega "Niang selalu cemas setiap kali kalian harus pergi ke medan perang untuk berperang" Gumam Lien Hua memberitahukan alasan dirinya cemas.
"Bagimana keadaan Guang?"Tanya Yangfu cemas mengingat banyak darah yang keluar dari tubuh Guang saat mereka berada di perjalan kembali menuju istana.
Changyi menghela nafasnya dengan berat "Tabib sudah memeriksanya dan lukanya tidak terlalu parah, hanya butuh istirahat agar lukanya tidak terbuka lagi" Jelas Changyi menatap kearah Yangfu dengan kening berkerut.
"Kenapa bisa sampai terluka? Bukankah aku sudah mengajarkan kalian untuk selalu kembali dalam keadaan sehat" Tanya Changyi cemas melihat putra ketiganya kembali dalam keadaan terluka.
"Guang melakukan hal yang ceroboh karena ingin menolongku" Jelas Yangfu memberikan alasan kenapa Guang mendapatkan lukanya. Changyi hanya bisa menghela nafasnya karena ia tahu apa yang Yangfu katakan.
"Sudah aku duga akan terjadi hal seperti ini" Jelas Lien Hua sambil mengalihkan pandangannya menatap kearah kamar Guang berada "Seharusnya kita tidak mengizinkannya untuk ikut ke medan perang, Changyi"
Changyi hanya menghela nafasnya dengan berat "Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kaisar sendiri yang meminta Guang untuk ikut dalam perperangan" Jelas Changyi memperlihatkan wajah bersalahnya kemudian melangkahkan kakinya menuju kursi pribadinya.
***
"Tunggu Ai!" Teriak Da Gui sambil menarik lengan adiknya yang berada didepannya. "Kau mau kemana?" Tanya Da Gui berpura-pura karena ia tahu adiknya akan pergi menemui kaisar untuk membatalkan perjodohannya dengan Putra Bungsu Bayinu.
"Aku ingin menemui, Huang Amah" Guman Ai polos sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Da Gui tapi sia-sia karena Da Gui memperkuat genggamannya.
Da Gui menghela nafasnya dengan berat menyesali perkataannya "berhentilah, kau melakukan hal yang sia-sia" Jelas Da Gui sambil menatap Ai yang terdiam bingung mendengar perkataannya.
"Ma..maksud Da Gui Ge?"
Da Gui kembali menghela nafasnya dengan cemas "Seperti yang kau tahu, apa yang Huang Amah katakan tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya" Gumam Da Gui menjelaskan maksudnya sekaligus memberitahukan bahwa ia sudah berbohong pada Ai
"Tapi kau berkata.."
"Tidak bisa, Huang Amah sudah memberikan perintah bahwa kau akan dijodohkan dengan Guang dan kau tidak bisa menolaknya" Gumam Da Gui dengan wajah penuh bersalah karena sudah memberikan harapan palsu kepada adiknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/175891062-288-k233207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENERAL (Bayinu Wife Story)
Fantasy#Update Setiap Hari Rabu dan Sabtu Qin Ai adalah seorang putri kedua dari kerajaan Qin, ia merupakan seorang putri yang memiliki kepribadian seperti seorang pria dan membuat para penghuni istana pusing dengan kelakuan yang ia buat dan berbeda dengan...