Chapter 26

1.6K 94 17
                                    

#Happy Reading All.. (^^)

Guang menunggangi kuda pribadinya dengan cepat bersama dengan lima belas prajurit bayangan yang di utus kaisar untuk membantunya menemui Pangeran Jiang.

Guang tidak menyangka cuaca malam itu sangat dingin apalagi berkuda dengan cepat di malam hari membuat angin dingin menerpa wajahnya setiap kali kudanya berderap kencang.

Guang bahkan tidak tahu sudah berapa lama ia berkuda mengingat Ia dengan para prajurit sudah lama keluar dari ibukota.

"Aku harus menyelesaikan misi ini secepatnya untuk menemui Ai'er" batin Guang dalam hati masih berusaha mengatur kecepatan kudanya agar mempercepat mereka tiba ditempat tujuan.

Flash Back On

"Tidak, Gu..Guang!" isak Ai menatap Guang dengan wajah penuh air mata.

Guang hanya berdengung kearahnya sambil menepis tangan Ai hingga terjatuh di lantai

Flash Back Off

Seharusnya Aku tidak menepis tangannya dan membuatnya terjatuh Batin Guang merasa bersalah sedangkan wajah Ai yang penuh dengan Ai mata terus tergiang di pikirannya.

Brengsek! Batin Guang kesal dengan perbuatannya, Guang menggelengkan kepalanya untuk membuyarkan pikirannya dari Ai tanpa menyadari sebuah panah melesat melewati wajahnya dan membuat wajahnya tergores kecil.

Guang menarik tali kekang kudanya dengan erat membuat kuda pribadinya mengikik kencang dan berhenti dalam segejap dengan cepat Guang mengambil busur miliknya.

"Siapa!?" Teriak Guang namun pandanganya menatap kesegala arah untuk mencari pelaku yang sudah melukai wajahnya dengan panah.

seluruh pasukan bayangan menarik pedang mereka dan bersiap untuk serangan tiba-tiba.

Guang duduk diam diatas kudanya pandangannya menatap kesegala arah untuk mencari pelaku,

Sial, lokasi ini tidak menguntungkan Batin Guang mengingat lokasi keberadaan mereka di tengah hutan dengan pencahayaan yang minim

Guang mencoba tenang untuk mendengarkan langkah pelaku "Disana!" Teriak Guang melepas panah miliknya dengan cepat namun panah itu melesat tidak mengenai siapapun.

Guang menyengitkan keningnya Aku yakin ada seseorang disana batin Guang kembali mengambil panah namun kali ini ia kurang tanggap,

sebuah panah dari arah berbeda kembali mengarah kearahnya dan menusuk bahu pria itu membuat seluruh prajurit terkejut melihat darah segar keluar dari bahunya.

***

"Kandungan? Apa putri terkena suatu penyakit yang.." Gumam Ming Er terputus ia tidak berani mengatakan lebih lagi hanya melihat wajah pucat Ai cukup membuatnya sedih.

"Anda terlalu berpikir jauh, Putri tidak terkena penyakit berbahaya" Jelas Tabib Chi sambil menyerahkan secarik kertas berisikan obat-obatan yang dibutuhkan.

"berikan obat itu pada Putri, obat penguat janin" Jelas Tabib sambil merapikan semua peralatan miliknya kedalam kotak obat.

"Ma..maksud Tabib Chi, Putri sedang.. " Guman Ming Er terdengar ragu namun wajahnya kembali berseri ketika ia melihat tabib Chi menganggukkan kepalanya.

THE GENERAL (Bayinu Wife Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang