Di sinilah awal dari segala masalah.
Mulai dari sini, genrenya lebih dominan ke Romance-Sad-Alay-Alay-Alay-AlayWarning ya, ini:
ALAY:')
Selamat membaca
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi yang sangat cerah namun tetap terasa dingin di kota seoul yang besar. Di sebuah sekolahan yang bernama Seoul High School seluruh siswa siswi sedang berlalu lalang di koridor sekolah.
Terlihat keempat perempuan yang sedang berjalan menuju ke arah taman belakang sekolah dengan menyeret seorang pemuda di belakang mereka.
Brakkk...
Pemuda yang mereka seret tersebut segera terhempas ke tanah yang basah karena embun pagi. Di tambah cuaca yang semakin dingin karena sebentar lagi akan memasuki musim salju.
"Dasar musuh dalam selimut!" ucap Yuna menatap jijik ke arah pemuda yang terduduk di tanah.
"Penikung!" timpal Chae menatap sinis ke arah Jeno.
Ya, orang yang terduduk di tanah adalah Jeno. Tadi saat baru saja keluar dari toilet untuk merapikan bajunya yang tidak rapi karena terburu-buru berangkat kesekolah, dia langsung saja di tarik dan di marahi habis-habisan oleh keempat sahabatnya sendiri.
"Lo taukan kalo Jaemin itu pacar gue?!. Terus kenapa lo deketin ha?!" Yuna menarik rambut Jeno yang agak panjang. Yang membuat Jeno meringis kesakitan.
"Kalo kita habisin lebih bagus kali ya?, biar gak ada lagi yang namanya penikung ataupun musuh dalam selimut!" ucap Ryujin menendang perut Jeno.
"Ukhuk... Ukhuk..." Jeno mengeluarkan seteguk air karena menerima tendangan Ryujin. Dia sudah mengira ini akan terjadi. Jadi dia hanya diam dan tak melawan sedikitpun karna mereka perempuan. Toh percuma melawan. Karena para sahabatnya itu seorang Badgirl terkenal yang sering membully orang saat masih SMP itulah yang ia dengar dari mereka.
"Kenapa diem ha?!" teriak Yuna memperkuat tarikannya pada rambut Jeno.
"Akh...!" ringis Jeno yang merasakan rambutnya seperti di cabut dari kepalanya.
"Cih!, hari ini lo selamat. Tapi jangan harap besok lo selamat!" ucap Chae menginjak tangan kanan Jeno dengan sepatunya yang sangat tebal dan juga berat.
Yuna dan Ryujin juga melakukan hal yang sama dan berlalu pergi dari hadapan Jeno. Meninggalkan Jeno yang sedang menunduk diam di tanah.
Lia yang sedari tadi hanya diam menatap sendu ke arah Jeno. Dia merasa kalau Jeno bukanlah orang seperti itu. Tapi diapun berfikir kenapa Jeno tak mau berbicara untuk membela dirinya. Dan itu membuatnya kecewa.
Dia segera berbalik dan berlalu pergi mengikuti Chae dan yang lainnya tanpa menoleh kebelakang sama sekali.
Perlahan Jeno berdiri dan dengan tertatih-tatih dia berjalan menuju toilet. Sesampainya di toilet, dia telah menyiapkan segalanya. Karena mengantisipasi hal ini akan terjadi.
Jeno merapikan seragamnya dan menyisir rambutnya agar rapi kembali. Dia sedikit mengoleskan make up untuk menutupi matanya yang sembab. Lalu dia membersihkan darah di tangan kanannya.
"Walaupun gue tau kalo ini bakalan terjadi, tapi gue gak nyangka kalo mereka terlalu ganas. Dan mereka bilang ini baru awal? Haha..." gumam Jeno tertawa hambar.
Dia memperban tangannya dan menggunakan kaus tangan yang warnanya sama seperti kulitnya bahkan tak akan ada yang tahu kalau dia sedang menggunakan kaus tangan.
Setelah merasa semuanya rapi, Jeno segera memperbaiki raut wajahnya dengan senyum manis dan segera berjalan keluar menuju ke kelasnya.
Di kelas, Jaemin dan yang lainnya sedang mencari ke mana Jeno pergi.
"Nono kemana Chan?" tanya Renjun yang tak melihat tas ataupun Jeno di bangkunya.
"Gak tau. Dari tadi pagi gue gak ada liat" ucap Haechan fokus pada ponselnya.
"Terus Mark Hyung juga kemana?" ucap Renjun yang sedari tadi terus saja bertanya.
Haechan menggeram kesal karena kalah dari permainan di ponselnya akibat Renjun yang terus mengganggunya. Dia meletakkan ponselnya kasar dan menatap Renjun tajam.
"Mana gue tau!, lu cari aja sono! Ganggu ae lo!" Haechan ngegas. Dadanya naik turun akibat menahan emosi.
"Ah lu mah, orang cuma tanya juga gak usah marah juga keles" ucap Renjun yang hanya di balas dengusan oleh Haechan.
Sedangkan Jaemin hanya diam memandang aktifitas siswa siswi di dalam kelas hingga akhirnya pandangannya tertuju pada. Keempat gadis yang baru saja memasuki kelas sambil tertawa.
Alisnya sedikit berkerut karena tak melihat Jeno di antara mereka. Padahal tadi pagi dia melihat kalau Jeno pergi bersama dengan mereka berempat.
"Hahaha... Lo liat gak wajahnya tadi jijik gue njir" ucap Chae yang masih dapat di dengar oleh Jaemin karena bangku Ryujin yang berada di samping kiri mejanya.
"Bener banget gue aja muak liat mukanya yang sok itu!" ucap Yuna membuat telinga Jaemin yang sedang menguping semakin mempertajam pendengarannya.
"Hmph! Biar tau rasa. Salah siapa nikung temen sendiri!" Timpal Ryujin mendengus sebal.
"tapi kan dia temen kita juga..." ucap Lia pelan yang di hadiahi tatapan tajam oleh ketiganya.
"itu dulu. Sekarang kita udah gak akan pernah lagi kenal sama orang yang namanya-"
"Oi Jaem!"
Kegiatan menguping Jaemin terganggu karena Renjun yang paling cerewet mengganggunya. Segera Jaemin berbalik dan melihat Renjun dengan raut wajah dingin dan kesal.
"Apaan sih lo?!" ucap Jaemin ketus.
"Wei... Santai mas bro... Noh liat si Nono udah dateng sama Mark Hyung" ucap Renjun menunjuk ke arah pintu.
Jaemin segera menoleh dan melihat Jeno bersama dengan Mark memasuki kelas. Dan di belakang mereka adalah guru fisika mereka.
Jadilah Renjun cs yang mau bertanya mengurungkan niatnya untuk bertanya dan memilih untuk kembali ke bangkunya dan duduk diam.
Saat pelajaran berlangsung, Yuna terus saja mengganggu Jeno. Namun Jeno lebih memilih diam dan tak bersuara. Walaupun rasanya menyakitkan.
Yah, gimana mau gak sakit coba?. Orang si Yuna nya gangguin si Jeno pake silet. Kan ngeri.
Jeno juga tahu kalau mereka bertiga itu mantan psicopat kecuali Lia. Dan sekarang dia harus banyak-banyak berdoa karena telah membangunkan sisi mengerikan mereka itu.
Sepanjang pelajaran, tanpa di ketahui oleh siapapun. Jeno sedang mati-matian menahan sakit di tangan kanannya yang tadi pagi di injak Chae dkk.
Bahkan Jeno dapat melihat kalau darahnya keluar kembali akibat terlalu di paksakan untuk menulis rumus yang panjangnya kek jalan tol.
Apalagi si Yuna yang tau tangan kanan Jeno sakit. Terus mukulin tangan kanan Jeno dengan keras diam-diam agar tak di ketahui orang lain. Toh, dia juga yakin kalo Jeno gak akan berani ngomong apa-apa sama pak guru ataupun temen sekelas mereka.
Next....
Udah mulai gaje banget dari sini ceritanya oke. Bakalan banyak adegan mellow alay dan sedihnya ni... Tapi Romance nya juga bakalan agak banyakan kerena ada adegan sedih, maka ada adegan Romance wkwkwk gak jelas dah hehe...Jangan lupa Vomment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
IIYM (Remake) ✓
RandomBXB I'm Is Young Mom (IIYM) WARNING! ALAY STORY DETECTED:D! Cerita aneh... Lompat-lompat, banyak typo, kadang Formal kadang nonformal.... BXB Langsung cusss aja baca. Pasti aneh...