Di Jodohin?!

2.5K 338 45
                                    

Jeno membuka kedua matanya perlahan. Dilihatnya matahari masih bersinar redup dari celah tirai jendelanya. Dia beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi dan berganti baju, Jeno segera turun ke dapur memasak makanan untuk sarapan pagi.

"Mama~"

Saat sedang sibuk-sibuknya memasak, Jeno dikejutkan oleh sebuah suara yang terdengar imut dan manis, dia segera menghentikan kegiatannya dan berbalik. Dilihatnya Hao yang sedang berdiri menatapnya dengan wajahnya yang kahas baru bangun tidur.

"Omo! Kenapa kamu turun sayang?! Bagaimana kalo kamu jatuh dari tangga?!" ucap Jeno menggendong Hao dan menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Hao au iat Mama~" ucap Hao memandang Jeno polos.

"Hahhh... Ya udah. Duduk diam di sini ya... Mama mau masak dulu oke?" ucap Jeno mendudukkan Hao ke atas meja bar dan memberinya sendok dan piring kecil untuk di mainkan.

"Un!" ucap Hao mengangguk ke arah Jeno. Jeno tersenyum dan mengecup kepala Hao sayang. Setelah itu dia kembali berkutik dengan bahan masakkannya.

Beberapa menit kemudian, dia telah selesai memasak. Jeno menyuruh pembantu rumah untuk menyajikan makanan di meja makan, sedangkan dirinya akan mengurus anak-anak.

Jeno membuka pintu kamar anak-anak dengan perlahan dan langsung dapat melihat semua anak-anaknya sudah bangun.

"Wah! Tumben udah pada bangun anak-anak Mama!" seru Jeno mendudukkan Hao di samping Naeun.

"Mama! Aeun angen cama Mama! Mama udah alang ain cama Aeun agi~!" ucap Naeun memeluk Jeno erat.

"Iya. Uyu juga udah jarang main sama Mama lagi. Apa lagi sekarang Uyu juga gak pernah liat Papa, Papa Pudu, Ayah, sama Papi di rumah" timpal Shu Yu memandang Jeno penuh keluhan.

"Mama udah gak sayang lagi sama kita Huh!" ucap Logan memalingkan kepalanya tak mau memandang Jeno.

"Abang gak oleh itu ih! Mama itu kan agi amil. Adi gak oleh ain anti apek!" ucap Yuan tak terima.

"Kalo gitu Mama gak boleh punya adik! Mama jadi gak sayang sama kita gara-gara ada adik di dalam perut Mama!" ucap Shu Yu kesal. Dia yang biasanya paling mengerti kini menjadi cepat marah.

Jeno hanya dapat terdiam di tempatnya. Dia melupakan anak-anaknya dan sibuk dengan anak yang ada di kandungannya. Tidak, atau lebih tepatnya sibuk pada dirinya sendiri.

"Hahhh... Uyu, Logan, sama Naeun udah gak sayang lagi ya sama Mama?. Kalo kalian udah gak sayang lagi sama Mama, terus siapa dong yang bakalan sayang sama Mama? Sekarang udah gak ada lagi yang sayang sama Mama..." ucap Jeno menatap anak-anaknya dengan senyum hangat.

Tak terasa matanya basah, dia menangis. Dia menangis karena hanya anak-anak sumber kebahagiaannya, jika mereka membencinya, maka siapa lagi yang akan memberinya kebahagian dan akan selalu membuatnya tertawa. Tak ada.

Shu Yu, Logan, Naeun, Yuan, dan Hao menundukkan kepalanya. Mereka tak berani menatap Jeno dan masih berfikir masing-masing.

"Kalo kalian udah gak sayang lagi sama Mama, Mama ngerti kok..." ucap Jeno beranjak dari duduknya dan berbalik.

Segera Shu Yu, Logan, Naeun, Yuan, dan Hao mengangkat kepala mereka. Mereka melihat Jeno berjalan pergi dan dalam sekejap membuat mereka panik.

"Mama!" teriak anak-anak berlari memeluk kaki Jeno yang membuat langkah Jeno terhenti.

"Huwaaa! Mama! Uyu minta maaf... Hiks... Huwaaa! Mama jangan tinggalin Uyu! Hiks..." tangis Shu Yu memeluk kaki Jeno.

Jeno kembali duduk dan tak jadi pergi.

IIYM (Remake) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang