Jeno tengah duduk dalam kamarnya dengan kedua kaki terlipat dan kepalanya ia tenggelamkan di antara lututnya. Dia masih menerawang apa yang terjadi hari ini. Kejadian tadi pagi benar-benar membuatnya takut. Baru saja dia akan memulai hubungan baru dengan keempat suaminya, ada saja masalah yang timbul.
Ceklek....
Jeno yang sejak tadi melamun segera mendongakkan kepalanya. Dia melihat Mark yang memasuki kemarnya bersama dengan Shu Yu di gendongannya.
"Mama...!" seru Shu Yu melompat turun dari gendongan Mark dan berlari memeluk Jeno yang di balas pelukan hangat juga oleh Jeno.
"kenapa Sayang?" tanya Jeno lembut pada Shu Yu yang sedang berada di pelukannya.
"Ma!, ayo kita main sama Papa!" ucap Shu Yu dengan tatapan penuh harap yang ia tunjukkan pada Jeno.
"Ah!, hm... Oke ayo!" setuju Jeno berdiri dari duduknya.
"Akh...!"
Jeno meringis saat Shu Yu menarik tangan kanannya yang terluka namun tidak terlihat akibat tertutup kaus tangan yang ia kenakan sama seperti saat di sekolah.
"Kenapa No?" ucap Mark menghampiri dan duduk di samping Jeno.
Dia menarik tangan kanan Jemo dan mulai menelitinya. Hingga akhirnya, dia menarik kaus tangan yang di kenakan Jeno.
"Hisssh...." Mark menarik nafas tajam saat melihat tangan kanan Jeno yang sudah terlihat menyedihkan.
Tangan yang dulunya mulus itu, kini menjadi tangan yang sedikit membengkak jari telunjuknya yang terkulai lemas dan darah kering yang keluar dari pori-pori kulitnya akibat luka dalam dan beberapa goresan yang terlihat dalam dan lebar.
"Ini....." Mark menoleh menatap Jeno dengan tatapan tajam. Menuntut penjelasan. Sedangkan Jeno menunduk dalam karena takut oleh tatapan tajam yang Mark arahkan padanya.
"Apa ini ulah mereka...?" desis Mark tajam penuh dengan penekanan. Raut wajahnya segera berubah gelap dan dia menggeram kesal.
Jeno tertegun sejenak mendengar ucapan Mark. Dia sedang mencerna apa maksud dari kata-kata suaminya itu. Hingga akhirnya dia menyadarinya dan segera wajahnya berubah pucat.
Dalam fikirannya, bagaiman Mark tahu tentang kejadian saat dia di bully oleh Yuna dan yang lainnya?.
"Jawab!" bentak Mark yang membuat Shu yu yang hanya diam menonton segera memeluk kaki Jeno erat.
"Papa jangan marahin Mama!" teriak Shu Yu memeluk kaki jenjang Jeno dengan kedua tangan mungilnya yang tak terima karena Jeno di bentak.
"Em... Uyu main sama yang lain dulu ya... Mama mau ngomong sama Papa..." Jeno berusaha melepaskan tautan tangan mungil Shu Yu yang berada di kakinya dengan lembut.
"Gak mau!, nanti Papa malahin Mama lagi!, Uyu mau tetep di sini!" kukuh Shu Yu semakin mengeratkan pelukannya pada kaki Jeno.
"Hahhh..." Jeno menghela nafas lelah dan membiarkan Shu Yu tetap berada di posisinya. Dia berbalik menatap Mark yang hanya menatapnya datar.
"Iya... Dan ini baru awal" ucap Jeno memberi jawaban atas pertanyaan Mark.
Mark semakin menggertakkan giginya marah. Dia benar-benar tak pernah berfikir kalau sahabat baik Jeno akan melakukan hal sekejam ini dan apa katanya tadi?, ini baru awal?, lalu apakah akhirnya adalah hingga Jeno mati?!. Sial!!!.
"kenapa gak ngasih tau ke yang lainnya?" tanya Mark penuh penekanan.
Jeno menunduk ia benar-benar takut dengan Mark yang seperti ini. "Aku gak mau ngerepotin kalian..." lirih Jeno dengan suara bergetar. Ya dia menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
IIYM (Remake) ✓
RandomBXB I'm Is Young Mom (IIYM) WARNING! ALAY STORY DETECTED:D! Cerita aneh... Lompat-lompat, banyak typo, kadang Formal kadang nonformal.... BXB Langsung cusss aja baca. Pasti aneh...