Haechan berjalan menuju dapur dengan Jeno di gendongannya. Di dapur, dia melihat Taeyong yang sedang sibuk memasak makanan untuk sarapan pagi.
Taeyong yang menyadari ada orang yang datang segera menoleh dan melihat Haechan dengan wajah tanpa ekspresi. Tapi saat melihat Jeno di gendongan Haechan, dia segera khawatir.
"Jeno kenapa?" ucap Taeyong memandang Jeno khawatir.
"Oh, gak papa kok bang. Malas jalan katanya Kkk~" ucap Haechan terkekeh pelan.
"Gak mau turun nih?" tanya Haechan memandang Jeno yang masih setia menyembunyikan wajahnya di dada bidang miliknya dengan senyum lembut.
Jeno menggelengkan kepalanya dan memandang Haechan. Tangannya yang memeluk leher Haechan semakin dia eratkan.
"Gak mau. Nono males jalan ih..." ucap Jeno cemberut.
Taeyong yang memandang pemandangan Jeno tersenyum ikut tersenyum lembut. Setidaknya di antara keempat suami Jeno masih ada yang mau perduli dengan Jeno.
"Kalo gak mau jalan ya udah duduk di ruang makan aja sana tungguin abang selesai masak" ucap Taeyong lembut membuat Jeno memandangnya dengan mata bersinar.
"Makasih Abang!" ucap Jeno tersenyum lebar pada Taeyong.
"Hm. Udah Chan lo bawa aja Jeno ke meja makan tunggu gue selesei masak" ucap Taeyong memandang Haechan dengan lebih bersahabat dari pada tadi.
"Iya bang" ucap Haechan mengangguk dan berlalu pergi menuju ruang makan.
Haechan ingin mendudukkan Jeno di kursi makan, tapi Jeno masih tak mau melepaskan pelukan tangannya pada leher Jeno. Jeno malah semakin mengeratkan pelukannya dan merengek.
" Gak mau duduk sendiri..." rengek Jeno memeluk leher Haechan erat sambil mengayun-ayunkan kakinya kesal.
"Terus maunya gimana hm?" ucap Haechan lembut sambil mengusap surai hitam Jeno.
"Pangku..." ucap Jeno tersenyum lebar.
"Hahhh... Oke" ucap Haechan menghela nafas pasrah.
Dia duduk di kursi dan mendudukkan Jeno di pangkuannya. Sedangkan Jeno asik memainkan kancing kemeja Haechan dengan tampang serius tapi polos yang imut menurut Haechan.
Mereka menunggu beberapa saat hingga akhirnya Taeyong datang dengan pembatu di belakangnya yang ikut membawakan makanan.
"Loh? Kok Jeno gak kamu dudukin sendiri Chan?" ucap Taeyong memandang Haechan heran saat melihat Jeno duduk di pangkuannya dengan nyamannya.
"Gak mau katanya bang. Bawaan bayi kali" ucap Haechan pada Taeyong. Taeyong hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
Tak lama, terlihat Jaemin, Renjun dan Mark berjalan ke arah mereka sudah siap dengan mengenakan seragam.
"Loh? Lo gak sekolah Chan?" ucap Renjun yang melihat Haechan tak mengenakan seragam. Taeyong yang baru sadar juga ikut menatap Haechan penuh tanya.
"Gue dah izin sama guru tadi pagi gue bilang ada urusan keluarga hehe... Gak papa kan bang? Gue mau di rumah jagain Jeno soalnya" ucap Haechan memandang Taeyong.
Taeyong tersenyum dan mengangguk. Dia senang Haechan ingin memperhatikan Jeno tidak seperti yang lainnya yang hanya dapat mengacuhkan Jeno.
Mark duduk di samping Haechan, sedangkan Jaemin dan Renjun duduk di seberang mereka saling berhadapan. Doyoung dan Jaehyun yang baru datang juga langsung duduk di samping Renjun dan Mark yang kosong.
Pandangan mereka tertuju pada Jeno yang duduk di pangkuan Haechan yang tengah sibuk memainkan kancing baju Haechan dengan ekpresi serius dan polos yang imut.
"Jeno kenapa Chan?" tanya Jaemin pada akhirnya.
"Hm? Gak tau. Gak mau lepas dari tadi pagi. Bawaan bayi kali" jawab Haechan menghendikkan bahunya acuh.
"Oh..." jawab Jaemin menganggukkan kepalanya yang diikuti oleh yang lain.
Jeno menoleh dari kancing baju Haechan dan melihat semua orang sedang memandangnya.
"Kenapa?" ucap Jeno dengan tampang polos yang dapat membuat semua orang langsung mimisan di tempat.g
"Gak papa. Udah ayo makan!" ucap Taeyong.
Mereka pun mengangguk dan mulai makan. Dengan Haechan yang makan sambil menyuapi Jeno dengan hati-hati dan teliti.
"Oh iya bang. Nanti siang gue bawa Lia ke rumah gak papa kan?" tiba-tiba Renjun berucap membuat semua mata menatap ke arahnya.
"Mau ngapain?" ucap Taeyong menatap Renjun datar.
"Dia mau ketemu sama Jeno. Bolehkan No?" ucap Renjun menatap Jeno.
"Iya, Boleh kok. Nono juga udah lama gak ngobrol sama Lia" jawab Jeno tersenyum manis.
"Hahhh... Ya udah kalo Jeno bolehin. Lo boleh bawa Lia ke rumah" ucap Taeyong mengangguk pada Renjun yang buat Renjun langsung senyum lebar.
"Bang kita berangkat dulu ya..." ucap Jaemin beranjak dari duduknya.
"Hm iya"
Jaemin berjalan memutari meja diikuti Renjun menuju ke tempat Jeno duduk. Jeno mencium tangan Jaemin dengan senyum manis terpampang di bibirnya.
"Jaga diri ya di rumah, kita pergi dulu" ucap Jaemin tersenyum manis dan mencium kening Jeno. Jeno hanya mengangguk masih dengan senyumnya.
Jeno bergantian mencium tangan Renjun. Renjun mengusap kepala Jeno sayang dengan senyuman manis di bibirnya.
"Jangan kecapekan. Kalo ada apa-apa telpon aku oke?" ucap Renjun mengecup kening Jeno.
"Iya" jawab Jeno tersenyum pada Renjun.
Jeno lalu mencium tangan Mark. Mark mencubit pipi Jeno gemas dengan senyum tipis di bibirnya.
"Jangan bandel kalo di bilangin sama Abang. Jangan nakal" ucap Mark mencium kening Jeno. Jeno hanya mengangguk sambil menyengir lebar.
Setelah itu ketiganya pergi berangkat ke sekolah. Ruang makan seketika hening karena sudah kekurangan orang.
"Em.. Bang Hara sama Hana udah datang belum?" ucap Jeno memecah keheningan.
"Udah tadi pagi No" jawab Taeyong memandang Jeno.
"Tolong bilang mereka buat urusin anak-anak ya bang. Aku beneran lagi males banget ini" ucap Jeno dengan tatapan memohon memandang Taeyong.
"Hm. Iya, kamu sama Haechan aja" ucap Taeyong yang buat Jeno seneng.
"Makasih Abang!"
Siapa yang diucapin terima kasih siapa yang di peluk, Jeno memeluk leher Haechan erat saking senengnya. Bukannya memeluk Taeyong.
"Gue di sini, bukan si situ. Bilang makasih ke abang tapi yang di peluk Haechan!" ucap Taeyong memutar bola mata malas.
"Hehe..." ucap Jeno menyengir lebar memperlihatkan eye smile nya.
"Udah bang. Ayo nanti kita telat kerja" ucap Jaehyun memandang Taeyong.
Taeyong segera mengangguk dan beranjak dari duduknya bersama yang lain.
"Baik-baik di rumah. Abang pergi dulu" ucap ketiganya bersamaan dan mencium kening Jeno bergantian.
"Iya Abang..." ucap Jeno mengangguk mencium tangan ketiga abangnya.
Akhirnya di rumah hanya tinggal Haechan dan Jeno serta Hana, Hara dan anak-anak.
"Mau nonton tv?" ucap Haechan menyarankan.
"Hm" jawab Jeno mengangguk.
Haechan pun menggendong Jeno ke ruang keluarga. Mereka duduk di karpet sambil menonton tv. Haechan lebih memilih memainkan rambut Jeno dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Jeno yang duduk di pangkuannya.
Hai...
Jangan lupa Vomment nya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
IIYM (Remake) ✓
RandomBXB I'm Is Young Mom (IIYM) WARNING! ALAY STORY DETECTED:D! Cerita aneh... Lompat-lompat, banyak typo, kadang Formal kadang nonformal.... BXB Langsung cusss aja baca. Pasti aneh...