Bagian 12

5.7K 189 6
                                    

Alunna berlari meninggalkan mansion sambil menangis. Sangat kecewa dirinya kepada Elvano ternyata benar perkataan Jeriko sampai kapapun seorang ladykiller tidak akan pernah puas dengan satu perempuan walaupun ia berniat ingin berubah.

Elvano terus mengejar Alunna hingga sampai pelataran mansion, ia berhasil mencekal tangan istrinya.

"Alunna dengarkan penjelasan aku dulu" tegas Elvano.

"Aku tidak butuh penjelasan apapun darimu! Aku sudah melihatnya dengan mata kepala ku sendiri! Aku pikir kau akan benar menepati janjimu untuk berubah tapi aku terlalu bodoh mempercayai semua perkataan mu!" Teriak Alunna bersamaan air mata yang terus mengalir.

"Sekarang lepaskan tanganmu! Aku mau pergi!" Alunna menghentak cekalan Elvano dan berhasil. Segera ia berlari keluar gerbang dan masuk kedalam taksi.

Elvano yang tak membiarkan Alunna pergi. Ia berlari mengambil mobilnya dan melajukannya kecepatan diatas rata-rata.

"Hallo tuan nyonya Alunna sudah pergi dari mansion dan tuan Elvano mengejarnya" jelas Roland pada atasannya.

"....." sambungan ditutup.

🐾🐾🐾🐾🐾

Didalam taksi Alunna tak berhenti menangis justru semakin terisak tanpa suara. Hatinya kembali terluka pria yang dicintainya dan sangat ia percayai akan berubah ternyata menghianatinya. Hingga tatapannya tertuju kearah mobil yang sangat ia kenalinya.

"Pak berhenti disini" Alunna turun dan menghampiri mobil itu.

"Jeriko!" Pria yang dipanggil itu menoleh dan mendapati sahabatnya berlari kearahnya sambil menangis.

Alunna langsung menerjang Jeriko dengan pelukan hingga membuatnya terhuyung kebelakang.

"Hey! why are you crying? Tell me baby?" Jeriko menangkup wajah Alunna dan ibu jarinya menghapus air mata yang mengalir dipipinya.

"Elvano jahat Jeriko, kau benar kalo seorang ladykiller takkan pernah puas dengan satu wanita. Aku bodoh telah mempercayainya. Bantu aku pergi jauh dari Elvano. Aku tidak mau hidup dengan pria brengsek sepertinya. Please, please" jelas Alunna sambil menggenggam tangan Jeriko yang menangkup wajahnya.

"Suuuttt! Tenangkan dirimu dulu okey? Baiklah sekarang kita pergi dari sini sebelum Elvano mengetahui keberadaanmu" Jeriko membuka pintu mobilnya dan menyuruh Alunna masuk namun sayang tangan seseorang berhasil menahan Alunna.

"Kau tak bisa membawa istriku pergi!" Geram Elvano yang menatap tajam Jeriko.

Jeriko tertawa pelan "istrimu sendiri yang memintaku untuk membawanya pergi dari mu! Jadi sekarang menyingkirlah dan biarkan kami pergi!" Jawab Jeriko pelan namun penuh dengan penekanan.

Elvano yang sudah terbakar emosi melayangkan bogemannya kewajah Jeriko hingga sudut bibirnya sobek. Alunna yang melihatnya tak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya semakin melemas ketika Jeriko yang sudah terkapar tak berdaya ditanah. Alunna yang ingin membantunya justru dihalangi Elvano dan ia menarik paksa Alunna masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Jeriko yang terluka parah.

"Elvano hentikan mobilnya! Aku tidak ingin kembali padamu. Kau pembohong! Kau brengsek! Aku benci kau!" Dan banyak lagi umpatan yang dilontarkan Alunna tapi Elvano seakan-akan menulikan pendengarannya dan tetap melajukan mobilnya.

Jeriko merogoh kantong celananya mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Hallo! Alunna dalam bahaya sekarang"

Married A Ladykiller Expert (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang