"Aku gk bisa pilih keduanya"
"Kenapa? Aku tau kau masih mencintaikukan?"
"Perasaan itu sudah hilang sejak tiga tahun yang lalu yang ada hanya rasa benci untukmu!" Sarkas Alunna.
"Terserah! Aku akan tetap memperjuangkan perempuan yang dulu begitu mencintaiku, perempuan yang menjadi ibu dari anakku, perempuan yang dulu selalu tersenyum jika aku sakiti, perempuan yang bisa mengubah diriku menjadi lebih baik, aku Elvano Altezza akan memastikanmu menjadi milikku lagi, ingat itu kata-kataku!" Elvano semakin mendekatkan wajahnya membuat Alunna memejamkan matanya dan memalingkan wajahnya. Hingga....
CUPP!!
Alunna dapat merasakan bibir Elvano menempel pada kulit pipi kirinya membuat Alunna merasakan darahnya berdesir hangat serta detak jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.
"I love you" bisik Elvano tepat didepan telinganya.
Alunna membuka matanya ternyata Elvano sudah pergi dari kamarnya.
⛄⛄⛄⛄⛄
Alunna berjalan untuk menghampiri sikembar yang tengah bermain diruang keluarga bersama Elvano. Alunna menghembuskan napasnya melihat Elvano masih berada dimansionnya.
"Kenapa kau belum pergi dari sini?!" Kata Alunna ketus.
"Aku masih ingin bermain dengan putraku. Hai boys Daddy pulang yah sepertinya mom tidak suka kehadiran Dad disini" kata Elvano pada sikembar, ia yakin jika putranya itu tidak akan mengizinkannya pergi.
"Mom biarin Daddy main sama kita, kalo mom usir Daddy kita bakal ngambek dan mogok bicara sama mom" Alunna terkejut putranya memanggil Elvano dengan sebutan Daddy. Ia sangat yakin ini pasti ulah Elvano.
Alunna dapat melihat Elvano sedang tersenyum sambil menaik turunkan alisnya membuat Alunna kesal melihat tingkah Elvano. Kalau begini caranya sangat susah memisahkan sikembar dengan Elvano. Alunna menghentakkan kakinya dengan perasaan gondok Alunna memilih duduk disofa sambil membaca majalah. Membiarkan Elvano bermain sampai puas bersama kedua anaknya.
Elvano bangun dan duduk disamping Alunna. Ia menarik majalah yang sedang Alunna baca.
"Apa majalah lebih menarik bagimu daripada melihat wajahku yang tampan ini?" Alunna memandang Elvano geli sejak kapan mantan suaminya ini mempunyai selera humor dan tingkat kepedeaan diatas rata-rata.
"Bahkan ribuan buku tebal lebih menarik untuk kulihat daripada kau!" sinisnya.
Elvano terkekeh, tiba-tiba ia menidurkan kepalanya diatas pangkuan Alunna. Elvano memejamkan matanya menghiraukan ocehan Alunna yang menyuruhnya untuk bangun.
"Elvano bangun gk? Tar sikembar liat gimana?" Protes Alunna.
"Biarin aku bersantai sebentar dipangkuanmu sayang, gk papa sikembar liat biar mereka tau keromantisan orang tuanya." Elvano mengucapkan kata itu sambil memejamkan matanya.
Ia meraih tangan kiri Alunna kemudian meletakkannya diatas perut Elvano lalu tangan kanan Alunna ia genggam dan diletakkan didepan bibinya.
"Elvano kumohon jangan seperti ini nanti Jeriko bisa salah paham"
Elvano berdecak "justru aku sengaja biarin aja suamimu lihat terus dia menceraikan kamu dan kita bisa bersama kembali deh" rasanya Alunna ingin menggaruk wajah tampan Elvano yang ngomong selalu asal ceplos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married A Ladykiller Expert (SUDAH TERBIT)
General Fiction[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA JUGA VERSI E-BOOK] Alunna Dezar (17 th), gadis yang baru saja lulus sekolah harus menikah dengan CEO muda terkenal bernama Elvano Altezza (25 th). Dunia tau bahwa Elvano seorang Ladykiller bahkan bisa disebut pakarnya. Pe...