Pretend

364 53 0
                                    

Kingdom Mall... 

Beberapa jam setelah kejadian, suasana kembali berjalan dengan normal. Kepingan kaca yang ada di depan toko sudah di bersihkan. Korban dalam tabrakan itu merupakan penumpang mobil di kursi bagian belakang. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan. Semua biaya rumah sakit sudah dibayarkan oleh direktur Mall itu, karena dia merasa bertanggung jawab atas semua kejadian. 

Sementara, pria yang tertuduh sebagai pencuri tadi, sekarang sudah berada di dalam ruangan Suho untuk dimintai keterangan. Pria itu hanya bisa terduduk lemas sambil terus menundukkan kepalanya. Pandangan Suho tertuju pada wanita berambut panjang yang duduk di bangkunya. 

"Kau tidak ingin memanggil polisi, Daepyonim??" Sekretaris nya bertanya. 

"Tidak. Aku bisa mengatasi hal ini. Sekarang, kau keluarlah. Pastikan lagi keamanan di dalam Mall"

"Nde...."

Sekretaris itu berjalan keluar ruangan. Suho membuka jas serta dasinya dan menaruhnya di dekat Chorong. 

"Kau yakin tidak apa-apa??"

Chorong hanya menganggukkan kepalanya. Dia langsung berdiri dan menghampiri pria yang tidak jauh darinya. 

"Lee Seokjin'ssi?" 

Kepala pria itu terangkat. 

"A-aku datang ingin membantumu"

Pria itu kembali mengedepankan pandangannya. 

"Arwah adikmu ada di sini bersamamu"

"Ba-bagaimana kau tahu tentang hal itu??"

"Aku bisa melihat dan berkomunikasi dengannya. Bukankah kau sudah meminta pertolongan pada peramal tadi siang? Sebenarnya aku datang ingin menanyakan alamat rumahmu. Tapi sepertinya kau membutuhkan bantuanku sekarang juga"

"A-apa maksudmu? A-apa tadi yang kulihat berarti......"

"Nde. Itu arwah adikmu. Dia ingin meminta maaf karena kekacauan yang dibuatnya tadi.."

"Kenapa dia melakukannya padaku? Aku hampir mati tertabrak tadi"

"Dia hanya ingin kau berhenti bekerja dan fokus merawat Ibumu yang ada di Busan. Kau sudah terlalu lama menghilang dari hadapannya"

Pria itu kembali menundukkan kepalanya dan berkata kalau dia menyesalinya. Dia selalu menghiraukan permintaan sang adik semasa hidupnya. Hingga adiknya lebih dulu meninggal beberapa hari yang lalu, dia masih belum pulang ke kampung halaman untuk bertemu sang Ibu. 


Suho yang mendengar pembicaraan mereka dari kejauhan, hanya bisa terdiam sambil menggulung lengan kemejanya. Terlihat luka lebam di dekat sikunya karena terbentur saat dia terguling di aspal untuk mendorong pria tadi. 

Sesekali pandangannya tidak terlepas dari punggung wanita berambut panjang itu. Pikirannya melayang mengingat Ibunya yang sudah lama meninggal. 


"Daepyonim, aku ingin mengundurkan diri hari ini" Pria tadi sudah berdiri di depan meja Suho. 

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang