Special 2

434 55 1
                                    

Chorong berjalan di tempat yang sangat gelap. Dia menengok ke kanan dan kirinya yang sepi. Dari arah belakangnya, terdengar suara langkah kaki. Saat Chorong menengok, sosok Ayah Junmyeon muncul mendekatinya.

"Kau akan mengetahui sifat asli Suho yang mirip denganku. Bersiaplah, Park Chorong. Kehidupanmu tidak akan bahagia dengannya...." 

Tubuh Chorong secara tiba-tiba menjadi kaku dan tidak bisa di gerakkan. Bahkan, mulutnya tidak bisa mengucapkan apapun. Dia hanya bisa merasakan lehernya di pegang oleh kedua tangan pria tua itu, yang sekarang sudah berada di hadapannya. Pegangannya semakin erat sampai Chorong tidak bisa bernafas dengan normal. 

"Chagiya... Chagiya...!" Junmyeon mencoba melepaskan kedua tangan Chorong yang sedang mencengkeram lehernya sendiri dalam kondisi tertidur. 

Junmyeon melihat istrinya itu masih menutup kedua matanya dengan nafas yang terengah-engah. Tiba-tiba Chorong terbangun seperti dikejutkan oleh sesuatu. Dia terduduk dan melihat sekelilingnya dengan ketakutan. 

"Kau bermimpi buruk lagi?" Tangan Junmyeon yang mengelus kepala Chorong, langsung di tepisnya.

Mereka bertatapan sesaat. Mata Chorong mengedip beberapa kali dan langsung memeluk erat suaminya. 

"Gwenchana. Aku berada di sini..." Junmyeon membalas pelukan Chorong. 


Setelah kejadian satu bulan yang lalu, di setiap tidurnya, Chorong selalu terbangun pada tengah malam. Walaupun semuanya sudah terselesaikan dengan bantuan sang peramal, Chorong merasa selalu di hantui sosok Ayah Junmyeon di dalam mimpinya. 

"Kita sudah membuang abu nya di pinggir laut seperti ucapan peramal itu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi" Ucap Junmyeon sambil melepaskan pelukannya. 

Chorong mengangguk pelan. Junmyeon membawa istrinya itu untuk kembali berbaring dan kembali tidur. Tangannya menarik Chorong ke dalam pelukannya. Dia bisa merasakan hembusan nafas Chorong yang sudah merasa lebih tenang. 

Keesokan paginya. 

Setelah selesai sarapan, seperti biasa Chorong langsung beranjak dari dapur ke arah kamarnya. Dia memakaikan dasi pilihannya ke kerah kemeja Junmyeon. 

"Aku akan pulang lebih malam hari ini karena harus menghadiri beberapa rapat. Kalau kau bosan, kau bisa menemuiku di Kingdom Mall"

Chorong menggelengkan kepalanya. 

"Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu"

"Kau akan baik-baik saja di rumah seharian ini?"

"Eoh. Jangan khawatir" Chorong tersenyum sambil membenarkan kerah kemeja suaminya. 

"Aku bisa menyuruh sekretarisku untuk datang ke sini menemanimu"

"Mana mungkin kau menyuruhnya? Dia sekretarismu, bukan seorang pekerja rendahan. Lagipula, dia juga harus membantu pekerjaanmu di Kingdom Mall"

"Arasseo. Kalau begitu, aku akan meneleponmu nanti" Junmyeon mencium bibir Chorong sambil sesekali tersenyum. 

"Berangkatlah sekarang. Atau kau bisa terlambat" Chorong mendorong dada Junmyeon untuk mengakhiri momen manis mereka itu. 

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang