"You can always make me smile
when I'm sad."»»----secret admirer-----««
Hari ini ada pelajaran olahraga dikelasku. Tapi aku lupa membawa bajunya. Alhasil aku tidak ikut olahraga. Hanya berdiam dipinggir lapangan.
Melihat teman-teman ku berolahraga. Tidak begitu buruk. Tapi buruknya aku tidak dapat nilai, karena tidak mengikutinya.
Huh, mungkin memang hari ini aku tidak diberkati. Mungkin.
Kebetulan jam olahraga itu saat jam pertama. Jadi belum begitu terik matahari nya. Sehat mungkin.
Hitung-hitung berjemur di pinggir lapangan. Melihat yang berolahraga sambil mendengarkan musik. Itu lebih baik.
Saat sedang menikmati irama musik, tiba-tiba ada seseorang yang duduk disebelah ku/?
Yang membuatku langsung mendongak untung melihatnya. Ah, ternyata-renjun.
Renjun tersenyum sambil menatapku. Lalu berkata, "Kenapa disini? Tidak ikut olahraga?" Tanya nya kepadaku.
Akupun mengangguk lalu berkata,
"Tidak membawa baju olahraga, jadi tidak ikut." Jawabku atas pertanyaan tadi.Raut muka renjun seperti bertanya-tanya. Aku tahu itu. Akupun segera menjelaskannya.
"Lupa. Kupikir tidak ada pelajaran nya hari ini." Jawabku yang diangguki nya sambil melebar kan mulut dengan berkata oh tanpa suara.
"Mau ikut ke perpustakaan?" Tanyanya yang membuatku menengok.
"Tidak suka baca." Jawabku acuh.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Membosankan. Otakku tidak suka membaca buku seperti itu." Kataku jelas.
Renjun berkata, "Bukankah itu bagus untuk masa depan?" Katanya.
Akupun mengangguk, "Memang. Tapi jika tidak suka bagaimana?" Tanyaku.
"Di biasakan terlebih dahulu. Pasti lama-lama suka." Katanya sambil menatap lapangan.
Aku tersenyum tipis, "Kapan-kapan saja. Belum ada niat untuk melakukannya." Kataku.
Renjun tersenyum lalu mengangguk.
"Kyung! Eh? Ada renjun?" Kata seoyeon kaget melihat renjun.
Renjun tersenyum, "Duluan." Katanya sambil melaju pergi.
Seoyeon bingung, lalu bertanya,
"Untuk apa dia kesini?" Tanyanya.Aku pun membalas perkataan seoyeon,
"Oh, hanya bertanya saja. Kenapa aku tidak ikut olahraga." Jelasku kepadanya.Seoyeon pun mengangguk lalu berkata,
"Apa dia ada menanyakan ku?" Tanya nya.Akupun mengangkat bahu, "Tidak tahu. Sedari tadi aku mendengar kan musik." Jawabku.
Dia mengangguk, "Oh begitu. Kalau begitu aku lanjut olahraga lagi. Tunggu ya!" Kata seoyeon sambil berlari kearah lapang.
Akupun menganggukki sebagai jawaban atas pertanyaan nya.
»»----secret admirer-----««
Seoyeon mencolek pundakku lalu berkata, "Mau ke kantin?" Tanyanya.
Akupun menggeleng, "Tidak. Aku ada bekal hari ini." Jawabku.
Seoyeon mengangguk mengerti, "Yasudah, aku ke kantin dulu, ada yang mau dititip?" Tanyanya.
Aku menggeleng lagi, "Hm–tidak usah, makasih." Jawabku.
Seoyeon lagi-lagi mengangguk lalu pergi menuju kantin.
"Permisi." Kata seseorang diambang pintu kelas. Tak lama orang itu menghampiri mejaku.
"Eh? Nyari seoyeon ya?" Tanyaku kepada renjun.
Iya, renjun yang tadi mengucapkan permisi.
Renjun menggeleng, "Tidak. Hanya ingin memberikan ini." Katanya sambil menyodorkan susu pisang.
Aku membalas dengan tatapan bingung. Lalu berkata, "Buat siapa? Seoyeon? Tapi seoyeon tidak suka susu pisang." Kataku.
Renjun menggeleng lalu tersenyum, "Bukan, ini untukmu. Kamu suka susu pisang kan?" Katanya membuatku kaget.
Akupun menatapnya bingung, "Bagaimana kau tahu itu? Yang tahu itu hanya seoyeon dan keluarga ku." Tanyaku ingin tahu.
"Tidak usah tahu dari siapa. Diminum ya! Duluan." Katanya sambil meninggalkan kelasku.
Baru saja ingin berkata terimakasih tetapi dia sudah tidak ada dikelas ku.
Untuk apa dia memberikan susu pisang ini? Dan bagaimana dia tahu? Aku tidak pernah membicarakan ini bukan?
Ah, sudahlah itu tidak penting. Entah ada rasa apa yang membuatku tiba-tiba tersenyum.
Apa karena dia mulai mendekati ku? Ah, tidak mungkin. Jangan berpikir seperti itu nakyung!
Renjun punya seoyeon! Kamu hanya pengagum rahasia nya saja. Tidak usah berfikir terlalu jauh.
Ayo, sadar diri lah.
»»----secret admirer-----««
sei, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PENGAGUM RAHASIA
Fanfiction❝Katanya, rahasia kebahagiaan adalah mengagumi tanpa menginginkan.❞ Starting with, Hwang Hyunjin & Lee Nakyung. © Sarasloka, 2019.