“Then, do I have to start opening my heart to others?”
»»——secret admirer——««
Setelah kemarin, Renjun tidak ada menghubungi ku atau niat menghubungi ku. Iya, aku mengharapkan nya.
Tapi setelah dipikir-pikir, Aku bukan siapa-siapa nya, kenapa aku begini?
Hari ini sekolah, Biasa dianter ayah. Jadi berangkat nya agak siangan. Nunggu ayah, katanya sekalian ke kantor.
"Ayah, Mana bu?" Tanyaku setelah merasa ada yang tidak beres, "Loh? Ayah udah berangkat dari pagi banget. Ada meeting katanya." Jawab Ibu,
Aku kaget, "Lah? Terus aku berangkat sama siapa? Mana udah siang juga." Jawabku sedikit panik, ibu pun begitu.
Jika aku naik bis umum pasti akan lama dan macet, Ah! Apa–aku minta tolong saja,
Aku membuka handphone ku, dan Membuka chatroom beratas namakan, Hwamg Hyunjin.
Sebenarnya ragu, tapi bagaimana–keburu telat.
Nakyung
Jin?|
Boleh minta tolong?|
Read.Langsung dibaca sama Hyunjin, aku harap dia mau membantu.
Hwang Hyunjin
|Iya, kenapa kyung?Ketik, tidak ya?
Nakyung
Sudah... berangkat sekolah?|
Read.Ragu sekali untuk menanyakannya.
Hwang Hyunjin
|Belum, kenapa?Nakyung
Itu–boleh bareng?|
Maksudnya, jemput aku dirumah|
Read.Fast respon.
Hwang Hyunjin
|Boleh, tunggu 5 menit lagi.Nakyung
Iya, hati-hati|
Read.Huh, Lega juga akhirnya.
Dan benar, Hyunjin sudah berada didepan gerbang dalam 5 menit. Mungkin rumah dia dekat dari sini.
"Baru sampai? Maaf lama." Saut Nakyung sambil menerima helm dari hyunjin.
Hyunjin geleng, "Baru sampai kok," jawabnya. "Ayo, keburu telat." Ajaknya.
Aku mengangguk, "Udah pamitan ke ibu?" Tanya Hyunjin, Aku mengangguk lagi, "Udah kok." Jawabku.
Dan akhirnya hyunjin melajukan motornya untuk pergi ke sekolah.
"HYUNJIN! JANGAN NGEBUT-NGEBUT!" Teriak ku karena Hyunjin mengebut. "APA?!" Jawabnya torek.
"JANGAN NGEBUT-NGEBUT!!" Teriak ku lagi, "KEBURU TELAT NAKYUNG!" Jawabnya sambil teriak juga.
"Pegangan! Aku masih mau ngebut." Titah Hyunjin. Aku ragu, Untuk berpegangan.
Tapi, Aku juga takut jatuh. Alhasil, aku hanya memegang jaket hyunjin kuat-kuat supaya tidak jatoh.
Aku tidak berani memeluknya. Lantas aku hanya memegang jaketnya.
Oiya, Sejak kapan gaya bicara Hyunjin menjadi aku-kamu? Biasa dia bicara gue-lo.
Apa hanya pikiranku saja? Ah, sudahlah.
»»——secret admirer——««
Sudah sampai disekolah, Dan upacara hampir saja dimulai. Untung gerbang belum ditutup.
"Udah kan? Ayo." Ditariknya tanganku menuju kelas. "Simpan dulu tasnya, aku tunggu disini." Sautnya ketika sampai dikelasku. Dan dia menunggu didepan kelas.
"Sudah? Ayo." Tanya dia, Aku berhenti. Sontak dia menengok, "Eh? Aku lupa bawa topi!" Sautku ketika mengingat.
"Ngga bawa? Pakai saja topiku, nih." Sautnya sambil memberikan topinya. Aku menggeleng, "Gausah. Aku ke UKS aja. Gih! Sana upacara." Jawabku menolak.
Hyunjin juga menggeleng, "Udah pakai aja. Cepet sana!" Jawabnya sambil memasang topinya dikepala ku dan mendorong ku untuk pergi.
"Yaudah, Makasih!" Jawabku sambil menuju lapangan. Hyunjin hanya tersenyum, Lalu pergi ke UKS.
"Kok telat kyung?" Tanya Seoyeon, "Ditinggal ayah berangkat duluan. Jadi cari tumpangan." Jawabku, Seoyeon bingung,
"Ini–topi siapa? Bukan topi kamu kan?" Tanya Seoyeon melihat kearah kepalaku, Aku mengangguk, "Topi Hyunjin. Aku lupa bawa." Jawabku.
Seoyeon membulatkan matanya, "Hwang Hyunjin?!" Tanya dia, Aku hanya mengangguk.
Seoyeon kaget, Dia mau berbicara lagi, tapi suara MC yang menjadikan dia tidak jadi berbicara. Karena Upacara akan dimulai.
Setelah 1 jam upacara, aku pergi ke UKS. Untuk mengembalikan topi hyunjin.
Ceklek
Aku buka pintu UKS, dan terlihat hyunjin yang sedang tertidur, layaknya anak bayi.
Lucu, Kalau hyunjin sedang tidur.
"Jin?" Panggil ku, Dan hanya satu kali panggilan hyunjin sudah bangun lalu menatapku, "Oh? Sudah selesai upacaranya?" Tanya dia.
Aku mengangguk, "Ini, makasih ya. Oh iya, sama buat tumpangan nya juga makasih!" Jawabku sambil memberikan topinya, Dia hanya terkekeh dan mengangguk.
"Tapi ngga gratis ya." Jawabnya, aku memasang muka bertanya-tanya, "Dih? Minta bayaran nih?" Tanyaku, dia Terkekeh.
"Ngga usah, Ngantin bareng aja cukup hehe." Jawabnya sambil cengengesan, akupun ikut Terkekeh, "Iya, nanti samperin ke kelas aja." Jawabku. Dia mengangguk.
"Yaudah, aku kelas duluan ya." Jawabku sambil beranjak pergi. Tapi, Hyunjin menahan tanganku dan aku menengok sambil bertanya-tanya,
"Bareng." Jawabnya aku hanya mengangguk. "Oiya, kok mau minjemin topinya ke aku jin?" Tanyaku dikoridor.
Dia menengok, "Gapapa, malas upacara juga." Jawabnya dengan senyum sangat tipis. Aku hanya mengangguk.
"Duluan ya." Jawabku ketika sampai di depan kelas. Dan hyunjin hanya mengangguk.
Saat baru saja aku ingin duduk, melihat kearah jendela dan tidak sengaja bertatapan dengan Renjun. Dan dia hanya memalingkan wajahnya dan memasang wajah kesal terhadap hyunjin yang sedang berjalan dikoridor menuju kelasnya.
complicated huh?
•••••
sei, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PENGAGUM RAHASIA
Fanfiction❝Katanya, rahasia kebahagiaan adalah mengagumi tanpa menginginkan.❞ Starting with, Hwang Hyunjin & Lee Nakyung. © Sarasloka, 2019.