waiting

851 157 8
                                    

"Why do you have to pass this way??"

»»--secret admirer--««

Besok, sabtu aku dan seoyeon ada kerja kelompok. Tugas dari guru. Satu kelompok ada ber-7, aku lupa siapa saja kelompokku.

Tempat nya di rumah Kim hyunjin. Lumayan jauh dari rumahku. Tapi bisa, karena aku berangkat bareng seoyeon.

"Besok gimana yeon?" Tanyaku kepada seoyeon.

"Hm-besok aku kerumah mu deh, nanti kita naik go-car ke rumah kim." Jelasnya.

Aku hanya mengangguk, "Jam berapa?" Tanyaku.

Seoyeon geleng, "Coba tanya kim." Jawabnya.

Aku mengangguk, "Kim." Panggilku.

Kim menoleh, "Kenapa kyung?" Tanyanya.

"Besok jadi jam berapa?" Tanyaku.

Kim tersenyum, "Jam 10 pagi diusahain udah ada dirumahku ya! Nanti aku kasih alamatnya lewat chat." Jelasnya panjang lebar.

Aku mengangguk, "Oke."

"Jam 10 pagi katanya yeon. Berarti kamu kerumah ku jam 9 pagi ya!" Kataku ke seoyeon.

Seoyeon mengangguk, "Oke!"

»»--secret admirer--««

Oiya, seungmin kemarin aku suruh dia pindah tempat duduk. Aku tidak nyaman, bukan karena apa-apa, hanya tidak biasa duduk bareng laki-laki.

Jadi aku duduk bareng seoyeon lagi akhirnya. Jadi seungmin duduk bareng jisung.

"Kantin kyung?" Tanya seoyeon yang aku angguki sebagai jawaban.

"Eh! Tunggu!" Kata seseorang mencegahku.

"Apa?" Jawab seoyeon.

"Ikut dong." Jawab orang itu.

"Ngapain sih! Bareng jisung aja sana." Jawab seoyeon.

"Iya min. Bareng jisung aja." Jawabku.

Iya, itu seungmin. Yang tadi mencegah ku.

Seungmin geleng, "Bareng kalian aja." Jawabnya.

Aku memutar bola mataku malas.

"Ck. Yasudah ayo!" Ajak seoyeon.

Seungmin tersenyum. Indah. Tapi lebih indah senyuman renjun.

"Yeon, pesenin dong." Kata seungmin.

"Dih apaan! Sana, pesenin kita." Jawab seoyeon.

"Ck. Udah! Biar aku aja yang pesen." Jawabku melerai.

"E-eh gausah! Biar aku aja." Jawabnya.

Aku geleng, "Udah diem aja disini. Biar aku aja." Jawabku.

"Mau pesan apa?" Tanyaku ke mereka berdua.

"Samain aja sama kamu." Jawab seoyeon. Aku mengangguk.

"Kamu?" Tanyaku kepada seungmin.

"Samain aja." Jawabnya sambil tersenyum.

Setelah itu aku langsung melengos pergi untuk memesan.

Aku sedang mengantri memesan bakso. Tidak begitu panjang dan tidak begitu pendek juga antriannya.

"Bi, baksonya tiga ya!" Kataku ke bibi penjual bakso.

"Siap neng!" Jawabnya.

"Nakyung?" Panggil seseorang.

Aku menoleh, "Eh? Iya." Jawabku.

"Lama tidak bertemu." Katanya sambil tersenyum.

Aku tersenyum, "Iya jun." Jawabku.

Iya, itu Renjun.

"Tumben mengantri, biasanya duduk aja." Katanya.

Aku mengangguk, "Mereka berdua gamau memesan. Daripada bertengkar biar aku saja yang memesan." Jelasku sambil menunjuk bangku yang diduduki seoyeon dan seungmin.

"Kamu... Dekat dengan dia?" Tanya renjun sambil menunjuk seungmin.

Aku mengangguk, "Lumayan. Dia yang dulu pernah menyukai ku saat SMP lalu." Jawabku.

Renjun mengangguk, "Jangan terlalu dekat ya. Nanti aku cemburu." Jawabnya sambil melaju pergi.

"Hah?"

'Nanti aku cemburu'

Dia ini kenapa?

"Neng, ini baksonya." Panggil bibi penjual bakso yang membuyarkan lamunanku.

"E-eh iya bi! Ini uangnya. Makasih bi." Jawabku sambil menghampiri meja makan.

"Kamu kenapa kyung? Kok tadi melamun gitu disana." Tanya seoyeon.

"Hah? Oh! Tidak, hanya saja aku bosan menunggu." Jawabku sambil cengengesan.

"Oh, yasudah ayo dimakan." Kata seungmin mencair kan suasana.

Kata-katanya tadi masih terngiang-ngiang di pikiranku!

Oh tidak! Jangan terlalu berharap nakyung! Ingat, ada seoyeon!

Ah, kamu selalu membuatku pusing.

»»--secret admirer--««

sei, 2019

[✓] PENGAGUM RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang