“Assalamu’alaikum....” salamku yang kuucap dengan suara lesu.
“Wa’alaikumsalam” jawab seseorang dari dalam dapur yang tak lain adalah suara adikku Khalif.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Lemes amat kak?” kata Khalif yang keluar dari dapur dengan membawa semangkuk mie instan. Aku tidak menjawab pertanyaan Khalif dan langsung naik ke lantai 2 menuju kamarku.
“Hehhh” aku membuang nafasku dengan kesal dan membaringkan tubuhku tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Aku memejamkan mataku. Rasanya aku ingin menangis. Aku tak kuat lagi sekolah di SMA Pelita.
.....
“Kak Ify udah pulang Lif?” tanya papa yang baru pulang dari kantor.
“Udah pa” jawab Khalif.
“Udah pulang dari 5 menit tadi pa” lanjut Khalif.
“Ooh yaudah” jawab papa yang kemudian menuju ke kamar.
“Pa...” panggil Khalif yang otomatis menghentikan papanya berjalan.
“Iya?” jawab papa sambil menoleh kearah Khalif.
“Kalau udah mau naik kelas 3 SMA tu makin banyak tugas ya pa?” tanya Khalif tiba tiba dengan wajah serius ke papanya.
“Kenapa emang?” tanya papa yang mengurungkan niatnya ke kamar dan berbalik menghampiri Khalif.
“Itu pa, Kak Ify kayaknya capek banget deh. Tiap pulang sekolah pasti mukanya lesu banget” kata Khalif.
“Terus kalau Khalif panggil, Kak Ify pasti jawabnya males banget bahkan kadang gamau jawab Khalif” lanjut Khalif menceritakan ke papanya.
“Masa sih?” tanya papa ke Khalif dengan wajah kaget yang disembunyikan.
“Yaudah, papa nengok Kak Ify dulu ya” kata papa. Khalif hanya mengangguk.
.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Papa mengetuk pintu kamar Ify dan kemudian memasukinya. Papa melihat Ify terbaring diatas kasurnya dengan seragam lengkap dan sepatu. Papa kemudian mendekati Ify dan duduk di tepi ranjang.