Rasa Yang Tumbuh

54 3 0
                                    

"Apaan sih. Gombal" jawab Ify malu.

"Beneran tau" balas Deva.

"Oh iya Bby, aku sekarang udah di bandara, 15 menit lagi pesawat aku berangkat. Doain aku ya Bby" pamit Deva pada Ify.

"Iya sayang. Ati ati ya. Kamu semangat lombanya" jawab Ify. Ify memang sudah tau jika Deva akan mengikuti lomba fotografi. Deva selalu menceritakan apapun yang ia lakukan, ia juga menceritakan tentang Ray, Zeze, Riko dan Oik. Bahkan Deva juga menceritakan saat ia pulang sekolah bareng Oik. Deva sangat terbuka pada Ify, karna bagi Deva keterbukaan pada pasangan dalam hubungan LDR itu sangat penting agar suatu saat tidak terjadi sebuah kesalahpahaman.

"Iya Bby" jawab Deva.

"Eh aku mau ngobrol sama Khalif dong" pinta Deva.

"Khalif lagi main game minicraft nih, kayaknya nggak bisa diganggu deh" balas Ify

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Khalif lagi main game minicraft nih, kayaknya nggak bisa diganggu deh" balas Ify. Khalif yang mendengar perkataan Ify langsung menyambar Hp Ify.

"Enak aja. Khalif mau ngobrol juga kali sama Kak Deva" kata Khalif pada Ify yang terdengar oleh Deva. Deva cekikikan mendengar suara Khalif.

"Halo Kak Deva. Khalif kangen nih" kata Khalif setelah berhasil merebut HP Ify.

"Kak Deva juga kangen banget nih sama Khalif" jawab Deva dengan suara imutnya.

"Kalau Kak Deva kangen, main main dong kesini. Ntar Kak Ify keburu digebet sama orang lain lho" kata Khalif yang membuat Ify seketika memelototkan matanya.

"Sstt" Ify meletakkan jari telunjuknya kedepan mulutnya. Meminta Khalif untuk tidak berbicara macam macam.
"Hahaha emang ada cowok yang mau deketin Ify apa? Daridulu kan temen cowok Kak Ify cuma Kak Deva" kata Deva tak percaya.

"Ada kak. Tadi pagi udah sarapan bareng" jawab Khalif yang tidak mengikuti perintah kakaknya untuk diam. Ify yang khawatir Khalif bakal kelepasan ngomong, akhirnya merebut HPnya dari tangan Khalif.

"Oh iya siapa?" tanya Deva yang kini bernada serius.

"Bukan siapa siapa Dev, Khalif ni ngarang aja biar kamu cepet pulang" kata Ify sedikit terbata.

"Serius?" tanya Deva. Suara Deva kini sangat terdengar menakutkan. Ify terdiam tak dapat menjawab.

"Bby, aku percaya sama kamu. Kalau kamu lagi dideketin cowok, kamu ngomong aja. Cerita ke aku. Selama ini aku selalu ceritain apapun ke kamu. Bahkan aku nganter Oik juga aku ceritain. Jadi aku harap kamu juga bisa terbuka sama aku" kata Deva.

"Bby, yang nyelametin hubungan kita saat ini cuma kepercayaan. Aku harap kamu jaga kepercayaan dari aku ya?" kata Deva lagi.

"Iya Dev. Tapi beneran Khalif cuma bercanda" jawab Ify dengan rasa bersalah karna ia saat ini lagi lagi harus berbohong pada Deva yang begitu mempercayainya. Ify seperti ini karna ingin memberikan kejutan untuk Deva suatu saat nanti, namun sampai kapan? Sampai kapan ia tidak berterus terang pada Deva jika ia sudah pindah ke Bandung? Rasanya saat ini Ify ingin menyusul Deva dan memberitahu Deva semuanya.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang