Butir butir halus air hujan turun membahasi bumi. Sepasang kekasih membelah gerimis malam itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pengen kita putus Zy" kata Oik ditengah rintik hujan kala itu. Ozy memandang dalam wajah kekasihnya. Sudah berkali kali ia mendengar kalimat itu terucap dari mulut kekasihnya.
"Oik, aku nggak mau putus" balas Ozy.
"Zy, kita nggak bisa nerusin hubungan kita lagi" balas Oik tegas.
"Aku nggak bisa pacaran jarak jauh" lanjut Oik.
"Kamu nggak percaya sama aku? Aku nggak bakal selingkuh Ik?" jawab Ozy meyakinkan.
"Oik, Bandung ke Bali itu deket. Kita masih bisa sering ketemu" balas Ozy lagi.
"Bukan LDR kan yang jadi alesan kamu pengen putus?" selidik Ozy. Oik memandang Ozy. Butir butir air mata keluar dari mata indah Oik.
"Kita bisa cari jalan keluar Ik" lanjut Ozy.
"Aku nggak mau kita terlambat Zy. Sekarang cinta aku udah semakin dalam sama kamu. Aku nggak mau mencintaimu semakin dalam lagi Zy. Cepat atau lambat kita tetap harus berpisah" kata Oik lemah.
"Udahlah Zy, buat ini jadi pembelajaran buat kita. Aku udah nggak bisa nerusin ini lagi" kata Oik yang langsung berbalik hendak meninggalkan Ozy.
"Kita tetep teman Zy" lanjut Oik yang kini benar benar meninggalkan Ozy.
Dung Dung Prangg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngalamun aje bwang?" kata Ify yang baru saja memukul drum saat melihat Ozy tengah melamun.
"Lain kali ketuk pintu dulu" keluh Ozy yang baru tersadar dari lamunannya.
"Udah. Tapi loe asik ngalamun" jawab Ify berani.
"Ngalamunin apa sih?" tanya Ify sambil mendekatkan wajahnya ke Ozy.
"Hmm...loe pasti ngalamunin.." lanjut Ify mulai menebak nebak.
"Loe kesini mau ngapain?" tanya Ozy yang memotong omongan Ify.
