Persiapan Event

63 4 0
                                    

Bel pulang sekolah memang sudah berbunyi daritadi, namun masih tertinggal 3 anak diruang ekskul fotografi yang sibuk menyiapkan event yang mereka ikuti.

Brakk..

Suara keras memenuhi ruang ekskul fotografi. Satu lagi siswa yang memasuki ruangan.

“Cuy nih kaos seragam buat event besok” kata Riko yang membawa setumpuk kaos.

Eventnya emang gimana sih?” tanya Deva yang masih belum mengerti. Daritadi ia hanya terus mendengar kata event namun tak tau apa yang dimaksud.

“Eh siapa nih?” tanya Riko yang belum tau keberadaan Deva.

“Dia Deva Ko, anak baru di ekskul ini” jawab Oik.

“Dia bakalan jadi model buat photoshoot nanti” tambah Zeze yang sibuk membereskan perlengkapan event. Riko belum sempat bertemu Deva karna Riko harus mengurusi keperluan event dengan orang yang menyelenggarakan.

“Ohh gue Riko, ketua ekskul ini. Selamat bergabung ya Dev” kata Riko.

“Siap Ko” jawab Deva.

“Tiket pesawatnya udah dipesen ya, berangkat hari Sabtu jam 19.25 WITA” jelas Riko.

“Bentar bentar. Pesawat buat apa?” tanya Deva bingung.

“Kalian belum ngasih tau Deva?” tanya Riko ke Oik dan Zeze. Yang ditanya hanya menggelengkan kepala.

“Jadi gini Dev, event ini diselenggarain buat memperbarui media pengenalan di museum TNI AD Dharma Wiratama yang ada di Yogyakarta. Kita nanti shooting di museumnya langsung buat dijadiin video. Buat pemberangkatan pesertanya hari Sabtu minggu ini. Pengambilan foto dan videonya hari Minggu. Terus masuk proses editing dan dikumpulin hari Kamisnya. Jadi hari Kamis udah harus dikirim ke penyelenggara eventnya buat diseleksi video siapa yang bakal dipilih” jelas Riko panjang lebar. Deva kini sudah mengerti event besar yang daritadi dibahas yang membuat ia diterima di ekskul ini secara cuma cuma.

“Ooh jadi tugas gue sebagai model entar gimana? Konsep videonya gimana?” tanya Deva.

“Nah sebenernya ini udah dibahas sih sama anak anak ekskul Foviphy (nama ekskul fotografi di sekolah ini), nanti gue bakal ngambil gambar dan video sama Zeze, ntar loe sama Oik jadi model kita. Buat konsepnya, kita mau bikin yaa video pengenalan secara keseluruhan tentang museum tersebut plus nanti kita mau masukin konsep tambahan army couple gitu. Nah itu tugas loe sama Oik. Loe bisa rundingin dulu sama Oik baru nanti kita bahas bareng lagi” kata Riko. Gue sama Oik saling pandang.

“Kalau menurut gue sih gimana kalau kita masukin scene pernikahan. Dari mulai lamaran sampai menikah” kata Zeze mencoba mengungkapkan idenya.

“Loe mau bikin wedding proposal?” cibir Riko.

“Yee kan gue cuma usul” jawab Zeze manyun.

“Gimana kalau kita pake konsep awal kita aja. Gue sama Deva jadi tourguide gitu” kata Oik.

“Hmm kurang seru deh Ik” balas Deva.

“Usulan Zeze bagus tu cuma kita nggak usah sampai detail dari lamaran sampai nikah. Karna konsep kita couple army yaudah kita pasangan yang pake baju army” usul Deva.

“Bagian mana usulan gue yang loe pake heh?” kata Zeze kesal dan memukul kepala Deva dengan buku catatan yang sedaritadi dibawanya. Deva hanya meringis. Kami berempat diam dan berpikir keras untuk membuat konsep yang menarik.

“Hmm...kita tambahin scene sejarah, visi misi, manfaat, kegiatan TNI AD sampai endingnya kita kasih love storynya TNI AD” kata Deva sedikit bergumam.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang