Part 5

457 53 1
                                    

Happy reading!!
Typo bertebarannn..

***

Jieun terlihat menatap kosong tv yang sedang menyala di depannya. Jieun menghela napas lelah, sambil mengganti channel pada tv yang menurutnya tidak asyik untuk ditonton.

"Dari dulu dia tetap saja sangat perduli pada gadis itu, perdulu padaku saja dia tak pernah!?"ucap Jieun sedih.

Air mata Jieun keluar dari tempatnya, Jieun memeluk kakinya dan kemudian menundukkan kepalanya.

Ya gadis bernama Jieun itu menangis untuk seorang lelaki bernama Park Jimin untuk kesekiam kalinya.

"Kenapa kau selalu perduli padanya?"ucap Jieun sambil terisak.

"Hanya gadis itu yang kau perdulikan!? Aku benci dia!? Aku benci kalian semua!? Hiks.. Hiks.. Selalu aku yang tersakiti!? Aku benci kalian! Aku benci!"Seru Jieun sambil terisak.

Flashback (Saat Jimin dan Jieun SMP)

"Jimin~na ayolah!? Kita pergi yayaya?"cerocoh Jieun pada Jimin yang sedang sibuk dengan bukunya.

"Aku tak bisa?"jawab jimin.

"Kenapa???"tanya Jieun.

"Aku ada urusan"

"Jimin ayolah!? Mau yayaya? Soalnya ada film animasi yang ingin kutonton!?"mohon Jieun pada Jimin sambil menggoyangkan lengan Jimin.

Jimin mengela napas lelah.

"Aku tak bisa Jieun. Aku harus pergi!"sahut Jimin,  dan kemudian pergi dari hadapan Jieun.

Jieun hanya bisa menatap kepergian Jimin, ia sedih Jimin selalu saja menolak ajakannya. Jieun bingung, kenapa dari dulu ia selalu ditolak oleh Jimin padahl Jieun rasa ia tak pernah berbuat jahat pada Jimin atau apapun itu. Jieun bingung, perasaannya sudah ada sejak dahulu hingga sekarang yang tak berubah.

Dengan lesu Jieun berjalan keluar dari kelasnya, ia berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan sebuah buku yang ia pinjam kemarin. Saat Jieun telah sampai perpustakaan, ia langsung mengembalikan buku itu namun saat akan kembali. Mata Jieun membulat kaget, saat melihat Jimin tertawa dengan seseorang.

"Jimin sangat jarang tertawa!?"gumam Jieun.

Karna penasaran Jieun pun mendekati Jimin, dan ketika serasa ia sudah bisa melihat Jimin dengan orang itu. Tangan Jieun mengepal, wajahnya memerah menahan marah.

Air matanya keluar, saat melihat Jimin dengan mudahnya mengelus rambut gadis itu dengan mudah.

"Ahh jadi ini kenapa Jimin selalu saja menolak ajakkanku"gumam Jieun.

"Bahkan tersenyum saja Jimin tak pernah padaku!? Dia? Gadis itu dengan gampangnya mendapatkan perhatian Jimin!? "ucap Jieun lagi, namun kali ini Jieun terlihat sangat marah.

Jieun kemudian pergi keluar dari perpustakaan,  hatinya sakit melihat Jimin dengan gampangnga tersenyum bahkan tertawa dengan gadis itu.

Jieun mengepalkan tangannya, ia benci pada gadis itu, gadis yang tak berbuat apa-apa namun dengan gampangnya mendapatkan senyum dan tawa Jimin.

Keesokan harinya.
Di dalam Kelas.

"Jimin~naa!?"panggil Jieun, pada Jimin saat melihat Jimin yang sedang asyik membaca bukunya.

Jimin diam.

Jieun mengela napasnya, ia sangat ingin menanyakan siapa gadis kemarin tetapi ia gugup dan takut. Jikalau jawaban yang ia dengar dari Jimin akan menyakitinya.

"Mau bilang apa kau?"tanya Jimin yang membuat Jieun kaget.

Jieun menggeleng.

"Emm.. "ucap Jieun kemudian.

"Apa?"tanya Jimin kemudian.

"Itu siapa gadis yang bersamamu kemarin di perpustakaan?"Tanya Jieun kemudian.

Jimin diam, dan kemudian tersenyum kecil. Mata Jieun membulat saat melihat senyum kecil yang Jimin tunjukkan saat Jieun menanyakan gadis itu.

"Dia temanku!? Kim Somin"jawab Jimin kemudian.

"Ooh namanya somin!? Kalian sepertinya dekat ya!?"seru Jieun pura-pura senang.

"Ya begitulah"

"Dia baik ya sepertinya!?"singgung Jieun.

"Hmm dia baik sekali!?"ucap Jimin sambil mengangguk.

Seketika ekspresi Jieun menjadi sedih saat mendengar ucapan Jimin.

"Emm kau suka padanya?"tanya Jieun hati-hati.

Jimin diam, dan kemudian tersenyum"Tentu saja suka, lelaki mana yang akan tidak suka dengan gadis baik seperti dia!?"ujar Jimin.

Deg...

Jantung Jieun serasa berhenti, saat Jimin berkata seperti itu. Dunia pun terasa hancur bagi Jieun, "Jiminnya telah menyukai orang lain"pikir Jieun.

"Kenapa?"tanya Jimin kemudian.

"Ahaha Tidak-tidak!?"Jawab Jieun sambil tertawa hambar.

Saat Jieun akan bicara lagi pada Jimin, tiba-tiba suara seseorang memanggil Jimin terdengar"Jimin~na!?".

Jieun menghembuskan napas kesal, ia tau siapa yang memanggil Jimin. Ya orang yang memanggil Jimin adalah gadis bernama Somin itu.

"Annyeong Jim!?"sapa Somin.

Jimin tersenyum"Annyeong Somin!?"sapa jimin balik.

Jieun terdiam menatap kedua orang itu, tangannya mengepal. Wajahnya memerah menahan marah. Tak ingin kemarahannya meledak saat itu juga, akhirnya Jieun pergi menjauh dari kedua orang yang sedang asyik berbicara tersebut.

"Ehhh dia pergi!?"seru Somin sambil melihat Jieun yang sedang berjalan menjauh.

"Biarkan saja!?"ucap Jimin.

Somin mengangguk.

"Tapi Jim!?"seru Somin.

"Hm?"

"Gadis itu dia kan? Gadis yang kau bicarakan di perpustakaan kemarin!?"tebak Somin.

Jimin tersenyum, dan mengangguk.
"Ya dia gadis menjengkelkan yang kubicarakan kemarin!?"seru Jimin kemudian.

"Dan dia juga gadis yang kau sukai"tambah Somin.

"Ayo pergi ke perpustakaan!? Akan kutunjukkan buku yang kubicarakan kemarin!?"ucap Jimin mengalihkan pembicaraan Somin.

Somin mengangguk, dan mengikuti Jimin yang telah berjalan duluan.

Tbc.

Flashback(Jimin dan Jieun saat SMP)  belum selesai ya.
Lanjutan nya akan ada di next part.
See you😍

Jangan lupa pencet bintangnya yaa.
Sama komen yaa kalo mau seh..

My Oxygen | Park Jimin (Lanjut season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang