Part 11

475 59 9
                                    

Maap update tengah malam gini wkwk.

Happy Reading💚

***

"Sialan"Taehyung membalas pukulan Jimin di wajahnya.

Darah segar mengalir di pinggir bibir Jimin.

"Tae sudah cukup, ayo pergi nanti kita dihukum guru!?"ajak Jieun yang kemudian menarik tangan Taehyung pergi dari situ.

Jimin menutup matanya, menikmati rasa sakit di pipi kanannya.

"Sialan, kok jadi begini"

Sementara itu.

"Awww"taehyung mengeluh saat Jieun mengobati lukanya yang didapatkan dari Jimin.

"Bodoh"seru Jieun.

Taehyung tersenyum.

"Kau mengkhawatirkan ku kan?"tanya Taehyung sambil tetap tersenyum.

Jieun berdecak.

"Jieun.."panggil Taehyung lembut.

"Hmm?"

"Adakah kesempatan ?"

"Maksudnya?"Jieun menatap taehyung bingung.

"Gapapa"Taehyung menunjukkan gigi-gigi rapinya.

"Dasar"Jieun tersenyum.

Bel sekolah berbunyi.

"Ayo kita masuk kelas!?"seru Jieun yang kemudian bersiap hendak pergi.

Taehyung menahan lengan Jieun, yang membuat Jieun menatap Taehyung penuh tanya.

"Kita bolos yuk"ajak Taehyung.

"Hhh jangan aneh-aneh deh"Jieun menyentil kening Taehyung pelan.

"Ayo kita ke kelas nanti telat!?"ucap Jieun kemudian sambil berusaha menarik lengan Taehyung agar ikut dengannya.

Taehyung yang meliat tangan Jieun menarik lengannya tersenyum. Namun Taehyung balik menarik lengan Jieun hingga tubuh Jieun sangat dekat dengan tubu Taehyung.

"Jieun"panggil Taehyung lembut.

Entah kenapa Jieun tiba-tiba gugup, matanya menatap mata Taehyung.

Taehyung menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangan Jieun.

Deg deg deg..

Jantung Jieun berdetak kencang.

"Wanna date with me?"tanya Taehyung kemudian.

***

Sekarang Jieun terlihat sangat bingung, dia mondar mandir di dalam kamar.

Taehyung lelaki itu mengajaknya kencan malam minggu nanti. Jieun melihat kalender 2 hari lagi malam itu tiba.

"Bodohnya aku malah jawab iya"seru Jieun sambil memukul kepalanya pelan.

"Jieunn"panggil ibunya dari luar kamar.

"Hmmm" sahut Jieun yang kemudian keluar kamar dan mendekati ibunya yang sedang sibuk memindahkan makanan ke dalam wadah.

"Tolong antar ini ke depan ya!?"Ibu Jieun menaruh semangkuk makanan di atas tangan Jieun.

Jieun menghembuskan nafasnya sebentar kemudian mengangguk.

"Permisi!?"seru Jieun saat ia di depan pintu rumah jimin.

"Sebentar!?"sahut seseorang.

"Oh Jieun? Annyeong!?"seru ibu Jimin sambil tersenyum hangat.

Jieun tersenyum "Ibu menyuruhku menyerahkan ini!?".

"Masuk sayang, makanlah pudding sebentar"ajak Ibu Jimin.

Jieun hendak menolak, tapi kakinya malah melangkah masuk mengikuti langkah ibu Jimin.

Di meja makan terdapat Somin dan Jimin yang sedang makan pudding terkejut melihat kedatangan jieun.

Tatapan jieun seketika berubah dingin.

"Jieun sayang tunggu sebentar bibi ambilkan puddingnya"seru ibu Jimin.

Jieun mengangguk.

"Jieun annyeong!?"sapa Somin sambil tersenyum.

Tanpa memperdulikan somin, Jieun duduk disebelah Jimin.

Jimin hanya menatap Jieun sekilas dan kemudian melanjutkan memakan puddingnya.

Ibu Jimin datang dan kemudian memberi pudding pada Jieun.

"Terimakasih bi, puddingnya pasti enak"ucap Jieun.

"Sama-sama sayang, bibi mau ke kamar dulu yaa. Sampaikan pada ibumu terimakasih untuk makanannya"sahut Ibu Jimin.

Jieun mengangguk.

"Jieun apa kabar?"tanya Somin berbasa basi.

"Buruk"sahut Jieun singkat.

Sahutan Jieun membuat Jimin menatapnya.

"Kenapa? Mau tau alasannya?"tanya Jieun menantang.

"Sebaiknya cepat habiskan puddingmu!?"seru Jimin.

Somin hanya tersenyum.

Jieun mengambil sesendok pudding dan kemudian memasukkan ke dalam mulutnya.

"Aku akan kencan malam minggu!?"seru Jieun tiba-tiba.

Jimin diam, namun rahangnya mengeras dan entah kenapa hatinya panas.

"Ohh benarkah dengan siapa Jieun?"tanya Somin antusias.

"Kau tidak perlu tau, aku memberitahu Jimin bukan kau"sahut Jieun sambil menantap mata Somin.

"Diam Jieun"ucap Jimin.

"Kenapa? Bukankah kau cemburu denganku sampai memukul Kim Taehyung!?"ucap Jieun berani.

Jimin menghembuskan nafasnya kasar. Somin hanya diam sambil memperhatikan Jieun dan Jimin yang sedang berbicara.

Jimin menatap Somin sebentar dan kemudian menatap mata Jieun.

"Untuk apa aku cemburu lagipula aku sudah mempunyai pasangan!?"seru Jimin kemudian.

Jieun tersenyum.

Tersenyum miris.

"Bolehkah aku bertanya, hatimu sebenarnya menginginkan siapa Jim?"tanya Jieun sambil menatap mata Jimin dalam.

Jimin menghindari tatapan Jieun.

Somin yang duduk dihadapan mereka mengenggam tangannya kuat. Berusaha menguatkan diri.

Jieun menatap lurus kedepan,ia tersenyum kecil"Jangan berpikir aku akan selalu mencintaimu Jim, aku bisa pergi kapan saja saat aku lelah".

Tbc.

Hai i'm back duhh lama bgt ya ga update wkwk.

Maapkeun yaaa...

Teruntuk @ridzii03 terimakasih selalu menunggu cerita ini, karna liat komen kamu aku jadi semangat nulis lagi thank u💚

My Oxygen | Park Jimin (Lanjut season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang