Happy Reading!!!
Selama beberapa bulan ini Jieun menahan kesabarannya saat mendapatkan Jimin yang lagi-lagi selalu bersama gadis itu. Jieun benci gadis itu, ia marah karna gadis itu Jimin yang cuek padanya semakin cuek. Dan hari ini Jieun merencanakan sesuatu supaya gadis bernama Somin itu menjauh dari kehidupan Jimin.
"Aku yakin ini akan berhasil!?"seru Jieun senang.
Jieun gadis itu sedang berjalan menuju perpustakaan tempat Somin dan Jimin bertemu, dengan tangan mengepal Jieun melangkahkan kakinya dengan cepat menuju perpustakaan. Dan saat sampainya di dalam perpustakaan Jieun mencari-cari Jimin dan Somin, saat Jieun menemukan mereka mata Jieun melotot kaget. Kakinya lemas, tangannya mulai gemetar dan kepalanya pusing.
Jieun gadis itu melihat Somin mencium Jimin tepat di bibirnya. Dan yang membuat Jieun sangat sakit hati, Jimin tersenyum pada Somin setelah Somin mencium Jimin.
Tak lama kemudian Jieun pingsan.
Jimin dan Somin seketika kaget, terlebih lagi Jimin melihat Jieun pingsan. Jimin langsubg mendorong tubuh Somin dan kemudian menghampiri Jieun yang mulai dikerumuni banyak orang, Jimin menggendong Jieun dan membawanya ke UKS diikuti oleh Somin yang juga ada di belakang Jimin.
Sesampainya di UKS, Jimin langsung meletakkan tubuh Jieun di atas kasur yang tersedia di UKS itu. Namun di UKS itu tidak ada siapa-siapa selain Jimin, Jieun, dan Somin.
"Aku akan mencari guru dulu"ucap Jimin kemudian.
Somin mengangguk.
Jiminpun langsung keluar UKS, untuk mencari guru. Beberapa menit kemudian Jieun membuka matanya, Somin yang melihat Jieun bangun langsung bertanya bagaimana keadaan Jieun namun Jieun hanya diam dan menatap tajam Somin. Dan tak lama kemudian Jieun turun dari kasur, dan memegang tangan Somin kemudian menariknya paksa.
"Jieun.. Kau kenapa?"tanya Somin, sambil mencoba melepaslan tangannya yang dipegang erat oleh Jieun.
"Diam!"ucap Jieun sambil tetap menarik tangan Somin kasar.
Jieun gadis itu membawa Somin ke sebuah ruangan kosong yang ada di belakang sekolah, saat mereka sudah di sana Jieun melepaskan tangan Somin dan kemudian mendorong Somin ke lantai. Ia menatap Somin marah.
"Kau kenapa Jieun?"tanya Somin pelan karna ketakutan melihat Jieun yang hanya diam melihatnya dengan marah.
"DIAM!!!"Teriak Jieun tiba-tiba.
Somin mulai ketakutan, tangannya gemetar dan matanya mulai mengeluarkan air mata.
Jieun mendekati Somin dan mulai menjambak rambut Somin kasar. Ia memukul menampar wajah somin.
"Kau!!! Mati!!! Sialan!!!"ucap Jieun berulang kali sambil menjambak Somin dan menamparnya.
Somin hanya bisa menangis ketakutan, dan menjerit minta tolong. Selang beberapa waktu saat Jieun sedang menjambak dan menampar Somin tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan terlihat lah Jimin dan seorang guru yang melihat Jieun.
Jieun kaget dan segera melepas jambakannya pada rambut Somin. Ia melihat ke arah Jimin yang sekarang menatapnga tajam. Jieun menelan ludahnya, ia mulai takut tangannya gemetaran. Guru yang ada di samping Jimin langsung menghampiri Somin dan membawanya keluar.
"Jimin bawa temanmu ke ruangan BK sekarang!?"ucap guru itu saat di dekat Jimin, dan kemudian keluar pergi.
Jimin melangkah kakinya lebar menuju Jieun, Jieun mundur perlahan ia takut dengan Jimin. Air mata Jieun mulai keluar, dan ketika Jimin sudah dekat dengannya Jieun langsung berlutut di depan kaki Jimin.
"Maafkan aku, maafkan aku Jim!?"ucap Jieun sambil menunduk dan menangis.
Jieun gadis itu tak berani menatap Jimin, ia takut pada Jimin. Jimin hanya menatap Jieun datar, Jimin lelaki itu tak tahu apa tang harus ia lakukan lagi. Tak lama kemudian Jimin pun berjongkok di depan Jieun. Ia mengelus kepala Jieun, dan kemudian memeluk Jieun. Dan berbisik di telinga Jieun.
"Jieun, aku sangat membencimu sekarang, lebih dari apapun!?"bisik Jimin di telinga Jieun.
Jieun shock, ia tak mampu berkata-kata lagi. Hatinya sudah sangat hancur hanya karna perkataan Jimin. Setelah berbisik seperti itu, Jimin melepaskan pelukannya dan kemudian berdiri di hadapan Jieun. Jimin membalikkan badannya pergi dari hadapan Jieun.
"Kau memelukku seraya mengahancurkan hatiku!?"seru Jieun sedih sambil memandang punggung Jimin.
Karna kejadian itu, Jieun gadis itu akhirnya pindah sekolah karna dia dikeluarkan dari sekolah. Jieun gadis itu sangat tepukul sekaligus tertekan, mengingat gadis yang ia jambak dan tampar kemarin masuk rumah sakit kejiwaan. Orang tua Jieun sangat marah pada Jieun karna kejadian itu, namun keluarganya juga tak dapat menghukum Jieun karna Jieun gadis remaja itu menjadi depresi.
End Flashback.
Setelah semua kenangan itu terlintas di kepala Jieun, ia langsung menangis mengingat betapa menderitanya ia dulu.
"Hikss... Hikss...jika Jimin kembali dengan perempuan itu, aku lebih baik mati!?"seru Jieun sambil tetap menangis terisak.
Tbc.
Akhirnya aku update ya, hehehe
Maaf ya lama soalnya aku lagi ujian guys...
Dan Maafkan jika banyak typo,,,,,
Untuk part selanjutnya aku gatau kapan, jadi doakan aja ya biar cepat up akunya hehe..
Byebye.
![](https://img.wattpad.com/cover/129983351-288-k202472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Oxygen | Park Jimin (Lanjut season 2)
FanfictionSong Ji Eun gadis biasa saja yang terlalu mencintai seorang lelaki, lelaki yang bagaikan oksigen untuknya. Semua cara telah ia lakukan demi bisa dekat dengan lelaki pujaannya itu namun semua itu belum cukup, lelaki itu masih tak melihatnya. Lelaki...