SetunggalWelas(Sebelas) #Gosip

3.8K 138 13
                                    

Ingat follow, vote dan koment

Ok,

Sepulang sekolah kami balik kerumah masing2 dan aku pulang bareng Bima. Kita sepakat buat ganti baju dengan baju biasa sekaligus nyiapin baju seragam buat besok dipakek sekolah. Setelah itu kita ke rumah Yosep lagi

Setibanya aku dan Bima di rumah Yosep, di rumah yang berlantai satu dan sedikit lebih sederhana dari rumahku namun cukup besar juga nyaman. Aku merasa tenang disini karena pemandangan belakang rumahnya yang enak dipandang mata. Hamparan sawah yang luas tepat berada di belakang rumah Yosep juga di belakang kamarnya.

Kamarnya juga sedikit lebih kecil dari kamarku. Juga tidak ada kamar mandi di dalamnya. Kesederhanaan yang tampak menenangkan. Membuat nyaman penikmatnya.

Sambil rebahan di kasur kamar Yosep kami berdiskusi untuk menentukan cara bagaimana bisa mendapatkan informasi tentang kakak kelas yang aku sukai itu.

Saat aku menjatuhkan tubuhku ke kasur, bau khas pria langsung membuatku klepek klepek ingin terbang ke langit. Tanpa menunggu waktu lama langsung saja ku hirup bau khas Yosep ini. Bau yang sangat jantan. Melihatku yang tampak mupeng di atas kasurnya ternyata Yosep terlihat sempat memainkan alisnya mengarah ke arah Bima. Dan Bimapun menanggapinya dengan anggukan kepala seolah dia mengerti apa yang Yosep pikirkan.

"kalian ngapain sih mainin alis gitu?" tanyaku sok polos

"emmm gini San, kamu kan butuh bantuan kita ya. Kita sih sebenernya bukannya pamrih ya. Tapi masak kita bantuin gratisan. Ya gag. Udah dua ribu sebelas nih brooo." kata Bima dengan gayanya seperti salah tingkah sendiri

"iya San, jadi kita berdua pengen kalo kita bisa saling simbiosis mutualisme gitu. Ngomong2 sama mutualisme. Kita berdua juga ada yang kita taksir San. Jadi kita juga butuh bantuan kamu!" kata Yosep menambahi

"emang siapa yang kalian suka?" tanyaku

"kalo aku sih anak kelas H sii Kristin. Kalo Bima dia suka sama sii Cindi anak kelas D" ujar Yosep

"jadi kalian mau aku bantuin kaya yang mau kalian lakuin ke aku ini? Iya gitu! Ya aku sih bakalan lakuin apa aja buat kalian. Kan kalian sahabatku. Kalian mau minta apa aja asal gag bikin malu sama orang banyak ya aku sih oke oke aja nglakuinnya juga" kataku sambil masih menghirup bau khas milik Yosep

Mereka berdua bukannya memberitahukan apa yang harus aku lakukan malah hanya salin berpandangan saja. Aku jadi bingung mereka minta apa.

"yakin nih San apa aja?" kata Bima sambio tersenyum mesum

"iya. Tapi gag bakalan bikin aku miskin tujuh turunan kan bakalan nantinya apa yang kalian minta dari aku?" kataku memastikan

"yeee ya gag lah San. Aku gini gini gag suka meres orang. Apalagi sahabat sendiri. Gag tega lah" kata Yosep

"iya aku juga San. Gag tega kalo mau meres kamu. Lagian aku juga gag butuh uang kamu uang Mamaku juga udah banyak. Kecuali kalo sama sii Aurel temen SD kamu itu." ujar Bima

"ehhh iya kok aku jadi kepikiran sii Aurel ya. Dia sekarang udah gag pernah beliin kita jajan atau makanan lagi ya kaya dulu. Kayaknya ini pengaruh buruk dari sii Agus deh. Kalian perhatiin gag hampir tiap hari sii Aurel bolak balik keluar masuk kelas dengan berbagai jenis makanan di tangan dia. Aku yakin pasti itu semua juga pakek uang sii Aurel belinya. Sii Agus kan keliatan banget kerenya. Kata temen kita sekelas yang namanya siapa tuh lupa. Yang item rumahnya deket Bendungan Jegu Tumpang siapa tuh lupa." kata Yosep

"sii Dohan? Kenapa dia? Dia bilang apa sama kamu Sep? Kan dia temennya sii Agus kok kamu bisa ngobrol akrab gitu sama dia." tanyaku

"ya bisalah. Yooosseeeepppp. Hehhe. Gag gag. Jadi gini, sebelum jadian sama sii Aurel, sii Agus pernah bilang sama temen temennya termasuk sii Dohan itu. Katanya sihh dia cuma manfaatin sii Aurel doang. Yaaa samalah kaya kita. Lagian nih ya. Ini kata Dohan ya. Sii Aurel udah sering dikentu sama sii Agus. Katanya di rumahnya sii Agus lagi mereka kentunya. Anjing gag tuh. Udah uang dapet, enak dapet juga. Aku doain biar cepet hamil dah tu anak. Biar tau rasa" kata Yosep kesal

"ahhh yang bener. Tau gitu mending sama kita aja ya gag San. Kita kan gag bakalan ngentu dia. Cuma butuh duitnya aja. Kabar kalo Ibunya punya usaha restoran di Jakarta kayaknya emang gag main2 deh. Kata temen kita cewe sii Ifa sama Septi yang suka gosip itu, sii Aurel emang anak pemilik beberapa restoran di Jakarta. Makanya dia bisa gampang nraktir temen2nya. Tapi sii Ifa sama sii Septi kesel. Karena semenjak deket sama sii Agus jadi tambah jarang ditraktirnya." kata Bima

"namanya aneh banget ya Septi. Anti Septik bukan. Wkwkwk" kataku sambil ketawa sendiri

"yeee dia emang namanya Septi. Ehh tau gag dia itu bodynya beeuhhhh mantep banget. Liat gag bokongnya sama susunya. Mantep banget. Masih SMP aja udah gede. Gimana kalo udah SMA ya. Dia itu anak juragan Cabe. Dia itu selain tukang gosip juga centil. Anaknya juga gampangan. Kata temenku anak kelas B, sii Septi udah pernah kentu sama beberapa anak nakal kelas B. Digilir lagi. Tapi goyangannya tetep mantep. Aku sih sebenernya pengen nyoba. Tapi ogah ahhh kalo dibagi buat rame rame gitu. Mendingan yang bisa dipakek buat berdua ya gag Bim" kata Yosep sambil menoleh ke arah Bima

Akupun tak begitu mendengarkan pembicaraan mereka. Aku rasanya kelelahan karena tiap jam pelajaran di ruangan yang berbeda. Upacara di Lapangan yang panasnya kaya neraka bocor halus. Terus pelajaran IPS harus naik ke lantai dua ke Lab IPS. Abis itu turun ke deket ruang OSIS buat belajar bahasa di Lab Bahasa. Terakhir masih balik lagi ke bawahnya Lab IPS buat belajar Fisika di Lab Fisika.

Capeeeeeeee

Yaaaa tapi mau gimana lagi. Namanya juga sekolah dan sekolah di sebuah sekolah yang lumayan lengkap isinya. Jadi harus semangat belajarnya dan bangga akan kepunyaan sekolah. Juga harus mampu menjaga semua peralatan praktek untuk dapat digunakan oleh generasi seterusnya.

Akupun saking capenya meminta untuk menunda pembahasan strategi hingga sore nanti. Karena aku sungguh cape lelah kesal yang teramat sangat luat biasa.

Segera kubergerak seperti cacing kepanasan mencari posisi yang wenak buat tidur sambil mengajak sahabatku untuk tidur siang dulu. Lagian juga untuk besok masih banyak tugas yang harus kita kerjakan dan harus menyiapkan tenaga ekstra untuk beranjak dari kelas ke Lab TIK buat belajar TIK, udah gitu ganti pelajaran keluar lagi ke lab Fisika buat belajar Kimia, ditambah lagi ke Lab Biologi buat praktik biologi. Mana besok disuruh buat nyiapin bahan bahan buat praktek Biologi lagi.

Akhirnya setelah beberapa menit kemudian akupun tertidur ditengah2 sahabatku. Dihimpit oleh mereka dan membuatku merasa hangat dan nyaman untuk segera pergi ke pulau mimpi.

Hingga akhirnya setelah beberapa jam kami bertiga tertidur nyenyak yang ternyata tanpa mimpi sama sekali, akupun bangun dan melihat pemandangan sekitar. Hingga beberapa menit kemudian saat aku sedang asik mengeluarkan kepalaku dari jendela untuk melihat pemandangan sawah yang menghijau terasa boxerku ada yang menarik ke bawah beserta celana dalamku.

Kakiku sedikit diangkat dan terasa ada benda berliur memanjakan anusku. Ada yang menjilat anusku dengan rakusnya.

Akupun takut merasa keenakan dan kebablasan segera menengok ke belakang siapakah gerangan yang sedang membawaku ke surga dunia.

Ternyata.......


.
.
.
.
.
.

.
.
.
.

Ternyata kalian pelit vote ya
Hiks hiks hiks

Vote sama koment aja gag mau😭😭😭

BBB 2 Masa SMP (BoyxBoys) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang