Wolulas(Delapan Belas) #Hampir

3.2K 84 25
                                    

OmTotoPOV

Setelah aku pastikan bahwa anak muda yang bernama Samsul itu sudah keluar dari pagar rumah dan juga menutupnya, akupun segera menutup pintu dan naik keatas kekamar Santo untuk segera mandi karena dari kemarin sore aku belum mandi.

Begitu lengket badan ini yang telah dipenuhi oleh keringat. Dari sore kemarin ada saja orang, maksudku tetangga yang dating untuk menjenguk putraku. Jadi mau tidak mau aku harus mengajak mereka mengobrol setelah mereka selesai menjenguk putraku untuk sekedar basa-basi.

Istriku Vika, dia mengajak ngobrol para ibu sedangkan aku mengajak ngobrol para ayah. Mereka yang datang rata-rata membawa entah itu roti dan juga buah. Tak heran jika mereka bertindak seolah begitu sangat perduli terhadap putraku. Itu semua dikarenakan aku dan istriku yang begitu sangat akrab dengan para warga diRTku.

Aku yang sering ikut andil untuk kegiatan selamatan yang diadakan ditiap perayaan, maupun kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan. Sementara istriku sangatlah aktif dalam kegiatan arisan dan juga senam Zumba yang hamper tiap minggu selalu diadakan di lapangan samping rumah Pak Wo (Tetua) di desaku. Hal-hal seperti itu semata-mata kami lakukan utnuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesame dan tanpa memandang latar belakangnya. Entah mau dia dari keluarga kaya ataupun miskin, asli dari desa kami ataupun pendatang, apa agamanya atau yang lainnya. Kami berusaha untuk membuat kerukunan akan terjadi dengan hal-hal yang telah kami lakukan.



#########

DiKamarSanto

Saat aku masuk kamrnya, ternyata dai sedang tertidur dengan pulasnya. Aku lihat selimutnya sedikit merosot sampai ke belakang bokongnya. Akupun hanya membiarkannya karena aku merasa itu tidaklah terlalu mengganggunya.

Merasa dia tidaklah begitu penting untuk saat ini bagiku, maka aku memutuskan untuk mendekati kamar mandi dan segera masuk ke dalamnya. Taulah ya ngapain aku didalem.

Yup, betul banget. aku disana mandi! Bukan coli kek kalian.

Oke, pertama sebelum aku mandi aku mencari handuk bersih. Aku tidak biasa menggunakan barang milik orang yang sudah dipakai atau isatilahnya adalah bekas orang. Jadi aku geledah kamar Santo termasuk juga lemarinya. Untungnya aku menemukannya disana. Sebuah handuk putih yang terlihat bersih. Kudekatkan handuk itu ke depan hidungku bertujuan untuk membauinya. Hidungkupun langsung membaui harumnya bau seorang lelaki yang pasti dibayangan para perempuan sangatlah gagah perkasa orang yang mempunyai bau ini. Bau yang begitu khas dengan bau lelaki, bau yang sangat maskulin.

Saat aku mandi, aku basuh seluruh tubuhku dengan sabun. aku rasakan betapa indahnya otot yang terpahat di tubuhku ini ditemani dengan hangatnya air yang mengucur dari shower. Kutelusuri seluruh tubuhku dari atas sampai bawah. Halusnya tubuhku yang mulus tanpa jerawat yang menghiasi kulit ini juga tidak adanya bulu atau rambut halus yang biasanya dimiliki oleh laki-laki di timur tengah.

Dada yang bidang, perut yang rata dengan delapan roti sobek yang selalu aku jaga dengan baik, v line yang sangat kentara sekali, bokong semok yang biasanya dimiliki oleh wanita juga aku miliki dengan sangat montoknya. Semua itu merupakan suatu anugrah dari Yang Maha Kuasa yang patut aku syukuri dan juga aku jaga dengan baik.

Setelah merasa seluruh tubuhku dari ujung rambut hingga ujung kaki sudah aku basuh semua dengan sabun, segera aku bilas tubuh ini agar untuk segera menyudahi acara mandi-mandiku yang terlalu pagi ini.

Begitu aku keluar dari kamar mandi, aku lihat Santo sudah berganti posisi dari yang sebelumnya dia tadi tengkurap sekarang menjadi menghadap keatas. Dan aku langsung sedikit tertawa begitu aku melihat posisinya. Kenapa? Karena dia sedang dengan keadaan horny atau ngaceng sekarang. Yaaa aku taulah kalua dia ini sedang mengalami apa yang dinamakan dengan hukum alam para pria. Apalagi dia sekarang sudah disunat, pastilah kontolnya dia menjadi lebih besar dan panjang.

BBB 2 Masa SMP (BoyxBoys) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang