Prologue

2.3K 277 26
                                    

Bunga tidur yang bermekaran diotak ku,
Selalu membawa ku kepadamu.
Hey, Penangkap mimpi!
Haruskah aku berterimakasih kepadamu?
Atau justru menghujat mu?

--- Dream Catcher ---



Pernah tidak terpikirkan? ketika malam menyapa, bumi justru tertidur?


Malam yang terabaikan, namun ia tetap menjaga bumi yang asyik dengan sejuta mimpinya.



Bumi memang mengabaikan malam. Namun tidak dengan penghuni nya. Mereka yang hendak merehatkan diri justru sangat menanti langit menggelap.

Begitu juga dengan Shin Yuna. Entah sejak kapan, hari malam menjadi penantiannya.

Oh iya, dia ingat! Semua berawal ketika ia pindah kembali ke kota kelahirannya, Seoul.

 
Shin Yuna lahir di Seoul. Untuk beberapa alasan ia harus ikut pindah ke Gyeonggi-do bersama kedua orang tuanya.

Dibesarkan di Gyeonggi-do bukan berarti masa kecilnya kelewat menyenangkan. Kalau ditanya, Yuna benar-benar lupa akan semua masa kecil nya.


Ia tidak tahu. Semuanya terasa lupa begitu saja.

 
Ia hanya ingat satu nama.



Injeong.



Ia tidak ingat betul siapa laki-laki itu, Bahkan nama depan nya sekalipun. Ia hanya tau Injeong adalah teman kecil nya yang kini telah pergi entah kemana tanpa kabar.


Yuna tidak menyambut antusias kepindahan nya kembali ke kota kelahiran. Awal nya memang seperti itu. Namun, tak ingat ia sejak kapan, malam di kota Seoul menjadi penantian nya selama seminggu ini.


Bunga tidur yang tumbuh itu, telah membawa Yuna pada sebuah misteri alam yang tidak akan bisa dijelaskan dengan teori sains manapun.

Dan disinilah, Shin Yuna kembali pada mimpi nya.


Mata nya mengerjap. Sekitar satu menit yang lalu, ia baru saja terlelap. Dan kini, untuk keempat kalinya ia sampai pada dunia ini.


Dunia bernuansakan pohon bunga sakura yang berguguran dipadang rumput luas.

Angin sejuk yang melambai mengajak mereka yang gugur berterbangan.

Dan lagi, untuk kesekian kali nya, Yuna melihat nya.

Dia...



Lelaki misterius yang membuat Yuna penasaran setengah mati.

Lelaki tinggi, bersurai hitam, dan berkulit putih seperti susu.


Yuna tidak bisa mendeskripsikan lebih tentang pria itu. Setiap ia datang, pria itu selalu membelakangi nya, asyik dengan dunia didepannya.



"Hey! Kau yang disana!"


Bukan pertama kali nya Yuna mencoba memanggil Pria itu, namun hasilnya tetap sama.



Nihil.



Pria itu tak pernah sekalipun menoleh maupun menengok sekalipun. Sekeras apapun ia berteriak, Pria itu tetap asik dengan dunianya.

Ingin sekali Yuna menghampiri, namun entah mengapa tungkai nya tak pernah mau bergerak.

Ia juga tidak mengerti. Meskipun Pria itu tidak pernah menampakkan wajahnya, namun Yuna dapat merasakan apa yang Pria itu rasakan.

Gestur tubuhnya seakan sampai pada Yuna.


Yuna dapat merasakan, bagaimana bahagia nya Pria itu.

Bagaimana ketenangan didapatkan pria itu hanya dengan memainkan sakura yang berguguran. Bagaimana senyum Pria itu mengembang diantara sinar cahaya murni nan indah.


Sekali lagi Yuna tidak mengerti. Kedamaian datang menghampiri lubuk nya. Seakan membelai kalbu dengan lembut.

Tanpa alasan yang pasti, Yuna kembali menarik sudut pipinya, menampikkan senyuman tulus dari dalam hati,


Membuat Yuna selalu ingin terus kembali ketempat ini.

--- DREAM CATCHER ---


Malam berganti pagi. Bulan berganti Matahari untuk menemani Bumi. Memancarkan sinar sang surya yang mencoba masuk dari sela-sela tirai jendela Yuna. Berusaha agar kedua mata bulat itu terbuka.


B

DREAM CATCHER [ JEONGIN - YUNA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang