6. Revealed

659 142 13
                                    

Menyimpan perasaan itu seperti menyembunyikan angin didalam balon.
Semakin banyak angin yang disimpan, semakin besar ukuran balon nya.
 

---- Dream Catcher ----


Setelah sekian lama, akhirnya Yuna kembali pada tempat ini.

Tempat favorite di alam lainnya. Tempat tak nyata yang selalu didamba kalbu nya.

Ia merindukan tempat ini. Terhitung sudah 3 minggu si Penangkap Mimpi tak membawa nya kesini.

Yuna melangkahkan tungkai nya. Tempat ini tidak berubah. Seakan musim semi abadi menyelimuti dimensi ini.

Selalu tenang dan sangat nyaman. Seakan kedamaian selalu menunggu disetiap jalan nya.

Tepat diujung jalan, dibukit tempat pohon sakura rindang berdiri kokoh, Gadis itu menemukan kebahagiaan nya lagi. Senyum nya merekah seperti bunga matahari. Injeong ada disana.

Beberapa sekon kemudian, ia berpikir, terakhir kali ia memanggil Pemuda itu semuanya hancur berantakan. Ia kembali pada dunia nyata nya. Apakah akan sama dengan sekarang?

Ia menarik napas nya yakin. Mau sampai kapan ia disini hanya memandangi punggung Injeong?


"ㅡInjeong-ah..."

Yuna memanggil nya pelan. Namun dalam hati Ia bersiap kalau nanti ia harus kembali ke dunia nyata nya.

Satu detik...



Dua detik...


Tidak ada yang terjadi. Semuanya baik-baik saja. Sampai didetik berikutnya, Pemuda itu perlahan berbalik, menampakan wajah nya.

Mata Yuna membulat sempurna dengan air mata membendung. Ia menutup mulutnya terkejut menatap ciptaan Tuhan itu.

Netra hitam nya yang pekat, kulit nya yang seputih kapas, bibir yang tipis, hidung yang mancung, tak lupa surai kecoklatan dengan topi biru diatasnya.


Pemuda itu menatap Yuna sebentar, sebelum senyum lebar nya itu merekah menampakan behel yang menghiasi gigi-gigi putih nya.

Itu benar-benar Injeong.


"Injeong..." gumam nya dengan tubuh bergetar. Gadis Shin itu kemudian berlari, menghambur memeluk Injeong dengan erat.


"ㅡAk...aku...ㅡmerindukan...mu.. ㅡ"

Yuna menangis sesegukan, tak kuasa menahan rindu yang selama ini sudah ia tampung.

"Aku juga merindukan mu..." jawab Injeong membalas pelukan Yuna, mengelus bahu nya pelan menenangkan gadis itu.

Mendengar suara sahabat nya itu, tangis Yuna semakin menjadi. Betapa suara yang sangat meneduhkan hati.



Rasanya Yuna seperti pulang ke rumah selepas merantau.

"

DREAM CATCHER [ JEONGIN - YUNA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang