Melupakan dan mengingat kembali adalah dua hal yang sulit.
Mengubur dalam kenangan yang masih hidup,
Atau
Menghidupkan kembali kenangan yang sudah terlanjur mati.--- Dream Catcher---
Suasana pagi ini tidak berbeda dari hari yang lain. Masuk ke kelas yang sama, dan sudah disambut oleh suara nyaring Ryujin.
"Untung kau sampai dirumah dengan selamat.." ucap Ryujin ketika Yuna mendudukkan dirinya.
"Memangnya kenapa? Khawatir aku pulang malam?"
"Tentu saja! Raesung itu tidak bisa dipercaya."
Ya, semalam Yuna, Ryujin, Raesung, dan Soobin mengerjakan diskusi kelompok dikediaman Gadis Shin bersurai pendek itu.
Dikarenakan tugas yang banyak, juga faktor kegiatan kelompok yang justu kebanyakan bermain dengan kebobrokan masing-masing anggota, otomatis, diskusi mereka selesai lebih lama dari perkiraan.
Kebetulan sekali rumah Yuna dan Raesung searah, alhasil Raesung mengantar Yuna pulang ke rumah.
Sebenarnya Ryujin tidak setuju, menurutnya Raesung itu abal-abal, tidak bisa dipercaya. Namun, karena keadaan memaksa, dan Ryujin tidak ingin Yuna bahaya, mau tidak mau ia mengiyakan ide gila Soobin itu.
"Jadi maksudmu aku ini apa?" tiba-tiba saja Raesung memutar bangku yang ada didepan mereka sehingga mereka saling berhadapan.
"Pedofil." sembur Ryujin galak membuat perubahan drastis di wajah pemuda Choi itu. Sedangkan Yuna menutup mulutnya sendiri, menahan tawanya kuat.
Yuna masih ingat, Ryujin pernah bercerita via Line, bahwa Raesung pernah memacari siswi kelas 6 SD. Padahal saat itu Mereka sudah menginjak tahun kedua sekolah menengah pertama.
Mengingat kejadian itu, Yuna tidak dapat menahan tawanya lagi. Gadis itu tertawa lepas sambil memukul meja pelan.
"Jangan tertawa!" gerutu Raesung semakin kesal melihat dua sahabatnya itu terlarut dalam tawa, yang kemudian dibalas ejekan Ryujin.
Yuna menyukai suasana ini. Ia merindukan saat-saat dimana ia bisa tertawa lepas bersama dua sahabatnya.
Entah, rasanya ia sudah lama sekali tidak seperti ini.
Sedetik kemudian, tawa Yuna perlahan memudar. Tidak ada alasan khusus. Matanya yang tidak sengaja bertemu dengan netra rubah itu memuat Yuna menjadi terdiam.
Pemuda yang terlihat baru memasuki kelas itu berhenti sambil menatap Yuna penuh arti.
Dengan jelas, Yuna masih dapat melihat bekas kebiruan disudut bibir pria itu, juga plester yang ia berikan digunakan Pemuda bersurai hitam itu untuk menutupi lecet dipipinya.
Semalam, ketika Yuna dan Raesung berjalan menyusuri pertokoan setelah turun dari bis, Gadis Shin itu tidak sengaja melihat seseorang yang terduduk lemas digang sempit antar toko.
Awal nya Ia tidak peduli, namun dapat dengan jelas bahwa Pria itu adalah Yang Jeongin, dan ia terluka.
Bersikeras Yuna membujuk Raesung untuk menunggu didepan kedai tteopokki. Karena Raesung bersikeras menanyakan apa yang terjadi, alhasil Yuna langsung berlari kencang meninggalkan Raesung sambil berkata,
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM CATCHER [ JEONGIN - YUNA ]
Fiksi PenggemarMimpi itu Bunga Tidur. Hanya sebuah imajinasi otak yang sedang beristirahat guna menghibur diri dikala tidur. Aku bukan ingin menceritakan tentang mimpi indah ku disetiap malam yang membuat ku tesenyum, atau mimpi buruk yang membuat ku mengigau. Dik...