Rahasia itu adalah suatu hal yang harus dijaga.
Sesuatu yang tidak boleh disebarkan, namun sangat ingin ku lakukan.
Jika kau mengetahui rahasia ku,
Apakah itu masih bisa disebut rahasia?---- Dream Catcher ----
Yuna berjalan menyusuri koridor sekolah. Sehabis bertemu dengan Guru Tata Usaha Sekolah pasal kepindahan nya, ia kini hendak kembali menuju kelas nya.
Bukan karena ia bermasalah, Mereka hanya menanyai Yuna beberapa pertanyaan umum. Seluruh murid baru dipanggil secara bergantian.
Sudah mau ujian tengah semester, dan pihak sekolah baru menanyai hal ini.
Yuna memutar bola matanya. Tak mau ambil pusing memikirkan hal yang tidak penting.
Sekarang adalah kelas Biologi, yang terletak dilantai paling bawah. Baru saja ia selesai meniti anak tangga, suatu pemandangan yang tak lazim menghentikan langkah nya.
Bisa dengan jelas ia lihat seorang siswi kini tengah diganggu oleh 3 orang siswa kakak kelas. Siswi itu dibully.
Ia mengenal siswi itu, Katsuno Rise. Siswi kelas 1-3. Ia tidak begitu dekat dengan gadis itu. Ia hanya mengenal namanya.
Itupun karena Rise memang kerap kali dibully oleh teman sekelas nya, itu yang ia dengar. Kabar nya, Ayah Rise pernah melakukan penyuapan ditempat asal nya Jepang. Sementara Rise memang sejak kecil sudah tinggal di Korea.
Ditambah lagi, isu-isu yang mengatakan bahwa Rise adalah anak simpanan Ayah nya.
Yuna dulu juga sempat dikucilkan. Mungkin tak seberapa dibanding yang Rise rasakan, namun ia mengerti.
Sudah lama sebenarnya Yuna ingin mendekati Gadis manis tersebut. Namun, entah mengapa, hati kecil nya berkata lain. Seakan menghalangi nya untuk menolong teman seangkatannya tersebut.
Ia juga mengenal salah satu dari kakak kelas tersebut. Song Yubin, salah satu siswa preman berandalan yang menurut nya sok berkuasa di sekolah.
Yuna tidak mau bermacam-macam dengan orang itu. Kakak kelas yang memiliki geng dari sekolah lain, rasanya benar-benar liar.
Sayang, orang tua nya yang luar biasa kaya raya itu membuat sekolah kerap kali berpikir dua kali untuk mengeluarkan Song Yubin.
Ya, tidak ada keadilan didunia ini.
Alasan mengapa kegiatan membully ini tidak ketahuan, karena area pojok sekolah ini terbilang sepi, dan tidak sampai jangkauan CCTV sekolah.
Yuna merasa berdosa hanya menjadi penonton dari setiap kejadian yang terjadi.
Mereka mengambil dompet serta uang Rise, mengolok-olok nya sambil tertawa.
Sesekali ia meringis ketika kepala Gadis itu berulang kali dipukul keras.
Yuna salut akan gadis itu. Ia tidak menangis. Betapa kuat nya pertahanan yang Rise buat agar tidak terlihat lemah didepan para berandalan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM CATCHER [ JEONGIN - YUNA ]
FanficMimpi itu Bunga Tidur. Hanya sebuah imajinasi otak yang sedang beristirahat guna menghibur diri dikala tidur. Aku bukan ingin menceritakan tentang mimpi indah ku disetiap malam yang membuat ku tesenyum, atau mimpi buruk yang membuat ku mengigau. Dik...