Manusia dilupakan bisa karena dua faktor.
Mungkin karena tidak sengaja, atau, memang tidak mau lagi diingat.
Dan, seorang teman pasti akan mengalaminya.
---- Dream Catcher ----
Bel istirahat berbunyi. Menandakan waktunya untuk mengisi perut guna energi otak. Begitu juga dengan Yuna, ia tengah merapikan bukunya untuk disimpan didalam loker nanti.
"Aku duluan..."
"Iya,," jawab Yuna singkat ketika Kai pamit dari tempatnya. Kini, Gadis Shin itu hanya perlu merapikan tempat pensilnya, setelah itu menuju loker, dan mengisi ulang tenaga.
"Hey! Nona!"
"Apa?" tanya Yuna tanpa menghentikan aktivitasnya. Raesung terkekeh pelan, ia memperhatikan Yuna yang masih terlihat sibuk.
"Beresin bukunya nanti saja." ucapnya tanpa ada niat sedikitpun untuk membantu.
"Nggak, ah. Ribet nanti Guru duluan masuk." jawab Yuna pelan. Dia tidak suka kalau menyimpan dan mengambil buku di loker harus terburu-buru, tidak rapi.
"Ryujin mana?" tanya gadis itu menyadari teman satu jenis nya tak sudah menghilang dari kelas.
"Biasa, sudah punya pacar pasti lari ke cowonya terus." jawab Raesung dengan tampak jengkel.
"Tidak usah sirik." Yuna meledek sambil melangkahkan kaki nya keluar kelas, membawa buku paket.
Raesung mensejajarkan langkah nya. "Siapa yang sirik. Aku masih punya kau."
"Iya,, aku kan teman yang baik."
Raesung tersenyum simpul. Ia tidak suka kalimat akhirnya. "Percaya diri sekali." cibirnya membuat Yuna tertawa pelan.
"Hari ini ada toko buku yang baru buka, ayo pergi bersama?"
Yuna nampak berpikir, mengingat apakah hari ini ia sibuk atau tidak. "Mungkin kau harus menungguku. Aku harus ke perpustakaan, sepulang sekolah."
Raesung tersenyum. "Tenang saja, aku juga ada perlu sebentar di ruang klub musik."
Yuna mengangguk paham. Ia segera memasukkan buku nya ketika sampai di loker. "Janjian dimana?"
"Temui aku di lapangan rumput sekolah."
---- Dream Catcher ----
Hari semakin sore, menandakan sekolah pun semakin sepi. Disinilah Yuna berdiri. Tempat dimana buku-buku berjajar di rak dengan rapi dan teratur.
Sinar oranye yang menembus jendela membuat buku-buku itu nampak estetik. Kalau ia membawa kamera nya, jepretan ini akan sangat bagus.
Bukan itu tujuannya sekarang. Ia kini tengah mengembalikkan buku yang tengah ia pinjam, tentu ia akan meminjam buku yang lain.
Sebenarnya, Yuna baru-baru ini tergabung dalam keanggotaan perpustakaan sekolah. Namun hari ini, bukan jadwal tugasnya.
Matanya menelisik tiap buku yang berdiri tegak, Ia sudah mengambil 2 buku pelajaran, setidaknya, Ia ingin meminjam satu buku novel.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM CATCHER [ JEONGIN - YUNA ]
FanfictionMimpi itu Bunga Tidur. Hanya sebuah imajinasi otak yang sedang beristirahat guna menghibur diri dikala tidur. Aku bukan ingin menceritakan tentang mimpi indah ku disetiap malam yang membuat ku tesenyum, atau mimpi buruk yang membuat ku mengigau. Dik...