Malam ini aku hanya ingin menghabiskan waktuku untuk berpikir dan merenungkan kembali.
Tentang apa yang telah berlalu, tentang apa yang telah pergi dan tentang apa yang belum tertuntaskan.
Namun ini semua masih tentang kamu.
Kepergian yang terlalu tiba-tiba.
Kepergian yang memunculkan tanya tanpa pernah ada jawabannya.Apakah ini pertanda bahwa aku masih belum melupakanmu?
Namun, ini yang kini tengah aku renungkan.Memang nyatanya bahwa benar, kepergian itu haruslah diikhlaskan bukan berusaha melupakan.
Karena sebagaimana kita berusaha melupakan, bila nyatanya kita belum mengikhlaskannya.
Maka selamanya dia akan tetap tinggal dihati dan ingatan kita.Melalui malam ini, semoga esok aku akan bisa mulai mengikhlaskan kepergianmu.
Melalui malam ini juga, aku memutuskan untuk berdoa.
Berdoa dengan harapan diberikan ketenangan hati dan keteguhan hati dalam merayakan kepergianmu.
Tidak untuk meminta pengganti.
Karena aku sadar, aku belum siap untuk kembali terluka lagi.Ya, hanya melalui doa-doa dan semoga-semoga yang selalu aku berharap disemogakan, Allah mampu membuatku cepat untuk mengikhlaskan kepergianmu.
"Kalau kalian tertarik, bisa order buku kita ya, berjudul LIRIHAN HATI. Dijamin jauh lebih ngena. Karena lebih detail."
"Info buku : 081380803345 (whatsapp saja, jangan telp)."
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
PoetryTentang perasaan yang tak sempat terucapkan. Tentang perasaan yang tak mampu terucapkan. Tentang perasaan yang terpendam dalam diam. Untuk kamu, hanya kamu dan selalu kamu. Tak ada yang lain. Sebab tak ada yang seperti kamu.