Ternyata, aku telah salah.
Memilih kamu untuk hadir dan memaksamu untuk menjadi teman hidupku adalah sebuah keputusan yang salah.
Terlalu cepat untuk kita bersama.
Terlalu awal untuk segala pengorbanan yang aku lakukan.Karena nyatanya, setelah aku berpikir kembali. Aku hanya merasakan kesepian karena terlalu lama sendiri, dan hati ini sebenarnya belum siap menerima kehadiran siapapun.
Entah, aku ingin mencoba denganmu, akan tetapi segala sikapmu seolah tidak pernah menghargai usahaku.
Kamu yang hanya ingin selalu dimengerti dengan berbagai alasan bahwa telah berkorban segalanya untuk bisa bersamaku.
Kamu yang hanya ingin segala permintaanmy terpenuhi, tanpa ada kesabaran untuk menunggu sampai waktu yang tepat.Aku tidak yakin, apakah rasa ini tepat, apakah waktu yang salah mempertemukan kita.
Yang aku tahu, tidak ada keyakinan dalam hatiku terhadap dirimu.Inginku pergi menjauh dari hidupmu, namun ada rasa yang mengganjal yang aku sendiri pun tidak tahu apa yang sebenarnya aku rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
PoetryTentang perasaan yang tak sempat terucapkan. Tentang perasaan yang tak mampu terucapkan. Tentang perasaan yang terpendam dalam diam. Untuk kamu, hanya kamu dan selalu kamu. Tak ada yang lain. Sebab tak ada yang seperti kamu.