Malam...
Kembali hadir menjadi saksi bisu, bagaimana aku merindukanmu.
Kembali hadir menjadi saksi bisu, bagaimana aku menangisi kembali tentang segala kenangan kita.
Kenangan yang tak pernah mampu sedikitpun terlupakan, meskipun sosoknya telah lama meninggalkan.Malam...
Aku ingin dapat beristirahat walau hanya semalam ini saja, dari lelahnya merindukan dirimu.
Aku terlalu lelah, akan malam yang selalu kuhabiskan tanpa mampu memejamkan sebentar saja mata ini.Bagaimana?
Bagaimana caranya aku bisa berhenti dari semua ini!
Aku telah berusaha untuk mengikhlaskan!
Namun hatiku tak mampu berbohong jika saja kepergianmu masih belum bisa aku terima!
Aku telah berusaha untuk merelakan!
Namun kenangan tiap kali berhasil menghancurkan semua usahaku!Sungguh tidak adil rasanya.
Ketika kamu sudah bahagia, namun aku masih terjebak dalam luka.
Ketika kamu telah bersamanya, namun aku masih berhenti dibayang-bayang dirimu!
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
PoetryTentang perasaan yang tak sempat terucapkan. Tentang perasaan yang tak mampu terucapkan. Tentang perasaan yang terpendam dalam diam. Untuk kamu, hanya kamu dan selalu kamu. Tak ada yang lain. Sebab tak ada yang seperti kamu.